Epilog

420 6 1
                                    

Eh, ceritaku ini sudah tamat? Iya sih ... ini sudah tamat. Hehehe ... tapi mungkin kalian masih penasaran apa yang terjadi pada hidupku selanjutnya? Ya akhirnya aku menikah dengan Yus dan melanjutkan hidupku di kota Denpasar Bali.

Lantas pasti kalian bertanya, bagaimana dengan keluarga kami? Maksudku ... keluargaku dan Yus? Ya jujur saja ... kuberitahu padamu; mereka semua MARAH dan KECEWA.

Keluarga besarku HEBOH PARAH ketika mendengarku yang telah berubah jadi seorang transpuan—apalagi mengetahui kenyataan kalau aku juga telah mengoperasi alat kelaminku. Namun tidak ada yang dapat mereka lakukan selain menerima kenyataan apa yang sudah terlanjur terjadi.

Paman, bibi, sepupu—pokoknya siapapun itu yang ada di keluarga besarku—kini tidak ada lagi yang mau bertemu denganku. Tapi ... tidak apa-apa, aku akan baik-baik saja. Kurasa ... suatu hari pasti keadaan akan menjadi lebih baik. Waktu akan selalu mengubah banyak hal kan?

Aku sudah nyekar ke makam ibu dan minta maaf. Aku tak bisa membayangkan seperti apa yang akan dikatakan oleh ibu, seandainya beliau masih hidup dan melihatku seperti ini.

Begitu pula dengan keluarga besar Yus—mereka pun sama kecewanya. Dan apa yang bisa Yus lakukan tidak jauh berbeda dengan yang kulakukan.

Kami hanya bisa bicara secara baik-baik dan meyakinkan bahwa kami hanya ingin bahagia, menjalani kehidupan dengan seluruh sisa umur yang diberikan oleh Tuhan.

Maksud kami ... semua orang—setiap individu siapapun itu—pasti BERHAK bahagia bukan? Namun pastinya ekspektasi setiap orang terhadap kebahagiaan akan saling berbeda-beda. Tidak ada orang yang punya keinginan yang sama.

Apa yang diinginkan orang tua Yus belum tentu membuat Yus bahagia, sedangkan Yus ingin menciptakan kebahagiaan dirinya yang bisa dinikmati hingga akhir hidupnya. Kita semua masing-masing punya apa yang kita inginkan dalam menjalankan hidup.

'

'

Omong-omong satu hal lagi, kalian ingat kan waktu aku bilang kalau aku menulis sebuah novel? Akhirnya aku sudah menyelesaikan novel tersebut. Hebat kan ... seorang Ros yang otaknya pas-pasan ini akhirnya benar-benar menyelesaikan naskah panjang sekitar lima puluh ribu kata tersebut.

Aku menyewa seorang editor freelance untuk merapikan naskahku. Kemudian buku tersebut lantas kuterbitkan secara independent publishing. Jaman sekarang banyak pengarang yang lebih memilih untuk menerbitkan buku secara independen dan menjualnya lewat media online. Tentu saja karena itu jauh lebih mudah dan untungnya lebih banyak untuk si pengarangnya. Kalau jaman dulu mungkin seorang penulis akan sangat bergantung pada penerbit, belum lagi royalti pengarang yang selalu diatur oleh pihak penerbit. Namun sekarang, platform online memudahkan segalanya. Kamu bisa dengan bebas menjual bukumu sendiri, baik versi cetak maupun versi ebook tanpa harus bergantung dengan penerbit.

Selain lewat online aku juga menjual novel ku yang versi buku cetak lewat acara-acara bazaar buku di komunitas baca. Dengan begitu aku juga bisa bertemu langsung dengan para pembacaku, mereka bisa kenalan langsung denganku dan meminta tanda tangan ku di buku yang mereka beli.

Pada akhirnya aku sudah bukan si Rosman yang dulu si pemalas dan tukang berkhayal. Aku pun juga telah menerima sepenuhnya, diriku sebagai sosok baru—menjadi seorang transpuan sejati bernama Rosmawati Wahyuningsih. Aku telah mengganti identitasku di catatan sipil dan menghapus semua rekam jejak Rosman Wahyudin. Anggap saja ... aku mempertanggung jawabkan perbuatanku kepada diriku sendiri. Perbuatan yang dilakukan sekali namun yang berdampak seumur hidup. Semua kisah tentang masa laluku sebagai Rosman Wahyudin akhirnya telah kututup.

Si penulis somplak bernama Hana V—sepertinya memang telah banyak mempengaruhi hidupku. Tapi kurasa dia itu ada benarnya juga, bahwa ...

Sebuah kisah pada akhirnya akan indah. Tapi kisah indah di dunia nyata itu tidak seperti kisah fantasi di buku novel. Untuk memiliki kisah indah di dunia nyata kamu butuh melewati yang namanya perjuangan. Dan kadang ... jujur saja, mungkin hasilnya tidak seperti ekspektasi kamu. Tapi, percayalah ... sekecil apapun hasilnya itu pasti akan sangat menyenangkan sekali untuk kami jalani.

Temukan sisi terbaik dari dirimu, dan jalani lah kehidupan sebagai dirimu sendiri.



Transgender Gendeng

F I N



_____________________________________

Support juga karya Hana yang lainnya:

Business directory:

https://linktr.ee/arianahana

§

KaryaKarsa:

https://karyakarsa.com/ekahanavictoria

§

TRANSGENDENGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang