Thanks for voteeee nya ygy.
Love you guys.
Boleh kakak difollow akunku, dijamin tidak akan nyesel 😂
Enjoy~Malam hari ini adalah malam terakhir para pemain serta staff merasakan kebebasan dimasa liburannya.
Tanpa terkecuali Justin yang kini diam diam menuangkan beer didalam gelas berukuran besar.
Ia ingin mengajak Nathan serta Ivar untuk besenang senang malam ini.Namun tiba tiba saja justin merasa sakit perut yang amat luar biasa. Sepertinya ini panggilan alam yang tidak bisa ia tolak. Buru buru ia meninggalkan segelas beer dan pergi menuju toilet.
"Huwaaamm.. ngantuk banget. Tapi tanggung satu episode lagi" ucap Saka yang barusan saja memasuki dapur bersama milik pssi.
"Anjay siapa nih malem malem buat teh? Mana buatnya digelas gede lagi" ucap Saka kemudian meletakkan hpnya dan menuju kulkas.
"Lebih enak ditambah es batu ngga sih??" Saka memutar bongkahan es kotak kotak tersebut dan memasukkannya kedalam gelas yang dikiranya teh tersebut.
"Bagi siapa pun yang buat teh ini, aku minum dulu yaa.. nanti aku buatin lagi yang baru"
Saka meneguk sedikit beer tersebut. Dan beberapa kali mengecap ngecap mulutnya.
"Ini teh rasa baru ta?" Gumamnya, kemudian meneguknya lagi
"Enak si" lagi dan lagi Saka meneguk beer tersebut hingga habis."Baru kali ini ngerasain teh yang rasanya begini" ucap Saka yang kini berdiri sempoyongan.
"Gempa? Sekarang ada gempa?" Gumamnya kemudian berjalan oleng untuk mengambil ponselnya yang ia letakkan diatas meja.
Klek..
Justin baru saja selesai dengan hajatnya. Dan pandangan matanya langsung tertuju pada gelas beer yang kini isinya sudah habis tak tersisa. Buru buru justin berlari menghampiri gelas tersebut dan memegangnya
"Cold? How?""Justin?, its you? Whoahh.. you have 2 faces now? Which one the real Justin?" Ucap Saka sambil memfokuskan pandangannya pada Justin.
"O my... god" Justin sesaat mengangakan mulutnya karena paham dengan situasi yang terjadi.
"What? Whatcu lookin for? Thats tea is yours? I love the taste. I will make it the new tea for you now" ucap Saka kemudian berniat untuk menghidupkan kompor gas untuk memasak air panas. Namun dengan segera Justin memegang tangan Saka dan menariknya agar menjauh dari kompor gas tersebut.
"Lemme tell u somethin. Its not tea. Its beer" ucap Justin.
"Really?? But its looks alike tea. I like it" balas Saka kemudian nyengir karena tingkat mabuknya sudah diatas Rata rata.
Justin menghela napasnya. Ia ingin marah saat ini. Namun manusia didepannya ini tampak imut dan sangat menggemaskan.
"You can walk?" Tanya Justin"No worries, I can fly too" balas Saka yang kini ucapannya sudah melantur.
Justin menggelengkan kepalanya dan merasa bersalah pada Saka. Harusnya tadi ia tidak meninggalkan beer itu disana.
Kini Justin memposisikan dirinya sedikit lebih rendah dari Saka.
"Come on. I'll gives you piggyback ride now" ucapnya."What? Pig?? You mean I look alike pig? Justin why you said like that?" Saka melangkah mundur sebagai penolakan dari permintaan yang mulia Justin.
"O my god Saka. You are drunk now. I'll help you to take you to your room." Jelas Justin
Namun Saka hanya ha he ho.
Justin yang takut akan terciduk oleh coach STY, akhirnya lekas menggendong Saka dipunggungnya. Kini Saka tanpa penolakan dan malah memejamkan kedua matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rafael Struick - Secret Love (FINISHED)
Fiksi Penggemar☆Cerita ke 1 Jarang tersenyum, sedikit berbicara. seakan Ia hanya menggunakan tatapan matanya sebagai sarana untuk menyampaikan semuanya. namun terkadang melemparkan candaan kecil. iya, hanya sekedar candaan. who is him? We overdue? - Rafael Janga...