Mas Joro berkelahi dengan seorang cowok? Ada orang tak dikenal nekat menerobos masuk ke tempat mami? Siapa gerangan itu? Siapa yang berani buat onar di tempat mami?
"What's wrong?" pertanyaan Antonio yang sama sekali tidak kupedulikan.
Aku langsung kembali berpakaian dan ikut bersama teman-temanku untuk menuju ke teras halaman villa. Ternyata orang-orang sudah pada ramai berkerumun di depan villa. Tamu-tamu cowok lagi pada bersorak dan pasang taruhan, seakan tontonan mereka itu adalah pertandingan tarung bebas ala-ala di fight club. Cewek-cewek juga pada ikutan teriak-teriak melihat perkelahian itu. Ada yang panik ketakutan, ada juga yang bersorak girang menyemangati.
Tapi yang membuatku terkejut bukan main adalah ... karena melihat siapa dua orang yang sedang berkelahi itu.
"Astaga!! YUSMAAAAN!!" aku langsung berteriak.
Bug-bag-bug-bagh-bhuuggh!! ... Dia adu tinju jotos-jotosan dengan mas Joro bagai adegan tarung MMA yang pernah kulihat di acara televisi.
"SETOOP!! HENTIKAAAN!!" aku menjerit sambil menyeruak ke tengah-tengah, berusaha memisahkan dua pejantan yang lagi gelut adu mekanik itu.
Akhirnya perkelahian mereka pun terhenti, dan semua orang juga jadi pada ikut diam seperti lagi menonton panggung drama.
"Yusman!! Koq lo bisa ada di sini??" aku sungguh tak menyangka bagaimana Yusman bisa menemukanku di tempat ini?
"Ros, udah ayo lo ikut pulang sama gue! Lo itu nggak pantes berada di sini!" ujar Yus padaku.
"Yus ... tt– tapi ..."
"Eh lo siapa bro? Lo nggak berhak ngatur-ngatur hidup Ros!! Biarin kalau dia masih mau berada di sini!" mas Joro menyahut pada Yus.
"Diam lo! ... Lo itu nggak tau apa-apa soal Ros!!" Yus langsung balas membentak mas Joro.
"Eh bangsat! Siapa sih lo!! Songong banget gaya lo!" mas Joro juga tidak mau kalah.
Dan lagi-lagi deh ... kedua cowok itu dorong-dorongan sampai nyaris adu gelut lagi.
"AS–TA–GA!! ... SETOOOP!! ... UDAH-UDAH!! UDAAAH!!" aku langsung menyeruak dan memisahkan mereka berdua.
"Ros, pokoknya gue mau lo ikut gue pulang! Sekarang!" kata Yus.
"Ros, kamu jangan mau dipaksa-paksa! Kamu bebas nentuin kemauan kamu sendiri!" kata mas Joro.
"Hei diem lu bangsat! Lu jangan malah makin pengaruhin dia!!" Yus membentak mas Joro lagi.
"Apa lu bangsat!!" mas Joro langsung membalas.
"Udah-udah! Jangan ribut-ribut lagi!!" aku berteriak lagi.
"Nggak! Ga bisa! ... Pokoknya lo harus ikut pulang sama gue sekarang!!" kata Yusman sambil menarik tanganku.
"Yusman!! ... iyaa ... iyaa!! Tapi, ttu– tunggu dulu donk—"
"Eh, jangan maksa gitu donk bro." potong mas Joro yang langsung memisahkan tanganku dari Yusman.
"Huh! Apaan sih lo!! Dari tadi ikut campur aja!!" Yus pun balas menyolot dengan galak.
WHADEZIGH!! BHUGHGH!! BUG-BAG-BUG-BAGBUGH!!
"Kyaaa! Kyaaa! Kyaaaaa!!" aku menjerit-jerit lagi melihat kedua pejantan gagah perkasa itu kembali gelut adu gelut. Apalagi melihat Yus yang kena tonjok mas Joro sampai membuatnya muncrat darah dari hidungnya. Yus tidak mau kalah dan berusaha membalas. Kenapa sih laki-laki selalu menyelesaikan segalanya menggunakan otot ketimbang otak mereka.
Cewek-cewek yang lain juga pada ikutan teriak-teriak, "Kyaa—" "Kyaa—" "Kyaa—", suara mereka memekik ga jelas. Huh, kenapa sih cewek juga demen banget teriak-teriak, aku jadi makin pusing. Apalagi yang cowok-cowok pun juga tidak kalah ikut bersorak lagi, karena acara pertandingan yang barusan tertunda kini berlanjut.
![](https://img.wattpad.com/cover/331631947-288-k377255.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSGENDENG
General FictionApa yang terjadi dalam hidup Rosman? Cowok normal koq tiba-tiba malah berangkat ke Negeri Gajah Putih. Dan ... mendadak memutuskan untuk ganti kelamin? Disforia gender?-oh, nggak tuh. Kecewa sama kehidupan? Diputusin cewek? Kenapa sih? Pokoknya Rosm...