Setelah beberapa minggu tidak berkumpul dikarenakan semua pemain timnas kembali ke club asalnya.
Kini mereka kembali bertemu dan berlatih bersama.Dan semenjak terakhir pertemuannya dengan Rafael, Saka tidak pernah lagi mendapat pesan darinya.
Ntah Rafael sibuk dengan clubnya di belanda atau memang Rafael sengaja menghindarinya."Whats up bro?" Tanya Marselino pada teman teman bulenya.
"Feelin good~" balas Ivar
"Yaya.. how about you dude?" Tanya Rafael
"Me too. Im lookin better now. I really miss you guys" ucap Marselino kemudian memeluk Rafael dan Ivar
Coach STY hanya bisa menggeleng gelengkan kepalanya melihat tingkah anak asuhnya.
"Nice to meet you guys" ucap Ridho pada Nathan dan Jay, yang baru saja bergabung dengan timnas.
Terlihat Nathan hanya mengangguk karena ia masih mencoba beradaptasi dengan rekan dan juga lingkungannya.
Sementara itu Jay sudah merangkul sana sini, karena tampaknya ia mudah akrab dengan siapa saja.Terlihat diujung koridor, Saka dan beberapa staff berjalan menuju kantor.
Rafael menotice kehadiran Saka, sudah lama pikirnya ia tidak bertemu dengan gadis itu...
Hari ini adalah hari pertandingan penting bagi timnas menjamu vietnam.
Tampak semua pemain sudah memasuki lapangan dan bersiap untuk kick off.Sementara itu Saka duduk dari kursi penonton bersama adiknya, Welly.
"Yakin si timnas menang" ucap WellySaka hanya berfokus tatapannya pada Rafael yang kelihatannya tampak berbeda dari biasanya.
"Dia pucet ato emang lampu GBK yang keterangan si? Tapi si Ivar biasa aja mukanya" ucap Saka."Siapa yang pucet kak?" Tanya Welly.
"Ah?? Ngga, ngga ngga" balas Saka.
..
Setelah pertandingan berakhir, dengan kemenangan indonesia 1-0.
Para pemain bersiap pergi menuju hotel untuk beristirahat.Terlihat Rafael tampak terburu buru melewati pemain lainnya, namun dengan sigap Saka memegang lengan Rafael.
"Rafa are you okay?" Tanya Saka.Rafael menatap Saka dengan tatapan sayunya.
"We meet again. How are you?" Ucapnya"I ask you first, but.. ya Im good, im okay." Balas Saka.
Rafael menganggukkan kepalanya, sebagai jawabannya.
"Rafa, after this you shoulda sleep okay. Dont to be near with strangers or anin else. Take a rest" ucap Saka yang tampak khawatir. Karena dengan jarak yang sedekat ini ia lebih jelas dapat melihat betapa pucatnya wajah Rafael.
Saka ingin memegang dahi Rafael untuk memastikan suhu tubuhnya namun dengan segera Rafael menepis tangan Saka.
Sejujurnya Rafael juga bingung dan juga kaget mengapa tiba tiba saja ia menepis tangan Saka.
"As u want, I should to go now" ucap Rafael kemudian bergegas meninggalkan Saka.Saka mengedipkan matanya berulang kali. Apa barusan saja Rafael menghindarinya? Begitu pikirnya.
"I thought he is sick. He got fever now" ucap Jay yang tiba tiba muncul dari belakang Saka.
Saka mengangguk paham.
"I'll talk with the staff. Thanks Jay" ucapnya."Go ahead" balas Jay kemudian tersenyum pada Saka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rafael Struick - Secret Love (FINISHED)
Fanfic☆Cerita ke 1 Jarang tersenyum, sedikit berbicara. seakan Ia hanya menggunakan tatapan matanya sebagai sarana untuk menyampaikan semuanya. namun terkadang melemparkan candaan kecil. iya, hanya sekedar candaan. who is him? We overdue? - Rafael Janga...