Fall For You - 8. Thought

1.3K 116 0
                                    

Kejadian pagi itu membuat psikis bible sedikit terguncang. Setelah tiba di kantor, biu mengajak bible turun dari mobil dan segera masuk ke gedung sebelum banyak orang yang melihat mereka.

"Sudah sampai, ayo turun Mr. CEO. Terima kasih sudah mau repot mengantarku dan ian" ucap biu

"Biu kita harus ke rumah sakit, pipimu masih merah, aku takut itu akan membiru" ucap bible

"Ah ini, tidak apa-apa. Nanti kan pake makeup. Lagian ini syuting terakhir di bulan ini. Selanjutnya aku hanya harus aktif di media sosial ah serta acara perilisan aplikasi ini" ucap biu sambil memainkan pipinya.

Dengan sorot mata sendu, jujur saya bible masih merasa bersalah. "Kamu yakin?"

"Iya, ayo sudah cepat turun nanti mr. Jeff nyariin. Kak krating sudah di studio" ucap biu

Bible tiba-tiba tersenyum. "Terima kasih ya sudah mau memaafkanku. Seterusnya pake aku kamu terus ya"

Biu baru menyadari semuanya. Penggunaan panggilan aku-kamu telah terjadi sejak kejadian tantrum itu. Wajah biu memerah, ia malu. "Maaf bible, saya tidak bermaksud"

"Tolong pake aku-kamu saja. Aku mohon" ucap bible memelas

Biu harus menuruti pria yang sedang bertingkah seperti bayi ini. Ia mengangguk pasrah.

Sebelum keduanya turun dari mobil, bible mengatakan sesuatu. "Nanti jika syutingnya sudah selesai kabari aku ya, nanti kita jemput ian sama-sama. Aku akan menyelesaikan pekerjaan dengan cepat"

Bible mengelus rambut biu. "Dan juga tolong sering-sering usap kepala dan rambutku, tanganmu sungguh mendamaikan jiwaku"

Biu segera turun dari mobil, tidak bagus untuk jantungnya jika di mobil terlalu lama berdua dengan CEO yang sedang flirting. Biu salah tingkah.

Bible hanya tertawa kecil. Ia kemudian mengikuti omeganya keluar dari mobil dan berjalan masuk ke gedung tinggi itu.

...

📍Studio — Sumettikul Industries

11.00 PM

"Biu luar biasa! Bengkak di pipi anda tidak terlihat terbantu dengan lesung pipi manis anda. Terima kasih ya! Video launching aplikasi ini sangat keren, anda terlihat begitu natural terlebih visual anda seperti AI!" Ucap staff

"Terima kasih, tolong jangan memuji saya sebegitunya. Saya bisa menangis" ucap biu malu

"Biu! Kerja bagus! Ini bos nicha telepon!" Ucap krating

Biu mengangkat ponselnya, tentu harus ia angkat karena itu panggilan dari bos agensinya.

"Halo nicha!" Sapa biu

"Hai! Bagaimana? Semua berjalan dengan baik?" Tanya nicha

"All done! Semua lancar! Terima kasih sudah bertanya bos!" Ucap biu

"Ayo makan siang bersama, kita jemput ian dulu!" Ajak krating

Biu mendadak panik. Ia sudah berjanji pada alphanya. Ia harus jujur pada nicha.

"Bos maaf, hari ini aku sudah ada janji dengan seseorang, kak krating akan ke perusahaan mengantar laporan. Mungkin bos bisa mengajak kak krating" ucap biu

"Aku maunya kamu, kenapa sama krating. Janji dengan siapa biu? Aku boleh menyusul?" Tanya nicha

"Ah itu...bagaimana saya mengatakannya. Aku sudah berjanji akan menjemput ian bersama dengan alpha yang aku ceritakan 5 tahun lalu...kamu ingat ceritaku itu nicha? Dia kembali" ujar biu

Tak ada balasan dari nicha, nicha hanya diam. Ia sudah tahu biu sudah bertemu alphanya. Sejujurnya ia sempat ke sekolah ian untuk memeriksa keadaan ian saja. Namun ternyata ia melihat kejadian yang lumayan membekas di hatinya, terlebih alphanya sempat memukul biu.

