05. My Manager (Idol AU)

1 0 0
                                    

"Akemi, mau ikut minum-minum?"

Pertanyaan yang terlontar untuknya hendak mendapat respons positif, tepat sebelum seseorang menyela ucapannya.

"Tidak."

"Hah!?"

Dahi Akemi diadu pelan dengan papan yang dibawa Kuko. "Besok kau masih harus perform, jadi lebih baik kau segera kembali ke apartemen dan istirahat."

"Ayolah, lagipula ini juga menjadi ajang untuk merayakan Akemi yang sekarang sudah cukup umur untuk mengonsumsi minuman beralkohol." rekan Akemi yang menawari Akemi memberikan pembelaan sambil berharap nantinya sang manajer akan memberikan ijin.

"Tidak," balasnya dengan singkat dan tegas.

Sekali Kuko berucap tidak, maka hampir mustahil untuk mengubah pilihannya itu. Semua tahu itu, sehingga rekan Akemi memutuskan untuk tetap pergi tanpa Akemi bersama mereka.

Jelas Akemi kesal. Di umurnya yang—menurutnya—sudah cukup untuk mengambil keputusan sendiri, kenapa Kuko masih mengatur layaknya Akemi adalah seorang anak kecil.

"Kenapa kau selalu mengaturku seperti anak kecil!? Aku sudah dewasa, tahu!" seru Akemi kesal sambil mengekori Kuko yang masih sibuk kesana-kemari memastikan semua hal berjalan baik.

"Orang dewasa yang bijak akan tahu kapan saatnya bersenang-senang dan kapan saatnya untuk beristirahat." selama beberapa menit Akemi mendapat ceramah dari manajernya. "Jangan menekuk wajahmu seperti itu. Kalau kau jadi jelek, tidak akan ada lagi yang akan menghadiri konsermu."

"Sialan!" seru Akemi kesal.

Kuko menghela napas. "Aku antar kau pulang malam ini." Akemi masih dengan wajah kesalnya. "Aku traktir makan malam kesukaanmu," lanjutnya.

Seketika wajah Akemi menjadi cerah. "Oke!"

"Dasar bocah," gumam Kuko.


Threads (Harai Kuko x OC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang