Lanjut cerita—Jadilah malam itu aku jalan-jalan berdua Yus ke Mall Bali Galeria. Bedanya ... kalau dulu kita jalan sebagai sesama cowok bro-to-bro, namun sekarang jalan berdua seperti ini rasanya jadi kayak orang pacaran aja. Kali ini aku pun jadi tidak segan-segan menggandeng Yus seperti cewek yang gelendotan di lengan cowoknya. Rupanya Yus pun juga terlihat santai saja digandeng seperti itu olehku.
Kami berdua makan malam di restoran Jepang, pesan Mie Ramen masing-masing seporsi dan satu sushi plate, juga hidangan penutupnya Matcha ice ball, dan minumnya ocha tea yang free flow.
Setelah kenyang, kami nostalgia sejenak dengan bermain game di Time Zone. Jadi ingat seperti masa lalu waktu kami suka main berdua di mall di Jogja. Yah namanya juga dulu kami berdua jomblo, kalau teman-teman kami yang lain kan udah pada asyik pacaran.
Mendekati tengah malam barulah kami berpindah ke Bioskop, karena kami akan menonton film yang jadwal tayang tengah malam (midnight show). Di bioskop itu lumayan banyak couple yang nonton jam tengah malam. Apalagi filmnya horror, kan jadi makin seru kalau ditonton berdua.
Entah itu film produksi mana, judulnya "Kutang Keramat Kuntilanak". Seperti biasa lah, film-film horor tidak bermutu yang hanya menampilkan unsur fanservice dari artis-artis wanita berpayudara besar. Pokoknya bakal banyak aurat yang dipertontonkan.
Setelah membeli tiket kami pun masuk ke ruangan theater. Layar lebar masih memperlihatkan tayangan iklan. Tamu penonton lain yang baru membeli tiket juga masih pada berdatangan dan menuju ke kursi masing-masing.
"Nah Yus ... sekarang lu udah nggak kelihatan jomblo lagi deh. Soalnya kan ... ada gue, ixixixi—" ujarku yang cekikikan genit sambil merangkul lengan Yus.
Kulihat wajah Yus nampak memerah. Aku jadi terus memandangi rupa wajah Yus sambil senyum-senyum sendiri. Menurutku sebenarnya sahabatku ini nggak jelek sih, dia cuma ... sedikit perlu dipermak. Aku bisa membayangkan kalau dia udah pakai baju yang tepat, model rambut yang pas ... hmm, dia pasti bakal berubah 180° dari penampilannya yang sekarang.
Yah harusnya sih dulu aku pun bisa juga jadi cowok keren asal tau caranya. Tapi ... ironisnya, aku baru tau gimana caranya jadi keren setelah ... aku jadi LADYBOY. Oh, more than THAT! ... gue adalah Transwoman POST-OP. Burung gue udah terbang duluan ke alam baka. Aku bisa bikin cowok lain jadi keren tapi parahnya aku sendiri malah udah nggak bisa lagi jadi cowok. Selamanya ... seumur hidup ...
Sepanjang durasi film, aku sama sekali tidak berminat menonton apapun adegan panas yang disajikan oleh film tersebut. Mataku menatap layar tapi pikiranku menerawang ke hal-hal lain.
Aurat-aurat yang dipertontonkan di film, toket-toket besar, pinggul bohay, pantat mulus, pinggang ramping, paha jenjang—semua itu sudah tidak menarik minat ku lagi. Kenapa begitu? ... Karena ya sekarang aku pun tidak kalah cantik dari para wanita-wanita itu (malah bisa jadi aku lebih dari mereka). Kini aku juga punya seluruh aset-aset kewanitaan, jadi secara otomatis tak ada lagi bagian dari tubuh wanita yang menarik buatku (ya karena sudah sama-sama punya).
Namun bakal lain cerita kalau seandainya sekarang aku masih punya titit. Pastinya bakal ada sesuatu yang tegang, berdenyut menggelisah di antara kedua kakiku ini.
Hmm ... tiba-tiba aku jadi iseng melirik ke suatu bagian di selangkangan Yus. Kuraba paha Yus, ternyata benar ada sesuatu yang lagi mengeras di dalam sana.
"Ih, kamu lagi ngaceng ya Yus!" aku berbisik sambil tertawa padanya.
"Ah, diem lu Ros!" ucap Yus dengan nada ketus Yus tapi tetap dengan suara berbisik.
Aku jadi makin nekat buat meraba ke antara kedua kaki Yus. "Aww, beneran nih ... keras banget lhoo!"
Meski agak sulit diraba karena Yus pakai celana jins tapi aku masih bisa merasakan kalau punya Yus itu lagi tegang banget. Pasti karena melihat aurat-aurat yang dipertontonkan di sepanjang film, wajar lah namanya juga cowok.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSGENDENG
Ficción GeneralApa yang terjadi dalam hidup Rosman? Cowok normal koq tiba-tiba malah berangkat ke Negeri Gajah Putih. Dan ... mendadak memutuskan untuk ganti kelamin? Disforia gender?-oh, nggak tuh. Kecewa sama kehidupan? Diputusin cewek? Kenapa sih? Pokoknya Rosm...