19. Akemi untuk Kuko

6 0 0
                                    

Apa sih yang ada di pikiran Kuko tentang kekasihnya?

Apa hanya seorang mahasiswa biasa yang secara kebetulan mendapat kesempatan untuk dekat bahkan menjalin hubungan dengan si biksu muda?

Lalu, bagaimana si biksu muda itu memandang kekasihnya?

***

Jika orang bilang senja itu indah, maka Kuko akan merepresentasikan Akemi sebagai sebuah senja. Senja adalah fenomena yang dapat dinikmati karena adanya kegelapan dan sinar matahari di penghujung shift-nya. Begitu pula Akemi memiliki sisi baik dan buruk yang menjadikannya sebagai insan yang lengkap.

Fenomena senja merupakan hal yang sangat umum karena dapat dinikmati setiap hari. Oleh karena itu tidak sedikit orang yang kurang memberi perhatian lebih pada hadirnya sebuah senja. Begitupun Akemi yang terlalu biasa saja untuk menjadi luar biasa bagi semua orang. Namun, tetap ada orang yang rela menyisihkan sebagian waktunya untuk menikmati senja yang setiap hari menyapa. Sebagaimana Kuko yang terus memiliki waktu untuk Akemi yang hampir setiap hari ada di sisinya. Senja tidak perlu memiliki warna sebanyak pelangi untuk menjadi istimewa di mata orang yang menghargai eksistensi mereka setiap hari.

Senja adalah kata yang tepat untuk Akemi. Saat makna senja tersemat manis dalam nama seorang remaja yang kini menjadi kekasihnya, begitu pula Kuko menyadari bahwa makna itu benar mewakili gambaran seorang Narahashi Akemi di mata Harai Kuko.

Namun, semakin lama Kuko bersama dengan Akemi semakin banyak pula hal baru yang Kuko sadari dari senja miliknya. Salah satunya adalah sepasang safir yang selalu memancarkan cahaya yang sayangnya dikalahkan oleh senyum dan tawa pada bibirnya. Saat Kuko menyadari cahaya itu, di saat itu pula Kuko membuka jendela baru dan melihat Akemi lebih luas lagi.

Jika makna senja tersemat dalam namanya, maka makna samudera lah yang tersemat dalam cahaya matanya. Kuko menyadari bagaimana biru pada mata kekasihnya terasa seperti sebuah samudera luas yang bisa begitu tenang pun bisa begitu kacau terserang badai. Kala mata itu menangis, Kuko seperti menyaksikan badai di tengah samudera yang semula tenang. Cahaya di sana menghilang, menyisakan rintikan air hujan dan angin yang memporak-porandakan seisinya. Saat itu Kuko menyadari bahwa yang ia hadapi bukan lagi senja indah yang menenangkan, tetapi sang Surya sudah tenggelam ditelan sang malam kemudian badai mulai menyerang hamparan samudera yang semula tenang.

Kuko tidak suka lautan karena sebuah alasan yang tidak ingin ia ungkap. Lantas mengapa ia harus dihadapkan pada samudera luas yang bersembunyi di balik indahnya senja yang damai?

Alih-alih merasa tertipu, Kuko justru merasa bahwa matanya telah terbuka untuk melihat lebih luas. Menyadari bahwa dirinya telah berada di tengah-tengah samudera yang terlalu tenang, sehingga ia terfokus hanya pada sang senja yang ada di depannya. Barulah ketika sang senja undur diri, badai pun datang menerpa dan menyadarkannya akan samudera yang tengah ia arungi.

Samudera bukan hanya tentang permukaannya saja yang tenang dan terkadang bergelombang, tetapi juga tentang apa yang ada di bawah sana. Semakin Kuko mengenal Akemi rasanya seperti tengah menyelami sebuah samudera. Terlalu banyak hal mengejutkan di dalamnya, tidak sedikit pula mutiara berharga yang tersimpan di sana. Begitupun yang Kuko temukan ketika ia terus mencoba memahami apa yang Akemi rasakan dan pikirkan.

Jadi, seperti apakah Akemi bagi Kuko? Apakah sebagai senja yang berani menampakan sisi gelap dan terangnya sebagai kesatuan yang tidak terpisahkan? Ataukah sebagai hamparan samudera luas dengan milyaran kejutan yang tersembunyi di dalamnya?

Bagi Kuko tidak ada yang dapat mendeskripsikan Akemi lebih dari senja di tengah samudera. Akemi bukan salah satu tetapi paduan dari keduanya. Bukan hanya senja yang mampu dinikmati keindahannya, maupun hanya hamparan samudera yang dapat mengamuk hebat sambil menyimpan segala rahasia di dalamnya. Akemi yang utuh adalah keduanya. Dan begitulah cara Kuko memahami Akemi dan terus mencintai segala sisi dari Akemi di kondisi terbaik dan terburuknya. Sebab inilah Akemi yang ia cintai.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Threads (Harai Kuko x OC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang