Bab-10

7.8K 563 29
                                    

Happy Reading


*
*

Kini Bimo yang baru saja menempelkan sebuah kertas di mading sekolah, langsung diserbu para siswa-siswi yang berdesakan untuk melihat pengumuman apa yang ditempel wakil ketua osis itu.
Nindy yang merasa kepo pun, ingin juga bisa melihat kertas yang dipasang itu. Tapi dengan tubuhnya yang kecil, dan juga ia termasuk bukan golongan primadona sekolah pun menjadi sulit akan melihat info tersebut.

Pandangan Nindy jatuh pada Karren yang tiba-tiba datang berdiri di sebelahnya. Tanpa menyapa, Karren bertanya pada siswi yang ada didepannya. "Maaf, itu pengumuman apa ya?"

Siswi tersebut yang mendengar suara Karren pun jadi terkejut dan tak lama ekspresi nya menjadi senang. "Tentang camping yang akan diadakan untuk kelas 11-12 kak, kalau kakak penasaran lihat aja sendiri, soalnya disitu juga tertera apa saja yang harus dibawa dan nominal pembayaran buat acara tersebut," sahut siswi itu menjelaskan.

Kemudian berteriak "Woy pada minggir sana!! Kak Karren mau lihat nih!"

Para siswa siswi yang mendengar nama Karren pun lantas pada menyingkir, guna membuat jalan agar Karren sang primadona sekolah itu bisa melihat info pengumuman nya.

"Terimakasih," sahut Karren tersenyum manis, dan langsung berjalan ke papan mading.

Nindy hanya diam sedari tadi di tempat. Pikirannya tertuju pada Karren, Sesempurna itu ya hidup antagonis.

Ia hanya bisa menunggu sampai kerumunan itu bubar. Agar bisa melihat lebih jelas info tentang acara kegiatan camping sekolah ini. Tapi tanpa diketahui Nindy, sedari tadi Ifdhal melihat gadis itu dari jauh. Melihat Nindy yang dari tadi berjinjit serta mencoba untuk melihat kedepan tidak bisa, sampai datangnya Karren yang dengan gampangnya bisa kedepan Mading.

Ifdhal melangkahkan kakinya menuju arah Nindy. Siswi yang melihat kedatangan Ifdhal kemari pun langsung menjerit, sehingga menyebabkan atensi siswa-siswi tersebut ke arah Ifdhal begitupun Nindy dan Karren.

Karena Ifdhal salah satu murid yang ditakuti juga di sekolah ini, membuat semuanya lantas menyingkir guna memberi jalan Ifdhal untuk ke depan Mading.

Srettt

Kertas tersebut di ambil oleh ifdhal. Sehingga membuat semuanya terkejut, begitupun Karren yang tadi masih membaca belum selesai.

"Kenapa lo lepas?" tanya Karren dengan tenang. Tapi sebenarnya ia tak terima.

Tanpa menjawab pertanyaan Karren, Ifdhal menatap seluruh murid yang masih berada disini. "Lo semua sudah ada yang lihat secara keseluruhan kan?" tanya Ifdhal dengan suara beratnya. Yang dibalas anggukan dari beberapa murid.

"Bagus, tulis apa yang lo lihat dan sebar di grup sekolah Zenatta ini!!" perintah Ifdhal. Mau tak mau murid tadi yang sudah melihat secara keseluruhan pun patuh.

Melihat itu Ifdhal tersenyum puas. Tanpa memperdulikan raut masam Karren akibat tak ia respon, kemudian melangkahkan kakinya menunju gadis mungil yang sedari tadi masih diam.

"Ini!" katanya sembari menyodorkan kertas tersebut yang baru di lepas dari Mading.

"Ha," cengo Nindy yang masih mencerna kejadian tersebut. Tapi tak ayal menerimanya.

"Gue lihat lo tadi kesusahan buat lihat itu, jadi gue ambilkan," jelasnya terhadap gadis itu.

Nindy yang mendengar ucapan laki-laki itupun tersenyum kikuk, matanya melirik para siswa-siswi yang sedang memperhatikan interaksi dirinya dan Ifdhal.

Protagonist GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang