07

33 18 0
                                    

Happy Reading!!!

Tio belum juga pulang dari rumah Malika. Mereka berdua berada di taman yang dikatakan Tio. Mereka jadi berangkat ke sana, karena Arga yang tiba-tiba ada urusan. Agar tidak ada salah paham, mereka memutuskan untuk keluar rumah dan jalan-jalan.

"Lo mau es krim?" Tanya Tio pada Malika yang sedari tadi diam.

"Enggak!" Ucap Malika kembali memperhatikan bintang-bintang yang bertebaran di langit.

Tio tak mendengarkan Malika dan segera pergi untuk membeli es krim. "Pak es krimnya 2," ucap Tio ketika sudah berada di depan pedagang es krim. Pedagang tersebut segera membuat 2 es krim vanila yang dipesan oleh Tio. Setelah 5 menit menunggu, es krim Tio sudah jadi dan segera membawanya ke bangku mereka.

"Nih," ucap Tio menyodorkan es krim vanila yang ia beli tadi.

"Ngapain?" Tanya Malika yang kebingungan.

"Es krim," ucap Tio.

"Gue gak mau."

"Ini, keburu cair," ucap Tio dengan tangan yang gemetar kedinginan.

Malika segera mengambil es krim tersebut dan memakannya. "Gii gik mii," ucap Tio meledek Malika yang tadi mengatakan bahwa tak mau es krim. "Anj*ng," umpat Malika membuat Tio melotot. "Sorry," ucap Malika kembali memakan es krimnya.

Es krim mereka sudah habis dan jam menunjukkan pukul 8 malam. "Udah malem, ayo pulang," ucap Malika lalu berdiri mengulurkan tangannya pada Tio. Tio menerima uluran tangan Tio dan berdiri. Mereka berjalan berdampingan bak sepasang kekasih.

"Kita kayak orang pacaran, ya," ucap Tio yang mendapatkan cubitan diperutnya.

"Maaf, sayangku," Tio lagi-lagi menggoda Malika.

"Tio!" Sentak Malika lalu meninggalkan Tio yang tertawa kencang disana.

Malika sudah sampai diparkiran, sedangkan Tio masih berjalan santai. "Cepetan, Tio!" Ucap Malika yang membuat Tio segera berlari menghampirinya. Tio segera mengambil motor dan menyalakannya.

"Ayo," ucap Tio pada Malika yang masih berdiri disampingnya. Malika memakai helm dan menaiki motor Tio.

Tio melajukan motornya, menikmati indahnya malam sunyi. "Gak begitu ramai, ya?" Ucap Tio memecah keheningan. Malika tak bergerak sama sekali, Tio yang merasa ada yang berbeda dengan Malika segera mengarahkan kaca spionnya pada Malika. Tio menggelengkan kepalanya setelah melihat Malika yang sudah tertidur bersandar pada punggungnya.

"Jangan tidur, Lika. Nanti jatuh," ucap Tio yang membuat Malika terbangun.

"Gue ngantuk," rengek Malika.

"Iya, habis ini sampai."

Tio menghentikan motornya didepan pagar rumah Malika. Sepertinya Arga sudah pulang, melihat mobil Arga yang terparkir dihalaman rumah. "Udah sampai," ucap Tio. Malika segera turun dari motor. "Makasih," ucap Malika lalu pergi meninggalkan Tio. Tio segera melajukan motornya kembali untuk pulang kerumahnya.

*****

Malika memasuki rumahnya yang sudah ada Arga dan Santy didalam. Malika tak menyapa kedua orang tuanya karena sudah sangat ingin berguling di kasurnya.

"Tau Papa Mama disini, malah langsung lewat gitu," ucap Arga yang ditatap oleh Malika.

"Lika ngantuk, Papa," ucap Malika lalu kembali berjalan meninggalkan orang tuanya.

Malika memasuki kamarnya dan segera membersihkan diri. Malika mencuci muka serta menggosok giginya. "Capek banget hari ini," ucap Malika menatap dirinya di cermin kamar mandi. Malika keluar dari kamar mandi dan merebahkan tubuhnya diatas ranjang. "Hari ini capek banget," lagi-lagi Malika mengucapkan kalimat yang sama.

Malika mencoba menutup matanya, namun nihil. Ia sama sekali tak bisa tertidur. Pikirannya terus terbayang wajah Tio. Lelaki yang seharian ini bersama dengannya. "Ayo dong, tidur," ucap Malika mencoba memejamkan mata. Malika bangkit dari tidurnya dan menatap ke depan. "Kenapa gak bisa tidur," rengek Malika sendirian.

Malika membuka ponselnya mencoba menonton drama korea agar dirinya bisa mengantuk. Hampir 1 jam Malika menonton, namun ia tetap saja tak mengantuk. Padahal di motor ia sudah hampir tertidur. Malika membuka chat yang belum ia baca. Ada nama Tio disana. Malika menekan kontak Tio dan membalas pesan Tio.

Tio:
Malika

Tio:
Udah tidur?

Tio:
Gue gak bisa tidur

Malika:
Apa

Malika:
Gue juga belum tidur

Tio:
Perasaan tadi lo tidur di motor

Malika:
Ngantuk nya ilang

Tio:
Bilang aja lo mau peluk gue HAHA

Malika:
Sok asik lo

Tio:
Ayo sleep call

Malika:
Najis

Tio:
Dih? Keren lo begitu?

Malika:
Diem gak?

Malika meletakkan ponselnya. Tak berselang lama ponselnya berdering. Malika memutar bola matanya setelah melihat siapa yang meneleponnya. Malika menerima panggilan tersebut dan terlihat wajah tampan Tio.

"Halo, sayangku," ucap Tio diseberang sana.

"Ngapain, sih?" Ucap Malika kesal.

"Kangen lo."

"Gue enggak!" Ucap Malika memutar kembali bola matanya.

"Jahat banget, sayangku."

"Can you stop call me sayang?" Tanya Malika dengan nada kekinian.

"Terus apa?" Tanya Tio kebingungan.

"Pacar Sehun."

Tio tertawa mendengar jawaban Malika. Yang benar saja, seorang Sehun menjadi pacarnya.

"Ngimpi lo!" Ledek Tio yang mendapat tatapan sinis dari Malika.

"Ya udah, sih! Dari pada ngimpi jadi pacar lo!" Ucap Malika lalu merebahkan tubuhnya.

"Lo udah ngantuk?" Tanya Tio melihat mata Malika yang sudah mengantuk.

"Enggak!".

"Bilang aja masih pengen liat muka ganteng gue."

"Bac*t lo!" Ucap Malika lalu menutup teleponnya.

Malika melempar ponselnya keatas kasur dan tengkurap. Malika memejamkan matanya dan perlahan ia tertidur. Ternyata bukan karena mengantuk, tapi karena belum melihat wajah tampan orang yang ia sayang (?).

"Aku sayang kamu, tapi aku lebih sayang diriku sendiri."
.
.
.
.
.

Hari ini pendek banget, huhu. Otakku udah mampet buat mikir alur selanjutnya.

Instagram: @ssylovely_
Tiktok: @ssylovely_

Malika dan Luka [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang