02

44 19 0
                                    

Happy Reading!!

Malika terbangun dari tidurnya. Waktu
menunjukkan pukul 7 pagi. Hari minggu yang menyenangkan. Arga dan Santy berjanji akan mengajak Malika pergi jalan-jalan setelah meninggalkan sang putri semata wayangnya sendirian.

Malika beranjak dari ranjang dan segera menuju ke kamar mandi. Malika keluar dari kamar mandi dan mengambil pakaiannya di dalam lemari. Ia mengambil sweater dan celana training untuk ia kenakan. Malika sudah siap dan segera turun menuju ruang makan.

"Mama! Masak apa?" Tanya Malika setelah sampai di meja makan.

"Masak ayam kecap kesukaan kamu," Ucap Santy menyiapkan makanan-makanan yang sudah ia masak bersama Mbok Marni tadi.

Malika duduk di samping Arga yang masih memandang ponselnya. Malika melirik sedikit apa yang sedang Arga lihat hingga Arga sadar bahwa sang anak memperhatikannya. Arga menoleh pada Malika dan menutup ponselnya.

"Liat apa, sayang?" Tanya Arga setelah menaruh ponselnya.

"Liat Papa, Papa sibuk banget, ya?" Tanya Malika pada sang Papa.

"Enggak, sayang. Papa cuma lagi bahas kerjaan yang kemarin,"

"Sama aja Papa!!" Ucap Malika mencubit tangan sang Papa.

Santy, Mbok Rumi dan Pak Mamat ikut bergabung dalam percakapan Malika dan Arga. Memang selama ini Mbok Marni dan Pak Mamat akan ikut makan bersama keluarga Malika. Seperti halnya keluarga sendiri.

"Gimana keadaan Gio, Mbok?" Tanya Arga pada Mbok Marni. Gio adalah nama Mbok Marni yang sakit.

"Alhamdulillah sudah sembuh total, Tuan," jawab Mbok Marni sopan.

Mereka semua menyantap makanan mereka masing-masing dengan lahap. Malika sudah selesai memakannya terlebih dahulu. Ia pamit ke kamarnya untuk mengambil ponselnya yang ketinggalan.

Malika memasuki kamar bernuansa putih dan merah muda tersebut. Malika segera mengambil ponselnya yang ada diatas nakas dan segera turun kembali. Arga sudah memanaskan mobil sedari tadi agar tidak ada kendala ketika berpergian nanti.

Malika sudah siap dengan pakaiannya. Malika menuruni anak tangga menenteng tas selempang serta sepatunya yang akan ia pakai dibawah. Malika duduk pada kursi teras dan segera memakai sepatunya.

"Kakak, ayo, sayang!" Ajak Arga yang sudah siap di dalam mobil.

"Iya, Pa!

*****

Arga melajukan mobilnya setelah mobil keluar dari pekarangan rumahnya. Mereka akan pergi ke tempat toko serbaguna yang ada disebuah mall disana. Mereka akan membeli perlengkapan sekolah Malika yang belum sempat terbeli ketika masa MPLS kemarin.

Malika turun dari mobil setelah mobil terparkir. Malika dan kedua orang tuanya masuk kedalam mall dengan Malika yang memimpin perjalanan.

"Ma! Pa! Disana," ucap Malika menunjuk toko serbaguna yang memuat banyak perlengkapan Malika.

"Ayo, sayang," ucap Arga pada sang putri yang sudah sangat bahagia karena bisa menikmati masa bersama keluarga.

Begitupula Santy yang tak luput dari senyumannya, karena sudah lama sekali ia meninggalkan anak semata wayangnya ini. Mereka berdua sangat menyayangi Malika, namun rasa sayang itu terhalang oleh kesibukan mereka.

Malika masuk kedalam toko dan mengambil keranjang belanja. Malika berjalan menyusuri lorong-lorong dan mengambil barang yang ia perlukan. Sesekali pula ia menunjukkan sesuatu yang menurutnya lucu dan ingin membelinya kepada Arga.

Malika dan Luka [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang