"Mustahil."
"Tapi ini nyata, hyung."
Yoongi dan Taehyung menatap sungai tempat mereka terjatuh dengan wajah terkejut.
Mengapa?
Sekujur tubuh mereka bersih, tanpa luka terbuka. Yang tersisa hanyalah bekas luka.
"Pulau ini semakin aneh," bisik Yoongi sambil menatap pantulan wajahnya di sungai.
Puk...
Sebuah tangan menepuk dan mengusap kepalanya dengan lembut, membuatnya menoleh.
"Kita akan keluar dari sini, bersama-sama," ucap Taehyung sambil tersenyum.
"Bersama Jimin dan Jungkook?" tanya Yoongi dengan semangat.
Taehyung mengangguk.
"Hum, bersama-sama."
•••
Krek... krek... krek...
Ranting-ranting itu patah saat Taehyung menginjaknya tanpa rasa kasihan.
"Hyung."
Taehyung menghentikan langkahnya dan berbalik sejenak untuk mendengarkan panggilan Yoongi.
"Apa masih jauh?" tanya Yoongi dengan tatapan penuh harap.
Mata tajam Taehyung menganalisis tubuh Yoongi. Tubuh mungilnya tampak mengigil, jelas akibat lompat dari jurang ke dalam air.
Yoongi yang ditatap seperti itu mengernyit tak suka.
"DASAR MESUM! JANGAN MENATAPKU SEPERTI ITU!" seru Yoongi, berhasil mengagetkan Taehyung yang tadinya sibuk meneliti dari atas hingga bawah.
Melihat reaksi Yoongi, Taehyung terkekeh ringan. Tampaknya sebuah ide terbesit di pikirannya.
Drap... drap... drap...
"H-heii! Menjauh!" gertak Yoongi.
Sayangnya, gertakan itu justru mengundang Taehyung untuk mendekat.
Yoongi terus berjalan mundur hingga...
Bugh...
Ia terhenti oleh batang keras pohon di belakangnya.
"Yoongi."
"Ck, apa mesum?! Menjauh!"
Srett...
"H-huh...?"
Dirinya mematung saat Taehyung dengan cepat mengangkatnya seperti koala.
"Kalau begini, kau tak akan bisa jatuh seperti tadi, kan?" bisik Taehyung dengan wajah yang seolah mengejek.
Menyadari bahwa Taehyung mengingat insiden melompatnya yang lalu, membuatnya malu. Tangan mungilnya meremas kerah baju Taehyung.
"Ck, jangan bacot. Hyung, jalan saja cepat," ucapnya sambil berusaha mencari kehangatan dalam gendongan hyung biru tua itu.
Taehyung yang mendengar ucapan singkat Yoongi hanya tertawa kecil.
Dasar menggemaskan.
•••
"Apakah ini nyata?"
"Entahlah."