Narahashi Akemi Backstory part 1

4 0 0
                                    

"Iya, iya, gue tahu kok. Berhenti menganggap gue anak kecil! Gue ini sudah kuliah!"

Suara dari seberang telpon masih belum terputus. Remaja yang tengah bersiap—untuk berangkat ke kampus—menyempatkan diri memberi kabar rutin pada seseorang yang saat ini berlokasi di kota yang berbeda.

"Akhir pekan ini ... sebentar gue lihat kalender dulu."

Sebuah kalender meja diraih. Mata safirnya mengamati tanggal-tanggal pada kalender. Pada akhir minggu ini ternyata sudah diberi tanda sebagai pengingat. Remaja yang akrab disapa Akemi langsung ingat akan janjinya untuk menghadiri konser di Nagoya—tempat sekarang ia tinggal.

Akemi langsung menjelaskan pada orang yang ada di seberang telpon, "Gue gak bisa. Udah ada janji dengan temen."

Sangat disayangkan rencana yang hendak dibuat kedua orang itu—Akemi dan orang yang tengah tersambung dengannya via telpon—harus diundur karena bertabrakan dengan janji Akemi di akhir pekan. Sejujurnya Akemi sedikit sedih karena harus kembali mengundur rencananya, sebab cukup sulit menyamakan jadwalnya dengan jadwal selebriti yang tengah naik daun itu—siapa lagi kalau bukan Nurude Sasara.

Mungkin beberapa orang akan bertanya-tanya bagaimana seorang bermarga Narahashi ini bisa memiliki relasi yang kelihatannya cukup dekat dengan komedian papan atas seperti Nurude Sasara. Alasannya cukup sederhana, mereka adalah sepupu. Keduanya adalah anak tunggal, tetapi sudah menganggap satu sama lain sebagai saudara kandung karena kedekatan mereka.

Apabila hendak dijabarkan lebih panjang, kedua orang ini sempat mengalami masa di mana keduanya tidak dapat berkontak bebas, masa di mana mereka tidak saling bertukar kabar, hingga akhirnya relasi mereka membaik seperti sekarang meskipun harus terpisahkan jarak. Banyak masalah di dalam keluarga yang pada akhirnya berdampak pada keduanya. Namun, keduanya berhasil melewatinya hingga hari ini.

"Ah, sepertinya kita harus bicarakan ini lain kali. Gue udah harus siap-siap buat acara berikutnya." Suara dari seberang telpon terdengar setelah Akemi mendengar suara orang lain yang dapat ia tebak adalah manager dari kakak sepupunya.

Akemi mengangguk, meskipun ia tahu Sasara tidak dapat melihatnya. "Iya deh yang sibuk~!"

Suara tawa terdengar sebelum Sasara kembali membalas, "Kamu juga sibuk terus sama jadwal kuliah."

Tidak lama kemudian keduanya saling mengucap salam sebelum memutuskan sambungan telpon.

Langit-langit kamar ia pandangi sambil menghela napas. "Malas banget ke kampus~!" serunya.

.

Sial! Aku terlambat bangun!

Akemi dengan tergesa-gesa menyiapkan diri dan langsung bergegas pergi. "Aku pergi dulu!" serunya pada orang rumah.

Penampilan yang masih terlihat berantakan tidak diacuhkan Akemi. Ia berlari menuju halte terdekat sambil dalam hati berharap tidak tertinggal bus, dan sepertinya Dewi Keberuntungan mendengar harapan Akemi dan mengabulkannya.

Di dalam bus Akemi meraup oksigen sebanyak yang ia bisa. Ia sudah tidak peduli lagi seberantakan apa penampilannya kali ini, yang ia pikirkan hanyalah jangan sampai ia melewatkan konser temannya. Ia sudah berjanji untuk hadir menonton konser dari Band Argokushi Gakudan yang terkenal dengan vokalis bertalenta mereka, Aimono Jyushi.

Akemi dan Jyushi sudah saling mengenal cukup lama. Setidaknya sejak Argokushi Gakudan baru memulai karir, keduanya sudah bertemu pada sebuah pertemuan yang sangat tidak disangka dapat membawa mereka menjadi sangat dekat. Umur mereka yang sama membuat keduanya cepat akrab, meskipun di awal Akemi sedikit kaget dengan perubahan sikap Jyushi ketika memasuki mode di mana Jyushi akan menunjukkan bahwa dirinya adalah Pangeran Kegelapan. Namun, di sisi lain Akemi dapat melihat talenta yang dimiliki Jyushi ketika ia bernyanyi di dalam Band.

"Kau bercanda?" tanya Akemi dengan senyum penuh ketidakpercayaan ketika ia menemui salah satu anggota Band Argokushi Gakudan dan memberi informasi bahwa Jyushi tidak jadi tampil karena sebuah alasan.

Akemi yang sudah dengan rela berlarian seperti orang yang tengah dikejar setan mendapatkan nasib sial karena usahanya sia-sia. Dewi Keberuntungan apakah memang benar memihaknya atau sekedar memberikannya harapan agar dapat kembali menjatuhkannya?

Jyushi diinformasikan pergi sambil menangis karena kehilangan boneka kesayangannya—Amanda—yang selalu ia bawa kemana-mana. Ingin sekali Akemi marah, tetapi ia mengurungkan niatnya mengingat betapa berharganya boneka itu untuk Jyushi. Ia tahu sedikit banyak pengalaman pahit Jyushi ketika masih di bangku SMP dari seorang pengacara yang menjadi kenalan Jyushi. Siapa lagi kalau bukan Amaguni Hitoya yang dahulu membantu menangani kasus bullying yang Jyushi alami.

Setelah ia harus mengundur rencananya bertemu dengan Sasara, sekarang ia tidak dapat menonton konser Argokushii Gakudan karena sang vokalis pergi entah kemana. Atau mungkin Akemi tahu kemana anak itu pergi.

Daripada kembali ke rumah, Akemi memilih untuk melanjutkan perjalanannya agar dapat bertemu dengan sang vokalis. Setidaknya ada satu tempat yang terlintas di kepalanya ketika memikirkan tempat apa yang akan dituju Jyushi di saat seperti ini. Kantor Hukum Amaguni.

Sebelum pergi ke sana, Akemi sudah mengirimi Jyushi pesan sekedar untuk memberikan kabar kalau dirinya ingin bertemu. Namun, balasan tidak kunjung Akemi dapatkan.

Sesampainya di tujuan, Akemi bertemu dengan sekretaris Hitoya. Sang sekretaris sudah tidak asing dengan Akemi karena sudah beberapa kali Akemi muncul di sana—tentu saja bersama Jyushi. Sekali lagi Akemi mendapatkan kabar bahwa Jyushi—bersama dengan Hitoya—baru saja pergi dari kantor. Kali ini Akemi tidak mendapatkan informasi lebih lanjut tentang tujuan kedua orang itu baik dari sang sekretaris maupun dari Jyushi.

"Jangan ketawa dong! Gue kan lagi kena sial!" omel Akemi ketika mendengar tawa di seberang telpon. Es Matcha latte di hadapannya di hadapannya segera diminum dengan perasaan kesal.

Dikarenakan tidak tahu harus kemana, Akemi akhirnya mampir ke sebuah café untuk menghabiskan waktu. Di sana ia memberi kabar pada Sasara via telpon. Selesai menceritakan kisahnya setengah hari ini ia justru mendapat ledakan tawa dari sang komedian Osaka.

"Gak mau~ gue lagi bete, males ke sana. Lagian bukannya lu lagi sama Rosho-san?"

Sasara menawarkan Akemi untuk datang ke Osaka dan bertemu dengannya, tetapi Akemi menolak dan memilih untuk berjalan-jalan di Nagoya sendirian sambil menunggu kabar dari Jyushi.

Meskipun ia yakin Jyushi akan baik-baik saja selama Hitoya ada di sisinya, tetapi ia ingin bertemu untuk sekedar melihat keadaan Jyushi secara langsung atau setidaknya mendapatkan kabar darinya. Walaupun umur mereka sama, tetapi sikap Jyushi yang cengeng membuat Akemi secara tidak sadar ingin selalu menjadi sosok pelindung baginya atau mungkin sedikit terlihat seperti Akemi mengambil peran sebagai seorang kakak.

Ketika menjelang malam, di tengah perjalanan Akemi mendapatkan pesan balasan dari Jyushi. Jyushi menjelaskan bagaimana harinya, apa saja yang ia lakukan hari itu dan beberapa hal tak terduga yang terjadi padanya.

"Kau akan ikut Division Rap Battle!?"

Sampai di kamar, Akemi langsung menyambungkan telpon dengan Jyushi yang juga sudah sampai di rumahnya. Kejadian yang menimpa Jyushi hari ini benar-benar di luar dugaan Akemi. Remaja seumurannya yang sedari dulu ia kenal sebagai remaja cengeng dengan talenta suara yang menakjubkan nantinya akan ikut dalam sebuah Rap Battle.

Benar juga, sudah banyak yang berubah ketika Chuuoku mengambil alih pemerintahan. Akemi tidak terlalu suka bicara tentang politik atau hal-hal yang berkaitan dengan pemerintahan terutama menyangkut Chuuoku. Namun, jika dimintai pendapat, maka Akemi akan dengan jelas menjawab ia tidak setuju pada beberapa kebijakan Chuuoku yang membuat ketidaksetaraan antara laki-laki dan perempuan.

Ada sedikit rasa khawatir ketika Jyushi memberikan informasi bahwa dirinya akan mengikuti Division Rap Battle berikutnya. Ia juga sudah mendapat informasi terlebih dahulu mengenai Sasara yang juga akan turut ambil bagian dalam pertarungan rap itu. Tidak banyak yang dapat Akemi lakukan selain memberikan dukungan terhadap mereka yang akan berdiri di arena battle.

"Akemi-san, kapan-kapan mau temani aku ke kuil gak?"

"Hah? Kuil?"

-ToBe Continue-

Threads (Harai Kuko x OC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang