13

30 16 0
                                    

Happy Reading!!!

Saat ini Malika, Tio dan Ola sedang berada di salah satu meja kantin. Mereka bersenda gurau layaknya pertemanan yang sangat hangat. "Gue boleh join?" Ucap seseorang yang tiba-tiba saja berdiri disamping Tio. Mereka bertiga dengan spontan menoleh pada sumber suara. "Join aja, bro!" Ucap Tio yang lalu diangguki oleh lelaki tersebut. Malika yang merasa familiar dengan lelaki tersebut terus menatap untuk memastikan bahwa tebakannya tidak salah.

"Lo anak baru itu ya?" Ucap Tio mencoba menanyakan sesuatu.

"Iya."

"Siapa nama lo?" Kali ini Ola yang bertanya.

"Karangga Bramatya, panggil Rangga aja," ucap seseorang yang mengaku bernama Karangga tersebut.

Malika membulatkan matanya sempurna. Tebakannya tak salah. Lelaki itu benar-benar Rangga, mantan kekasihnya yang dulu sangat di cintainya. "Lo ngapain ngeliatin Rangga begitu?" Ucap Tio merasa aneh dengan Malika. Malika segera mengalihkan pandangannya menatap Tio dan menggelengkan kepalanya dengan senyuman manis. Mereka kembali bersenda gurau menceritakan banyak hal. Mereka juga menanyakan banyak hal pada anak baru di sekolahnya itu.

"Ayo balik ke kelas," ucap Malika pada Ola.

"Tunggu bentar dong, Ka!" Ucap Ola.

"Gue belum selesaiin tugas gue."

"Ayo sama gue," kini Tio beranjak dari duduknya.

"Dadah, Ola. Selamat menikmati hidup baru," ucap Malika menggandeng tangan Tio dan meninggalkan Ola bersama Rangga.

"Mereka pacaran?" Tanya Rangga penasaran.

"Iya," hanya itu yang keluar dari mulut Ola.

"Lo gak mau balik? Gue duluan ya, Rang," ucap Ola lalu pergi meninggalkan Rangga sendirian.

"Gue kira, gue masih pemenangnya, Ka," gumam Rangga mengaduk es teh di depannya.

*****

Malika duduk pada halte bus. Seperti biasanya, ia menunggu Tio keluar dari tempat parkir. "Lama amat," dumel Malika dengan raut wajah kesal.

Tint...

Sebuah motor berhenti tepat didepan Malika. Malika mendongak dan melihat motor yang bukan motor Tio. Malika menautkan alisnya dan melihat siapa yang ada didepannya. Rangga tersenyum pada Malika dan menghampiri Malika yang masih duduk. "Ayo bareng gue," ucap Rangga memberi tumpangan. Dengan cepat Malika berdiri ketika Rangga duduk disebelahnya. Malika tak ingin ada salah paham antara dirinya dan Tio. "Lo duluan aja," ucap Malika masih berdiri ditempat.

"Mana cowok lo? Lelet amat!" Ucap Rangga meremehkan.

"Jaga mulut lo," Malika menanggapinya dengan santai. Tak ingin terlalu terbawa suasana.

"Mending sama gue, gue tahu lo belum move on dari gue," ucap Rangga yang membuat Malika menoleh padanya.

"Geer amat lo."

"Lo itu gak pantes sama si Tio Tio itu, Ka. Lo tuh lebih pantes sama gue, Karangga Bramatya," ucap Rangga berdiri dan menghampiri Malika.

Malika yang merasa terancam dengan cepat mundur beberapa langkah untuk menjaga jarak antara dirinya dan Rangga. "Kenapa? Gini-gini gue pernah lo tangisin," lagi-lagi Rangga mendekati Malika hingga Malika menubruk tembok pagar sekolahnya. "Tio, cepetan," batin Malika memejamkan matanya dengan tangan yang sudah bergetar hebat. "Ternyata lo masih cantik ya, Malika Sanara," Rangga mulai berani memegang lengan Malika dengan belaian lembut.

Malika dan Luka [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang