skate

2K 103 0
                                    

Untuk menghindari kebosanan disore hari, Welber berinisiatif mengajak abangnya dan juga Saka untuk mengunjungi taman milik militer didekat kawasan rumah mereka.
Agak lain memang, tapi Welber tetaplah Welber. Penuh dengan kerandoman luar biasa.

Welber memainkan papan skatenya. Sementara itu Rafael dan Saka hanya duduk sambil memperhatikan Welber dari bangku taman.

"You wanna buy somethin?" Tanya Rafael.

"How about ice cream?" Balas Saka

"Vanila?" Tanya Rafael

"Aight!" Saka menganggukkan kepalanya senang.

Sesaat setelah itu Rafael pergi menuju mamang mamang ice cream yang berada diluar pagar, karena didalam dilarang keras untuk berjualan.

"Did you can playin the skate?" Tanya Welber yang kini sudah berada dihadapan Saka.

Seketika Saka mendongakan pandanganya, karena Welber berada dekat tepat dihadapannya.
"Nah, I can't" balas Saka.

"I'll teach you" ucap Welber dan Ia meraih tangan Saka agar berdiri.

Awalnya Saka tampak takut menaiki papan skate tersebut.

"Trust me, I'll hold you" jelas Welber.

"The problem is. I never try this before." Balas Saka

"I Told you, I'll teach you. Now holdin ma hand" Welber memegangi kedua tangan Saka yang kini sedang berada diatas papan skate miliknya.

"Keep a slowly Welber" ucap Saka panik

"No wories" balas Welber dengan begitu tenang.

Sementara itu hanya beberapa meter saja dari sana, Rafael menatap kesal pada adik dan juga perempuan yang tengah belajar skate itu.
"Whats goin there?" gumamnya

Rafael berjalan cepat menuju Saka dan juga Welber.

"Your ice cream, vanilla right?" Ucap Rafael

"How about me? Choco lava?" Tanya Welber

"Nothin, vanilla only" balas Rafael kemudian menggigit ice cream itu dan mengunyahnya.

Saka menatap Rafael dan juga mencoba  ice cream pemberian Rafael.
"Hmm!! Its good, you should to try this" ucap Saka menawari Welber.

"But, I don't like that variant, I mean vanilla is not good. Choco lava is better I think" balas Welber

"Yah!! You must try it, cuz you never know right" jelas Saka

"Should I?" tanya Welber

Saka menganggukkan kepalanya dan hendak memberikan ice cream miliknya pada Welber namun Rafael menyodorkan ice cream miliknya pada Welber terlebih dahulu.
"So chillin dude haha" balas Rafael

Welber hampir terjungkal karena Rafael agak barbar memberikan ice cream itu.
"This is the vanilla? The taste is..hm??" Welber tampak kebingungan mendeskripsikan rasa dimulutnya itu.














..












"Bye" Saka melambaikan tangannya pada mobil putih milik Rafael yang barusan saja mengantarnya pulang.

Hari ini lumayan melelahkan pikirnya. Namun juga begitu menyenangkan disatu sisi.

"Baru balik kak?" Tanya Welly yang baru saja tiba dengan motor suprax nya

"Lah kamu habis dari mana?" Tanya Saka

"Ini barusan nganterin bang Gara benerin motornya"

"Rusak lagi motornya? Balapan mulu si"  balas Saka.

Saka dan Welly memasuki rumah karena sudah hampir memasuki waktu magrib.












..












Malam harinya.
Saka mengutak atik komputernya mencari berkas lamanya.
"Kak, seru ngga kerja didekat timnas?" Tanya Welly yang tiba tiba saja memasukki kamar Saka.

"Anjay kaget" Saka mengelus dadanya

"Yee.. dikira setan kali ya" protes Welly

"Lagiann muncul tiba tiba gitu" balas Saka seraya melempar guling pada Welly.

Welly menangkap guling tersebut dan menjulurkan lidahnya.
"Oiya, kayaknya si Rafael itu orangnya ngga banyak omong ya kak. Kayak kalem aja gitu anaknya sepanjang masa" tanya Welly

"Ngga banyak omong? Kalem? Ppfft.. hhh" Saka menghela napasnya dan seketika kembali teringat dengan ucapan Rafael didalam kamar sore tadi.

Rafael Struick - Secret Love (FINISHED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang