Chapter 12 : Terjawab

66 5 0
                                    

Dingin.

Itulah yang Yoongi rasakan setelah melompat bersama Taehyung.

Apakah ini yang disebut mati?

Perlahan, tubuhnya terasa ringan, seakan tenggelam semakin dalam. Dadanya terasa panas, tetapi dia tidak melakukan apa-apa. Dia bisa merasakan sesuatu memasuki rongga napasnya, namun dia membiarkannya.

Jika ini memang kematian, setidaknya dia sudah mengungkapkan perasaannya kepada Taehyung. Setidaknya, memori manis tentang respons Taehyung masih membuat perutnya bergejolak penuh kegembiraan.

'Wajah hyung, aku menyukainya. Hyung tampan, tapi bodoh.'

Pssh...

Mata Yoongi terbuka seketika. Dia terkejut. Panas yang semula terasa di dadanya mengeluarkan gelembung kecil dan perlahan mereda.

'H-huh?'

'H-huh?'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Air?'

Tak lama kemudian, tangannya ditarik paksa ke permukaan air.

SPLASH...

"Yoon! Kamu baik-baik saja?"

Sebuah lengan melingkar di pinggangnya, menariknya dekat, sementara wajahnya diusap lembut. Yoongi tahu suara dan kehangatan itu; tangan besar yang menyentuhnya dengan lembut.

Mata kucingnya mengejap perlahan, mencoba menyesuaikan diri dengan cahaya matahari yang tembus dari balik kabut. Kakinya menyentuh dasar sungai yang ternyata tidak terlalu dalam.

Begitu penglihatannya jelas, dia disambut senyum bahagia Taehyung.

"Dasar kucing nakal."

"Emmh... h-hyumh..."

Taehyung menyerbu dengan ciuman gemas.

"Kau tidak akan bisa lari setelah kenakalan tadi, Yoon," ucap Taehyung sambil menciumi seluruh wajah Yoongi.

Ciuman-ciuman kecil itu menggelitik Yoongi, membuatnya tertawa.

"Hyung, geli!" serunya sambil berusaha menghindari lebih banyak kecupan dari Taehyung.

Perlahan, tawa mereka mereda, tergantikan oleh tatapan intens yang terkunci satu sama lain. Seolah sudah tahu, tangan mereka masing-masing secara alami menemukan tempatnya.

Tangan mungil Yoongi menggenggam bahu Taehyung dengan lembut, sementara di bawah, Taehyung mengangkat dan memegang kedua pahanya yang masih terbalut pakaian.

Taehyung bersumpah bahwa Yoongi terlihat sangat memikat dengan rambut cokelat basahnya dan kulit putih yang berkilauan karena air. Benar-benar kucing yang menggoda.

Sementara Yoongi terpaku pada sosok Taehyung yang tetap menawan dengan kaos hitam dan celana panjangnya, lengkap dengan safety keychain yang tergantung di pinggang.

Yoongi terkekeh kecil, mengingat bagaimana keychain itu terlihat begitu mencolok pada waktu itu.

'Hyung biru tua ini, kenapa semakin tampan? Apakah ini karma karena dulu aku meremehkan karismanya?'

Kulit cokelatnya menambah kesan maskulin, dan netra hazelnya membuat Yoongi terpesona tanpa jalan keluar. Hidung mancungnya membuat Yoongi iri, dan bibir tipis itu...

"Selesai menatapku, cantik?" bisik Taehyung, memecah lamunan Yoongi dan membuat pipi Yoongi memerah.

'Sialan biru tua,' pikir Yoongi sambil mengalihkan pandangannya.

"Eits."

Taehyung dengan lembut mengarahkan dagu Yoongi agar kembali menatapnya.

"Yoon," panggil Taehyung lembut, menarik perhatian Yoongi.

Yoongi mengerjapkan mata, lalu memiringkan kepalanya, menunggu apa yang ingin dikatakan Taehyung.

Taehyung berusaha menahan diri untuk tidak mencium hidung mungil Yoongi. Bagaimana mungkin ada manusia semanis dan seindah ini? Taehyung kehabisan kata-kata untuk menggambarkan perasaannya.

Dengan lembut, Taehyung menyentuh pipi tembam Yoongi, yang semakin mendekat ke tangannya. Taehyung tersenyum tipis, mengusap pipi Yoongi dengan ibu jarinya.

"Kau tidak tahu betapa bingungnya aku karena sikapmu. Kadang kau menjauh, kadang kau mendekat," ucap Taehyung lembut.

"Hyung bodoh, katamu? Memang benar. Hyung bodoh. Hyung terlalu lama menyadari bahwa tawamu, kehadiranmu, begitu berharga."

Taehyung berhenti sejenak, mendekatkan dahinya ke dahi Yoongi, mengikis jarak di antara mereka.

"Hyung ingin tahu apakah kau merasakan hal yang sama."

"Terima kasih karena sudah menjawab, Yoon. Hyung benar-benar menyayangimu."

Survival - TaegiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang