11. Salting

2 0 0
                                    

"Otsukaresan~!" seruan itu kembali terdengar tepat ketika Kuukou selesai dengan pekerjaannya.

"Ou!" sahutnya.

"Loh, Jyushi gak dateng?" Akemi celingak-celinguk mencari sosok laki-laki bertubuh bongsor dengan rambut hitam-kuning yang biasanya terurai panjang.

Kuukou menggeleng dan menjelaskan bahwa hari ini Jyushi ada latihan band, sehingga ia tidak datang latihan di Kuil Kuugenji. Mendengar hal tersebut Akemi menampakkan wajah kecewa. "Padahal gue sengaja membeli cemilan agak banyak karena ada dia, tapi ternyata dia gak dateng."

"Lu bawa apa?"

Akemi menyodorkan plastik di tangannya, "Karaage!" serunya.

Plastik itu disambar oleh Kuukou yang langsung membawanya. "Sankyuu na."

"Oi, bagi-bagi dong!" protes Akemi sambil mengejar Kuukou.

Pada akhirnya mereka menyantap bersama tiga porsi karaage itu ditemani teh yang dibuatkan oleh Kuukou sebelumnya. Ayah dari Kuukou—Harai Shakkuu—ternyata turut hadir dan larut dalam obrolan walau tidak lama. Kuukou bersyukur atas hal itu

"Eh, tau gak? Tadi tuh pas gue naik tangga kuil gue ngeliat kucing lucu banget." Akemi membuka cerita ketika mulutnya sudah lelah mengunyah, sementara lawan bicaranya masih sibuk menghabiskan sisa makanan. "Warna bulunya putih semua, tapi agak kotor karena kurang diurus. Kayaknya sih bukan kucing yang biasa gue liat di kuil, mungkin kucing baru yang nyasar ke sini. Soalnya dia punya kalung di lehernya! Atau ... jangan-jangan dia kucing hilang, ya? Seharusnya aku membawa kucing itu ke sini."

Tanpa sadar Kuukou memandangi remaja di sampingnya sambil tersenyum tipis. Wajah antusias Akemi kala menceritakan kisah remehnya sambil tanpa sadar terlihat sedang berbicara sendiri tampak menjadi daya tarik tersendiri untuk Kuukou saksikan sambil mengulas senyum. Tangan Kuukou perlahan bergerak mendekati wajah Akemi dan menyelipkan helaian rambut Akemi di belakang daun telinganya. Perbuatan Kuukou berhasil membuat remaja dengan manik mata safir itu terdiam, sehingga Kuukou berucap, "Hm ... terus gimana?" tanyanya seakan menagih kelanjutan cerita.

"Oh, ah, itu ... terus ... itu ... kucingnya udah pergi menjauh duluan sebelum gue deketin." Akemi gelagapan dan salah tingkah, tetapi berusaha untuk bersikap setenang mungkin.

Kuukou yang sudah mendengar akhir dari cerita pun mengangguk sambil ber-oh ria sambil tanpa sengaja melepas tawa di akhir karena melihat Akemi yang sempat gelagapan di depannya. Melihat lawan bicaranya justru menertawakannya, sontak Akemi melempar omel karena tidak terima ditertawakan.

"Muka lu lucu tadi apalagi pas lagi salting." Kuukou kembali tertawa mengingat ekspresi lucu itu.

"Sialan, itu gara-gara lo!" protes Akemi.

"Oh, jadi lu salting karena sessou?" goda Kuukou sambil memamerkan seringaian yang justru membuat Akemi tambah kesal dan melempar pukul yang dapat dihindari dengan mudah.

Threads (Harai Kuko x OC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang