Seusai latihan rutin Rafael dan Ivar merebahkan dirinya dibawah pohon yang rimbun. Entah apa nama pohon tersebut, tidak masalah pikir mereka selama tidak ada ulat bulu yang jatuh dari atas sana.
"Your motor is fine?" Tanya Rafael
"Nah, she is gone" balas Ivar menatap Rafael kemudian menggeplak Rafael.
"I mean your really motor, not hers" jelas Rafael.
"Oh my motor is fine. But sometimes get trouble on the tank, I dont know why, Cuz ya, You know I cant handle it haha" ucap Ivar.
"Maybe Sadil can help you, I heard he is know about motor. Witan told me" ucap Rafael kemudian duduk dari posisi rebahannya.
"May I ask something?" Kini Ivar ikutan duduk seperti Rafael
"Ya, for sure" Rafael menatap curiga Ivar
"How do you think about Saka? Im so curious about her" ucap Ivar
Untuk beberapa detik Rafael terdiam dan bingung harus menjawab apa, apa maksud dari ucapan bestienya itu.
"She is pretty cute and lil bit silly" balas Rafael datar.
"I like her smile as usually. To be honest, she looks kinda hmm.. how to say it, I think I like her" ucap Ivar.
Rafael mengernyitkan dahinya. Apa barusan saja Ivar menyampaikan isi hatinya untuk Saka.
Sepertinya ini tidak bisa dibiarkan. Entah ada rasa apa yang bergejolak dalam dada Rafael, yang pasti Ia seperti tidak menyukai ucapan Ivar barusan."What? How can? I told ya, she is a lil bit silly too." Ucap Rafael kini sudah berdiri dihadapan Ivar.
"Maybe cuz we met almost everday? Ayo, its okay if she is silly too haha." Setelah mengatakan itu Ivar bangkit dari posisinya dan pergi meninggalkan Rafael menuju ruang ganti terlebih dahulu.
"Hey!! Ivar!! Where you goin?!" Pekik Rafael dan juga berlari menuju Ivar.
..
Malam yang dingin sungguh nikmat sambil makan bakso bukan.
Seharusnya sih juga dengan lingkungan dan suasana yang tenang. Tapi tidak dengan apa yang dirasakan oleh Saka.Pasalnya entah angin apa yang membuat Rafael tiba tiba saja datang dan ikutan makan bakso dengan Saka.
Berkat ulahnya itu, semua cewe cewe dan juga pedagang bakso ingin meminta photo dengan Rafael.
Saka menghela napasnya pasrah dengan keadaan didepannya. Bahkan ia hanya menatap mangkok baksonya yang masih penuh itu.
Melihat raut wajah Saka yang tidak bersahabat, Rafael segera mengatakan
"Aight guys, I want to enjoy my dinner. Thank you guys"Dengan sekali ucapan, seakan patuh dengan ucapan Rafael kerumuman cewe cewe itu pun membubarkan diri.
Saka menatap Rafael dengan tatapan tajamnya, sementara Rafael merapikan meja yang agak berantakan karena ulah fans nya tersebut.
"Im so hungry, can I try this first?" Ucap Rafael tanpa menatap Saka, karena ia tahu pasti Saka saat ini merasa kesal padanya
Saka menghembuskan nafasnya perlahan sepertinya ia sedang mengendalikan amarahnya.
"Im here for you" gumam Rafael seraya mengngunyah baksonya.
"What? What are you talkin about?" Tanya Saka, karena memang ia samar samar mendengar Rafael seperti mengatakan sesuatu
"This is to spicy" ucap Rafael mengganti perkataan sebelumnya.
"Really? Lemme try it" kini Saka pindah dari posisinya menjadi tepat disebelah kanan Rafael.
Rafael membenarkan posisinya dan sedikit juga menggeser posisi duduknya agar lebih dekat dengan Saka.
Terlihat Rafael sedikit menyunggingkan senyuman tipis dibibirnya.
Mengisyaratkan, sepertinya ia merasa nyaman dengan situasi seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rafael Struick - Secret Love (FINISHED)
Fanfiction☆Cerita ke 1 Jarang tersenyum, sedikit berbicara. seakan Ia hanya menggunakan tatapan matanya sebagai sarana untuk menyampaikan semuanya. namun terkadang melemparkan candaan kecil. iya, hanya sekedar candaan. who is him? We overdue? - Rafael Janga...