plane

1.8K 122 8
                                    

Mohon perhatiannya ya teman temanku yang berbahaya
Makasih lho buat votenya 🥲
Boleh jugak kok follow akunku hehe
Mwah.. 🫸❤️

Mohon maaf lahir batin 🫶




























Hari ini seluruh tim nasional beserta para staff sedang berada dibandara untuk bertolak ke vietnam.
Mereka akan melanjutkan pertandingan untuk leg ke 2 kontra vietnam.

"Kamu uda sarapan belom?" Tanya Jeje sambil menawarkan roti o pada Saka.

"Uda tadi, cuma rada mual aja abis minum coca cola" balas Saka

Sementara itu ditempat yang sama namun diposisi yang berbeda. Rafael bulak balik mencuri pandang menatap kearah Saka.
"I know u care about her, but.. u cant explain it" ucap Ivar seakan mengerti suasana.

"Huh?? What u talkin about huh?" Rafael mencoba mengalihkan topik dan berjalan meninggalkan Ivar.










..











Kini seluruh punggawa beserta staff sedang sibuk mencari tempat duduk mereka dipesawat.
Ivar dan Rafael saling menatap.
Pasalnya, kali ini mereka tidak duduk bersebelahan. Namun ada kursi yang nantinya akan ditempati oleh orang lain.

"Sorry, I think is mine" ucap Saka yang tiba tiba muncul dari belakang dan duduk ditengah tengah diantara Rafael dan Ivar.

Ivar - Saka - Rafael
Begitulah formasi tempat duduk mereka dipesawat.

"I'll be quiet, I dont want to bother u guys. Enjoy ur flight" setelah mengatakan itu Saka memakai penutup telinganya dan memejamkan kedua matanya sambil bersandar dikursi.

"Why she is talkin like that" gumam Rafael.

"Cuz of you" balas Ivar sambil bergumam juga.

"I can hear you Ivar" ucap Rafael sambil menatap Ivar

Ivar mengendikkan bahunya dan mengikuti posisi Saka. Lebih tepatnya Ivar memilih memejamkan matanya daripada berdebat dengan Rafael.

"Okay, fine. I'll be quiet too. I dont want to talkin with u guys." Ucap Rafael lalu memejamkan kedua matanya.

Tampaknya mereka bertiga akan tertidur pulas tanpa adanya perbincangan satu sama lain.

Hingga beberapa saat kemudian, Justin terbangun dari tidurnya. Ia melihat kekanan dan kekiri. Dan juga kesebrang kursinya. Seluruh teman temannya pada tertidur.

Lantas ia menoleh kebelakang melihat Ivar, Saka dan juga Rafael tertidur pulas.
"I see. This is a triangle love" gumam Justin

Namun tiba tiba Saka membuka matanya dan terkejut karena Justin menatap kearahnya.
"What?? You need something?" Tanya Saka

"Sssttt" Justin menggelengkan kepalanya, seraya memberikan isyarat 🤫

"Back to sleep Saka" ucap Justin

"I just woke up" balas Saka

"What happen?" Tanya Ivar yang kini juga terbangun.

"Okay im done" setelah mengatakan itu, Justin kembali memutar posisinya semula.

"Why? What happen?" Tanya Ivar mengulang pertanyaannya.

"Nothing. U can back to sleep Ivar" balas Saka

"Im so thirsy, I'll lookin for water first" Ivar bangkit dari posisinya dan menuju kearah belakang pesawat untuk meminta sebotol mineral.

Sementara itu Saka yang barusan saja memainkan ponselnya dibuat membeku seketika tatkala tiba tiba saja Rafael bersandar pada bahunya.
"Duh.. ni anak ngapa tetiba sandaran gini?" Batin Saka.

Ivar yang baru saja kembali dengan sebotol mineral ditangan kanannya itu kini dibuat terkejut dengan pemandangan yang ia lihat tepat didepan matanya itu.

Dengan segera Ivar mendorong kepala Rafael dari bahu Saka,
Kedebuk.. begitulah bunyinya.
Kepala Rafael terbentur jendela pesawat.
Dan itu juga yang membuatnya seketika terbangun dari tidurnya.

"Aw!" gumam Rafael masih dengan separuh alam bawah sadarnya. Karena ia belum sepenuhnya tersadar.

Saka menatap kearah Rafael kemudian menatap kearah Ivar.
"Why?" Tanya Saka tanpa suara

"Im so thirsy, give me water please" ucap Rafael lalu merebut mineral dari tangan Ivar.

Tampaknya Rafael tidak tahu bahwa Ivarlah yang membuatnya terbentur jendela pesawat.

"By the way, our plane gotta turbulance?" Tanya Rafael seraya memegangi kepalanya yang tadi terbentur jendela pesawat

"Nope, why?" Balas Ivar kemudian kembali merebut mineralnya dari Rafael.

"Nah, I just ask" balas Rafael kemudian membenarkan posisi duduknya.

"Its okay?" Tanya Saka pada Rafael

Rafael menganggukan kepalanya sebagai jawaban.

Sementara itu Justin yang menjadi saksi bisu hanya bisa menyunggingkan senyumannya.
"Stupid" gumamnya













..












Setelah pertandingan berakhir dengan kemenangan Indonesia. Seluruh pemain memanfaatkan untuk berfoto bersama, tidak terkecuali seluruh staff juga demikian.

"Can we take a picture?" Tanya Rafael pada Saka. Sebenarnya Ia masih ragu, ia takut Saka akan menolak ajakannya karena ucapannya beberapa hari belakangan itu.

"Sure" balas Saka.

"Really?" Tanya Rafael memastikan

Saka menganggukkan kepalanya

Tampak senyum Rafael begitu lebar. Ia merasa sangat amat senang sekarang.

"Ivar! Ivar!! Help me" ucap Rafael pada Ivar kemudian menyodorkan ponselnya pada Ivar, meminta Ivar untuk memotret moment antara Ia dan Saka.

Sebenarnya Ivar ingin menolak, tapi akhirnya dengan berat hati ia harus melakukannya.
senyum Ivar hanya formalitas melihat moment kedekatan Rafael dan Saka dalam satu frame.

"One more, one more" pinta Rafael ketika Ivar hendak menyerahkan ponsel milik Rafael.

Dan lagi lagi ia hanya menjalankan perintah Rafael.

Sementara itu dari seberang lapangan, Justin lagi lagi menjadi saksi bisu setiap moment antara Ivar, saka dan Rafael.
"Hhh" Justin menghela napasnya.

"I think is not good. I've a bad feelin" gumamnya.

Ternyata bukan hanya Justin yang menjadi saksi bisu kali ini.
Tampak pula Nathan sedari tadi juga memperhatikan Justin yang sedang memperhatikan Ivar, saka dan Rafael.

"Im so curious about this now" gumam Nathan














I'll be back next time.

Rafael Struick - Secret Love (FINISHED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang