Thanks buat votenya ygy.
Btw kita cegilnya Rafael jangan sampe kaya cegilnya Nathan ya. Kesian Nathan keknya tertekan itu dia sampe ngapusin soalan privacynya🥲
Btw. Ini episode terakhir disini.
Enjoy yaa~~
Saka mengaduk teh seorang diri.
Dikarenakan kedua orang tua dan adiknya kini sudah terlelap.
Terlihat ia menghela napasnya dan kemudian pergi meninggalkan ruangannya.
Ia ingin berjalan jalan melihat lingkungan sekitar.
Namun pandangan matanya justru tertuju pada seorang yang sangat ia kenal.
Rafael dan Noa.Tampak keduanya sedang bercanda duduk dibangku taman rumah sakit.
Walau terlihat Noa begitu pucat, namun tidak bisa dipungkiri jika ia juga terlihat bahagia ketika sedang bersama Rafael.Saka menguatkan dirinya untuk tetap bersikap seolah tidak terjadi apa apa, walaupun jauh dilubuk hatinya ia sangat merasa cemburu dengan mereka berdua.
Namun ia bisa apa?Dengan berat hati Saka kembali melangkah menuju ruangannya.
"Lho, kakak abis dari mana?" Tanya Welly yang baru saja terbangun
"Abis lihat lihat aja" balas Saka
"Kakak uda mendingan?"tanya Welly kemudian memegang dahi Saka untuk memastikan kakaknya demam atau tidak.
"Kakak pengen pulang deh. Disini ngga enak bau obat" balas Saka.
"Iya nanti kamu boleh pulang kalau uda dicek semuanya sama dokter" balas mama yang baru saja membuka matanya.
"Kamu mau makan apa sayang?" Tanya mama.
"Aku pengen..
Tiba tiba saja Rafael masuk dengan membawa sekotak bubur ayam.
"Sorry. the door is not locked. So.."ucapnya"Come in brother." Welly menarik Rafael agar duduk disebelahnya.
"Thank you very much Rafael." Mama mengambil sekotak bubur ayam tersebut dan memberikannya pada Saka.
Saka menggelengkan kepalanya.
"Aku ngga mau" ucapnya."Lho kenapa? Kamu kan suka bubur ayam" balas mama
"Aku lagi ngga pengen makan bubur ayam" balas Saka kemudian menatap Rafael kemudian menghela napasnya.
"Sorry, you can bring it back" ucap Saka
"Why? You dont like it?" Tanya Rafael.
"Go back for your girlfriend's room. I dont wanna see you" balas Saka.
Rafael menghampiri Saka
"Why you said like that?" Tanyanya."Why?" Tanya Saka.
"Ma, suruh dia keluar, aku ngga mau lihat mukanya." Ucap Saka sambil menatap wajah Rafael.
"Lho ada apa? Kalian bertengkar?" Tanya mama.
"Aku lelah ma, jadi suruh dia keluar" setelah mengatakan itu Saka kembali berbaring diatas ranjangnya. Ia mengabaikan keberadaan Rafael.
Seakan paham dengan mengapa perubahan sikap Saka terhadapnya, Rafael pun pamit dan bergegas meninggalkan ruangan Saka.
"Im so sorry" ucapnya
..
Beberapa hari berlalu.
Ditengah kesibukannya berlatih Rafael selalu menyempatkan dirinya untuk mengunjungi Noa.
Setelah kembali dari kunjungannya ia melihat Saka yang sedang duduk bangku taman didekat lapangan latihan.
Dengan inisiatifnya, ia berjalan menghampiri Saka dan duduk disebelahnya.
"How are you?" Tanya Rafael
KAMU SEDANG MEMBACA
Rafael Struick - Secret Love (FINISHED)
Fanfic☆Cerita ke 1 Jarang tersenyum, sedikit berbicara. seakan Ia hanya menggunakan tatapan matanya sebagai sarana untuk menyampaikan semuanya. namun terkadang melemparkan candaan kecil. iya, hanya sekedar candaan. who is him? We overdue? - Rafael Janga...