Hari ini adalah hari pertandingan uji coba bagi timnas Indonesia melawan timnas Taiwan.
Tampak juga Saka menonton pertandingan itu dari bangku penonton bersama salah satu penonton yang berasal dari Taiwan.
"Hello, whats your name? My name is Kuo. Hm sorry if you are not understand what Im talkin about, because I don't speak english well" jelasnya
"Nono, bet!. Your english its pretty good. My name is Saka. And nice to meet you Kuo" balas Saka ramah
"Im from Taiwan. To be honest, in Taiwan football not the famous sport like here. But, Im so curious, so Im wathching hehe. Sorry sorry my english is soso"
"Understood Kuo. Okay you can enjoy this match" Saka tersenyum
Pertandingan begitu menegangkan diawal awal, namun seiring berjalannya waktu timnas Indonesia berhasil mengendalikan permainan dan memenangkannya dengan skor telak 9-0.
Terlihat Kuo tampak kecewa dan buru buru bangkit dari posisinya.
"Saka, I think I should goin home right now.""Yaya, okay Kuo" balas Saka bingung harus mengucapkan apa lagi.
Setelah kepergian Kuo, Saka buru buru menuju ruang jumpa pers untuk melaksanakan tugasnya sebagai penerjemah asing.
..
Waktu menunjukkan pukul 10 malam, namun Welly tak kunjung menampakkan batang hidungnya.
Sedangkan bus timnas sudah pergi sejak 10 menit yang lalu."Ck! Si Welly ini kebiasaan deh, ga pernah tepat waktu kalo ngejemput" gumam Saka seraya menghentakan kakinya kesal.
Ingin rasanya Saka meng hih kan kepala adik tercintanya itu.
kiw kiw (anggap aja itu suara siulan)
Saka mendapatkan cat calling ntah dari arah mana asalnya, namun sesaat kemudian Rafael muncul hanya menenteng tas kecil biru ditangan kanannya.
"Its to late. Why are you still here?" Tanya Rafael.
"Cuz my brother" balas Saka malas
"Welly come in" Rafael menunjuk kearah Welly yang baru saja keluar dari mobil putihnya.
Welly berlari kecil menuju kakaknya dan tertawa kecil.
"Maaf kak, tadi aku nungguin capibaranya si ajo lahiran dulu." Jelasnya"Capibara temenmu itu lebih penting dari kakakmu ini ta?" Saka mencoba tetap tenang didepan Rafael, padahal aslinya ia ingin mengamuk.
"Iya maaf kak" Welly menunduk karena bersalah.
"Okay Rafa, I've to go now. Its to late like u say. Then how about you? Why you are not join with the other team?" Tanya Saka.
"Ah nah, I want to buy something before goin to the hotel. Okay see ya Saka and you Welly" ucap Rafael kemudian mengelus kepala Saka dan tersenyum menuju mobil sport hitamnya.
Seketika Saka membeku dari side effect apa yang dilakukan Rafael padanya.
"Kak ngapa tetiba diem? Kesurupan pintu ta?" Tanya Welly sambil mengguncangkan tubuh Saka
Seakan tanpa respon, Saka masih dalam posisi yang sama.
..
Keesokkan harinya
Berita kemenangan telak timnas atas Taiwan menjadi trending topik
Diseluruh platform. Tak terkecuali di tongkrongan ibu ibu tepatnya di kang sayur keliling"Wah gila sih jeng, Rafael cakep banget jeng." Ucap ibu Siti
"Kalau saya punya anak perempuan sudah saya jodohin sama Rafael. Tapi mau bagaimana lagi, anak saya lima limanya cowo semua jeng" ucap ibu Wati
"Iya jeng benar, saya pengen ngejodohin si Mira sama Rafael" ucap ibu Ambar
"Atuuh da ih jangan jeng. Si Mira kan sudah punya pacar di thailand. Kalau tidak salah nama pacarnya itu Kanyanat Ketcebur, saya teh ngeliat dari pesbuknya jeng" balas ibu Siti
"Ya gapapa, selama janur kuning belum meninggal jeng" jelas ibu Ambar
Sementara itu ibu Della selaku mamanya Saka hanya bisa tersenyum senyum dan berkata dalam hati
"Mereka ini belum tahu saja kalau anak saya dekat dengan Rafael Stuirck hahaha"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rafael Struick - Secret Love (FINISHED)
Fanfic☆Cerita ke 1 Jarang tersenyum, sedikit berbicara. seakan Ia hanya menggunakan tatapan matanya sebagai sarana untuk menyampaikan semuanya. namun terkadang melemparkan candaan kecil. iya, hanya sekedar candaan. who is him? We overdue? - Rafael Janga...