Part 39

790 23 1
                                    

Tidak ada yang mengetahui kehidupan manusia kedepannya seperti apa. Jodoh, maut, rezeki, atau takdir sekalipun. Itu semua sudah tertulis jelas di tangan Tuhan, tidak ada yang bisa merubahnya. Manusia memang hanya bisa berencana, tetapi hanya Tuhan lah yang dapat memutuskan semuanya.

Baik buruknya kehidupan seseorang, itu semua sudah ada yang mengatur. Namun kendati  demikian, Tuhan masih memberikan kesempatan kepada manusia agar dapat merubah takdir itu sendiri, bukan dapat mengembalikan orang yang sudah mati, tetapi arah kehidupan manusia, itulah yang dapat kita ubah.

Antara memperbaiki diri atau memperburuk keadaan, kita sendirilah yang dapat memilihnya.

Bukankah Tuhan itu maha baik? Jadi, apapun masalah yang menimpa, jangan pernah sekalipun menyalahkan Tuhan.

Sebab, bisa saja itu semua terjadi akibat ulah diri kita sendiri!

Langit terlihat semakin gelap, cuaca sore ini tidak begitu mendukung aktifitas manusia yang masih berada di luar sana. Awan yang mendung, menandakan jika sebentar lagi gerimis akan datang. Namun itu semua tidak mengurungkan niat lelaki satu ini untuk berpindah tempat jika saja tiba-tiba hujan turun.

Masih setia berada di tempat ini, tempat yang sudah sering dirinya kunjungi mengingat tempat ini adalah tempat tinggal baru sang adik juga ayahnya.

Athalla Mahendra, itu memang dia.

"Hai, Rik."

"Gimana kabar lo?"

"Papa gak nyakitin lo, 'kan?"

Athalla bertanya dengan menundukkan kepalanya menatap ke bawah sana, tangannya tidak berhenti mengusap batu nisan yang terasa dingin. Pandangannya tidak teralihkan, hanya ingin menatap nama yang tertera di atas nisan dengan tersenyum getir.

"Ah, gue lupa. Papa 'kan udah berubah, dia pasti ngelindungin lo sekarang." Athalla kembali berucap dengan memperlihatkan senyumnya, terlihat sangat indah.

Jika saja Erik melihatnya, mungkin anak itu akan mengatakan jika itu adalah senyuman terindah yang pernah Athalla keluarkan selama dirinya kembali bersama setelah bertahun-tahun berpisah.


"Tim SAR gabungan telah berhasil menemukan korban pesawat Singapura Airlines yang jatuh di hutan Bali dengan 125 total penumpang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tim SAR gabungan telah berhasil menemukan korban pesawat Singapura Airlines yang jatuh di hutan Bali dengan 125 total penumpang. 23 di antaranya merupakan kabin dan kru."

"Pada pukul 12.10 WITA info dari lapangan bahwa kondisi pesawat Singapura Airlines terjatuh ke dasar Jurang lalu hangus terbakar, semua korban dinyatakan meninggal dunia."

"Saat ini telah terevakuasi 28 di dalam kantong jenazah, dua di antaranya merupakan ayah dan anak. Terlihat dari identitas korban yang masih utuh."

"Athalarik Mahendra beserta Tomy Mahendra, keduanya di temukan saling berpelukan satu sama lain."

"Masing-masing korban akan diterbangkan ke Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai (Badung) guna dilakukan identifikasi lebih lanjut oleh Tim Polda Bali untuk diserahkan ke pihak keluarga."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Semua Belum Usai [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang