Chapter 14 : Biawak dan Jeruji Besi

39 6 0
                                    

"Yoon, lompat!"

"Ngak!"

Tentu saja. Pada akhirnya, Yoongi tidak melompat; melainkan Taehyung yang pertama melompat dan berhasil mencapai sisi lainnya. Benar, di atas jembatan itu.

"Yoon," ucap Taehyung dengan nada memohon, tetapi Yoongi menggeleng.

Taehyung menghela napas dengan kasar dan memutuskan untuk duduk di jembatan itu. Yoongi, di sisi lain, juga melakukan hal yang sama, tetapi di atas tanah.

"Lalu bagaimana ini, Yoon? Kau akan di sana, sementara aku di sini?" tanya Taehyung dengan nada sedikit frustrasi.

Yoongi tidak menjawab. Ia benar-benar merasa takut, entah mengapa. Padahal, apa yang dikatakan Taehyung memang benar; ia bisa dengan mudah melompat dari tebing yang sebenarnya lebih mengerikan daripada melompat menyeberangi kolam. Mungkin karena saat ini lompatan itu memiliki tujuan dan ia takut tidak sampai ke jembatan itu?

Keduanya terdiam, hanya suara serangga kecil yang bisa mereka dengar.

Namun, suasana tiba-tiba berubah ketika Taehyung mendengar suara patahan ranting dari sisi kanan Yoongi.

Itu, kumpulan biawak. Taehyung yakin, ini bukanlah jenis yang bersahabat.

Taehyung yang tadinya duduk tiba-tiba berdiri. Yoongi yang melihat itu memiringkan kepalanya dengan heran.

"Hyung, ada apa—"

"Mundur dan lari, sekarang, Yoon!" bisik Taehyung sekeras mungkin.

Ia melakukannya agar biawak-biawak besar itu tidak segera mendekati Yoongi karena terkejut.

"Huh?" Yoongi mencoba menatap sekelilingnya.

Tak lama kemudian, matanya menangkap sekumpulan biawak yang menatapnya dengan lapar.

"H-hyung!" Yoongi membeku.

"Yoon, dengar hyung, belarilah dan kemudian lompat. Tidak ada jalan lain," jelas Taehyung dengan nada serendah mungkin.

Yoongi masih menggeleng dan mundur melihat biawak-biawak itu mulai mendekat.

Melihat itu, Taehyung mulai panik. Ia menggaruk kepalanya yang gatal dan meninjau sekeliling rumah itu. Ia segera berlari mendekat dan melirik ke samping rumah.

"Hyung biru tua! Kau ke mana?" teriak Yoongi sedikit panik saat melihat Taehyung berlari entah ke mana.

Biawak-biawak yang mendengar teriakan itu semakin mempercepat langkah mereka.

Sial, bagaimana ini? batin Yoongi saat menyadari bahwa ia hanya memiliki satu pilihan: terjatuh ke dalam kolam yang entah sedalam apa.

Tuk...

Pundaknya disenggol oleh sesuatu yang membuatnya berbalik.

Huh? Tangga?

Mata Yoongi terpejam sejenak sebelum bertemu dengan tatapan Taehyung.

"Bergeraklah sekarang, Yoon!" ucap Taehyung sambil melirik biawak-biawak itu dan menjulurkan tangannya.

Yoongi menatap ke dua arah, Taehyung dan biawak itu, dengan tatapan penuh ragu. Namun, ia menghilangkan keraguan itu. Ia akan baik-baik saja; Taehyung berjanji itu, dan ia tidak punya pilihan lain.

Tangan Yoongi meremas bajunya sambil perlahan mendekati tangga panjang yang cukup membantunya menyeberangi kolam itu.

Ia mulai memanjat, tetapi secara horizontal. Beberapa kali, ia ragu untuk melangkah lebih jauh, tetapi Taehyung terus menyemangatinya.

Panjatan demi panjatan, ia sudah dekat dengan tangan Taehyung, namun—

"Sial, mereka memanjat juga!" seru Taehyung panik saat melihat biawak-biawak itu dengan cepat mendekati Yoongi.

Tanpa berpikir panjang, ia mencoba menggapai Yoongi yang terkejut.

Sret...

BRAKH!

"Hahh, hahh, hahh..."

"H-hyung!"

Taehyung menatap tangga yang telah ia dorong, berakhir di sisi lain, menimpa beberapa biawak.

Nafasnya masih memburu karena rasa panik yang masih tersisa.

Yoongi yang melihat itu mengulum bibirnya, lalu memeluk Taehyung yang berada di bawahnya.

Taehyung yang merasakan sentuhan itu sedikit terkejut, tetapi segera membalas pelukan Yoongi, mengusap kepala Yoongi dengan lembut.

"Kau tidak apa-apa?" ucap Taehyung dengan khawatir, dan Yoongi mengangguk.

Taehyung tersenyum lalu mengeratkan pelukannya pada Yoongi.

"Syukurlah."

Keduanya berpelukan, berusaha menenangkan diri setelah apa yang baru saja terjadi.

•••

"Kookie hyung."

"Ada apa, Chim?"

Jimin mendekati Jungkook yang kini menyandarkan punggungnya pada salah satu jeruji besi yang mengelilingi mereka. Ia duduk tepat di samping Jungkook, yang perutnya dililit perban.

Dirinya memeluk satu sisi Jungkook, tidak ingin membuat Jungkook kesakitan jika ia tidak sengaja menyentuh area luka itu.

"Hyung, apakah masih sakit?"

Jungkook yang ditanya hanya menggeleng dan tersenyum. Salah satu tangannya memeluk Jimin, menariknya semakin dekat.

"Hyung, apakah Tae hyung dan Yoongi akan baik-baik saja?"

"Iya, hyung yakin. Kita akan bertemu dengan mereka lagi. Jangan khawatir."

Survival - TaegiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang