Threads (Harai Kuko x OC)

13. Sekarang dan Selamanya (Future AU)

Tiba juga saat yang telah ditunggu-tunggu. Setelah banyak sekali halang rintang yang harus dilalui selama empat tahun belakangan, akhirnya Akemi sampai pada puncak dimana sekarang ia sudah layak menyandang gelar sarjana pertamanya. Tawa bahagia sampai tangis haru hadir pada hari kelulusan hari ini.

Sebagai orang tua, tentu saja mereka memberikan selamat kepada putri tunggal mereka yang akhirnya menyelesaikan sarjananya seperti yang mereka harapkan. Mereka hadir pada acara kelulusan sang anak, memeluknya dan berulang kali mengucapkan selamat sebagai apresiasi mereka. Selain orang tua, Akemi juga kedatangan orang-orang yang selalu mendukungnya selama ia menjalani masa kuliahnya. Tentu saja mereka adalah member Bad Ass Temple yang mana kehadiran mereka sempat menjadi pusat perhatian di acara kelulusan hari itu.

Hari ini Akemi merasa sangat senang dan bersemangat. Selanjutnya, ia bertekad akan mendapatkan pekerjaan secepatnya dan akan mendapatkan gaji pertamanya.

.

Kuukou tidak suka mabuk-mabukan, bahkan sampai ia sekarang berada di restoran tempat banyak orang mabuk ia sejujurnya tidak mengubah pikirannya. Namun, demi menjaga keselamatan kekasihnya, ia harus ikut serta pergi ke restoran itu tanpa sedikitpun menyentuh alkohol.

"Narahashi, kau baru minum sedikit! Ayo tambah lagi!" salah seorang teman Akemi menyodorkan minuman beralkohol pada remaja yang bahkan hampir tidak kuat menangkat kepalanya dari atas meja.

Namun, Akemi justru mengiyakan tawaran rekannya. Hendak ia meraih minuman itu dengan tangannya, tetapi segera saja ditepis dengan kasar.

"Lu udah minum kebanyakan."

Akemi melirik tangan siapa yang menepis tangannya dan dengan sisa tenaganya ia mengangkat kepalanya dari meja. Menoleh pada orang yang baru saja menepisnya dengan raut wajah kesal yang sudah merona merah sekali. "Lu ... gausah ngatur-ngatur ... gue!" bentaknya. "Gue ... masih mau minum!" lanjutnya masih dengan membentak.

Melihat bagaimana Akemi sudah kehilangan sebagian besar kesadarannya akibat alkohol, Kuukou berdecak kesal. Tanpa pikir panjang ia langsung menarik Akemi dan membopong tubuhnya yang hampir tidak lagi bertenaga, kemudian ia pergi begitu saja tanpa mengatakan apapun.

Akemi meracau-racau selama berada di punggung Kuukou dan beberapa kali hampir terjatuh karena terlalu banyak bergerak. Hingga akhirnya di tengah jalan racauannya berhenti disusul suara dengkuran kecil darinya. Setidaknya hal tersebut lebih baik daripada Kuukou harus membopong Akemi sampai ke rumahnya dengan Akemi yang masih tersadar.

Inilah alasan mengapa Kuukou sangat tidak suka dengan alkohol.

Bangun dengan semangat muntah adalah hal yang dirasakan Akemi di hari setelah ia mabuk-mabukan. Sejujurnya itu adalah kali pertama Akemi mabuk separah itu dan dia berani melakukannya karena tahu ada Kuukou di sampingnya. Pengalaman pertama yang sangat buruk dan dapat dipastikan Akemi tidak akan lagi mau menyentuh alkohol sampai mabuk berat seperti semalam. Bahkan setelah muntah beberapa kali, ia masih merasa pusing sampai tidak sadar kalau ia sudah berada di rumahnya.

"Pasti Kuukou yang bawa aku pulang." Rasa bersalah yang mendalam seketika menghantuinya. Malam itu Kuukou sudah bersikeras melarang Akemi ikut mabuk-mabukan dengan temannya, tetapi ia justru keras kepala dan tetap ikut dengan turut menyeret Kuukou ke sana.

Ia akan minta maaf nanti, setelah keadaannya membaik.

Semalam ia tidak sempat membersihan diri dahulu sebelum tidur, jadi ia memutuskan untuk mandi untuk menyegarkan kembali tubuhnya yang baru ambruk semalam akibat alkohol.

Sebuah notifikasi yang menandakan pesan masuk tiba-tiba muncul tepat ketika Akemi selesai mengenakan baju. Pesan dari sang terkasih rupanya masuk dengan isi seakan sang terkasih tengah khawatir. Tanpa pikir panjang Akemi membalasnya dengan menjelaskan bagaimana keadaannya pagi itu dan ia juga menyatakan bahwa ia ingin segera bertemu dengan Kuukou untuk membicarakan sesuatu. Selama beberapa menit mereka saling berbalas pesan sampai Kuukou tidak lagi membalas pesan dengan asumsi bahwa Kuukou tengah dikejar oleh Ayahnya karena bermalas-malasan.