"Apa pipimu sudah membaik?" Tanya nicha

"Bagaimana kamu..."

"Tadi aku tidak sengaja melihat kamu dan seorang alpha dominant, dari feromone nya aku tahu itu alphamu. Feromone di tubuhmu sama seperti milik alpha itu." Ucap nicha

Biu diam, ia tak tahu harus berkata apa.

"Apa itu artinya kita tidak dapat bertemu lagi? Apa brian senang bertemu ayah kandungnya?" Tanya nicha

"Hei jangan berkata seperti itu. Kita masih tetap seperti dulu. Kalo ian, sejak hari pertama ian selalu menempel pada bible"

"Jadi namanya bible. Bible sumettikul pemilik sumettikul industries tempat kamu syuting sekarang" ucap nicha dingin

Menyadari nada bicara yang dingin, biu takut untuk sekedar menjawab telepon itu.

"Kalo begitu nanti malam, aku akan mengunjungi kalian. Aku yakin ian pasti merindukanku" ucap nicha kemudian menutup teleponnya.

"Ah sudah dimatikan. Aduh bagaimana ini..." batin biu

Biu mengangkat kembali ponselnya berniat menghubungi bible. Namun ternyata bible sudah ada di pintu studio bersender seolah menunggu biu melihatnya.

"Mr. CEO" kata biu kaget

"Nah biu, jadwal kita selesai. Kamu mau aku antar jemput ian?" Tanya krating

Tanpa sadar bible sudah berada di dekat mereka. "Selamat siang mr. Krating, selamat siang biu"

"Eh Tuan...selamat siang, biu ucapkan salam" kata krating

"Selamat siang" sapa biu malu-malu

"Hari ini saya ada janji dengan biu. Krating kamu bisa istirahat. Mulai hari ini saya juga ikut andil menjaga biu" ucap bible terang-terangan

"Hah? Ahhh sudah sejauh sana. Syukurlah kamu mau terbuka biu. Nah, sepertinya ian sudah ada yang menjemput. Saya pamit pulang. Biu tunggu kabar dari aku ya untuk info selanjutnya!" Ucap krating kemudian pergi

Biu mengambil barang-barangnya. Bersiap pergi bersama bible untuk menjemput ian.

"Sini biar aku bantu" ucap bible

"Mr.CEO ini masih di kantor. Apa yang akan mereka katakan jika melihat CEO membantu BA produknya" bisik biu

"Mungkin sepasang kekasih. Biu di masa depan kita akan menikah. Jadi kamu harus mulai terbiasa. Lagipula sepertinya semua orang sudah tau"

Wajah biu memerah. "Memang aku sudah menerimamu. Jangan bicara seenaknya begitu. Sudah ayo nanti ian menunggu"

"Kamu salting ya...ya...ya" ledek bible

"Ih nakal banget. Memang pekerjaan mu sudah selesai semua Mr. CEO?" Tanya biu

Bible yang tertawa seketika menghentikan tawanya. "Sudah kok. Lagipula ada jeff"

"Hei, jangan membebankan mr. Jeff begitu dong."

"Tidak banyak kok. Jangan marahi aku biu" rengek bible

Begitulah sifat asli bible.

...

Di mobil, biu tampak diam dan gelisah. Tentu saja sebagai alpha nya bible merasakan kegelisahan biu namun tidak tau apa pastinya. "Ada apa?"

"Ah tidak ada apa-apa...baik-baik saja" ucap biu

"Hei kamu ga inget aku alphamu. Tentu saja aku tau ada sesuatu yang menganggumu"

Biu tetap diam. Bible berpikir mungkin ia tak seharusnya memaksa, biarkan biu memiliki waktunya sendiri.

"Well, jika sudah ada mood untuk berbicara katakan saja ya. Biu malam nanti kamu ada waktu? Jika ada. Aku ingin mengajakmu ke rumah untuk bertemu ayah dan ibuku dan keluargaku, aku ingin memperkenalkan calon suami dan anak kandungku" ucap bible

Bertambah lagi beban pikiran biu.

To be continue...

Fall For You [BibleBuild]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang