16

21 14 0
                                    

Happy Reading!!!

Malika berada diatas motor. Sudah dalam perjalanan menuju ke sekolahnya. Malika memegang jaket Tio agar dirinya tidak terjatuh. "Jangan ngelamun," Tio memegang tangan Malika. "Peluk aja, nanti kamu jatuh," Tio menarik tangan Malika agar memeluk dirinya. Malika bersandar pada punggung Tio hingga tanpa ia sadari, air matanya membasahi pipi. Malika masih tak habis pikir dengan apa yang terjadi tadi pagi. Pagi yang biasanya cerah penuh kebahagiaan, kini hilang menjadi puing-puing kenangan. Malika yang tak pernah terbesit akan merasakan apa itu 'broken home' kini ia merasakannya.

"Malika, udah sampai," Tio menggerakkan punggungnya agar Malika bangun.

"Lika?" Tio mencoba membangunkan Malika sekali lagi.

Tio membalik badannya dengan pelan agar tak menjatuhkan Malika. Tio menggoyang badan Malika agar terbangun, namun nihil. Malika tak kunjung bangun. Tio yang sudah panik sontak menggendong Malika menuju UKS. "Ada apa?" Tanya seorang guru penjaga UKS. "Tadi berangkat sekolah sama saya, tapi dia tidur, Bu. Saya coba bangunkan, tapi gak bangun sama sekali," jelas Tio pada guru pengawas dengan panik. "Kamu jangan panik ya. Sekarang kamu kembali ke kelas, biar Malika saya yang jaga," ucap guru tersebut yang diberi anggukan oleh Tio.

Tio keluar dari UKS dan berpapasan langsung dengan Ola. "Ngapain lo?" Tanya Ola pada Tio yang hanya diam dengan muka datar. "Tumben gak sama Lika?" Tanya Ola lagi, namun tak ada jawaban dari Tio. Tio beranjak meninggalkan Ola didepan UKS, tanpa memberi alasan mengapa dirinya berdiri disana. "Hei! Ngelamun lo!" Ucap seseorang mengagetkan Ola. "Apaan sih, Rang!" Ucap Ola lalu pergi meninggalkan Rangga. Rangga sedikit mengintip kedalam UKS karena tadi ia melihat Tio menggendong Malika masuk kedalam UKS. "Tio anj*ng! Gak bisa jaga cewek gue!" Ucap Rangga mengepalkan tangannya.

Ola memasuki kelasnya yang belum terlihat Malika sama sekali. "Malika belum dateng?" Tanya Ola pada Amara yang duduk dibelakangnya. "Belum, gak lihat sama sekali," ucap Amara pada Ola. Ola hanya bisa bingung dan segera membuka ponselnya untuk menghubungi Malika. Namun hasilnya nihil, tak ada tanggapan sama sekali dari Malika. "Raka, lo ada kontaknya Tio? Kirim dong," ucap Ola mencoba meminta nomor kontak Tio pada teman sekelasnya. Setelah mendapatkan nomor Tio, Ola segera menghubungi nomor tersebut.

Ola:
Lika gak sekolah?

Tio:
Di UKS

Tio:
Nanti aja gue ceritain

Ola meletakkan ponselnya kembali. Ras was-was tentang keadaan Malika mulai menghantui. Tak pernah sekalipun Malika memasuki ruang UKS. Tapi mengapa kali ini berbeda.

*****

Saat ini Ola dan Tio berada di kantin. Berniat membelikan Malika makanan untuk mengisi perut. Ola membeli satu mangkuk nasi soto dengan es teh di atas nampan. Mereka berdua berjalan menuju UKS dengan Tio yang memimpin perjalanan. "Kalian mau kemana?" Ucap Rangga menghampiri Tio dan Ola. Yang ditanya tak menggubris sedikitpun. Rangga hanya mengikuti Tio dan Ola berjalan. Mereka sudah sampai didepan pintu UKS, Tio membuka pintu UKS yang memperlihatkan Malika yang terbaring lemas diatas brankar.

"Lo kenapa, Ka?" Tanya Ola menanyakan banyak pertanyaan.

"Lo bisa pelan-pelan gak?"  Sentak Tio pada Ola.

"Kamu udah mendingan, sayang?" Tanya Tio pada Malika yang belum juga mengeluarkan suara.

"Udah, jangan pikirin semuanya. Nanti kamu makin sa-"

Malika dan Luka [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang