08. Alasan (Highschool AU)

2 0 0
                                    

Content Warning : hint KuuNemu, (platonic) Sasara & Akemi

.

"Akemi-san~!" seru remaja laki-laki yang baru saja mencegah salah satu temannya untuk kabur dari jadwal piketnya. Dengan kedua tangan yang memegang dua sapu berbeda, ia mendekati orang yang ia panggil tadi. "Jangan kabur dong ..." ujarnya seraya menyerahkan salah satu sapu di tangannya.

Yang disodori sapu hanya terkekeh dan berdalih bahwa ia hanya ingin meletakkan tas di luar kelas, bukannya ingin kabur dari jadwal piket. Namun, dalihnya tersebut tidak disambut baik oleh lawan bicara.

Apabila remaja dengan sapaan Akemi itu tidak membantu, sepertinya hari ini Jyushi akan membersihkan kelas seorang diri. Dari lima orang yang seharusnya piket hari ini, hanya Jyushi dan Akemi yang presensi pada hari ini. Tidak mengejutkan, sebab hari ini terdapat beberapa mata pelajaran yang kurang diminati oleh kebanyakan siswa di kelas. Salah satunya adalah matematika.

Seusai piket, keduanya langsung mengambil tas dan keluar dari kelas bersama.

"Kantin dulu yuk," ajak Akemi.

Yang diajak mengangguk mengiyakan.

Lorong sekolah tampak sepi. Kebanyakan siswa sudah keluar dari gedung sekolah, entah itu pulang ke rumah mereka, bermain di lapangan atau bersenang-senang layaknya siswa SMA pada umumnya. Beberapa juga masih ada yang berada di ruang-ruang tertentu untuk mengikuti ekskul sekolah dan hal lainnya. Suasana yang cukup tenang jika dibandingkan dengan sesi istirahat.

Beruntungnya siswa kelas 1 mendapatkan lokasi kelas yang tidak jauh dari kantin. Meskipun berada di lantai dua, setidaknya gedung kelas 1 tidak jauh dari area kantin. Perjalanan Akemi bersama Jyushi menuju kantin tidaklah lama, tetapi tidak sedikit pula hal yang mereka bincangkan kala itu.

"Eh, ada Kuko-san," celetuk Jyushi saat manik matanya menangkap sosok yang tidak asing. Sontak remaja di sampingnya menoleh ke arah yang sama dengan Jyushi.

Benar saja, di sana berkumpul beberapa kakak kelas mereka. Salah satu dari mereka adalah kakak sepupu dari Akemi, dan sekedar info saja mereka cukup dekat. Salah satu lainnya yang tadi namanya sempat Jyushi sebut—Kuko—juga berada di sana. Sebenarnya bukan hal asing melihat mereka berkumpul bersama dengan dua orang lainnya—Ichiro dan Samatoki—sebab mereka berempat berada di band yang sama. Namun, yang menjadi alasan bagi Akemi untuk membatalkan rencana mereka ke kantin adalah eksistensi sosok perempuan di sana.

"Loh, kok gak jadi?" tanya Jyushi begitu Akemi balik badan dan segera beranjak dari sana.

Berusaha menutupi apa yang ada di pikirannya, Akemi membalas, "Aku lupa hari ini aku bawa uang pas-pasan jadi gak bisa jajan."

Terkadang banyak hal tidak terduga serta tidak diharapkan terjadi begitu saja. Namun, pada akhirnya semua akan berlalu seiring berjalannya waktu.

***

Jam dinding di kamar Akemi sudah menunjukkan pukul tujuh sore, waktu yang tepat baginya untuk melahap makan malam hari ini. Namun, dirinya masih asik dengan smartphone di tangannya. Matanya sibuk membaca tulisan di layar, sementara jemarinya sibuk menari di atas layar seraya mengetik pesan yang hendak dikirim pada seseorang di sana.

"Akemi-san yakin gak mau confess aja?"

Sekali lagi Akemi menghela napas setelah sekian kali membaca pesan tersebut. "Mana bisa aku confess kalo punya 'lawan' kayak gitu?" gumamnya seorang diri.

Untuk sekarang mungkin hanya Jyushi, Jiro, dan Sasara—kakak sepupu dari Akemi—yang mengetahui bahwa Akemi menyimpan rasa untuk kakak kelasnya—Harai Kuko. Pada awalnya Akemi begitu percaya diri, maju terus seakan tidak ada batu karang yang dapat menghadangnya. Hingga suatu kali Akemi menyadari bahwa selama ini bukan hanya dirinya yang menginginkan Kuko.

Threads (Harai Kuko x OC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang