Selesei menyantap bakso, Rafael meminta Saka untuk tetap menemaninya hingga larut malam. Karena dirumah Rafael masih ada teman teman Welber yang sedang bermain playstasion.
Rafael berfokus pada setirnya. Jalanan kali ini tampak ramai lancar.
"You know stella jeruk?" Tanya Saka.
Rafael memalingkan sejenak pandangannya pada Saka yang duduk disampingnya.
"Whats that? Food? Or drink?" Tanya Rafael, karena ia tahu arti jeruk yaitu buah. Sementara tidak tahu arti stella
"Air freshener" balas Saka
"Ahh!! I dont know. Why?"
"Thats smell are so fuckin bad" jelas Saka
"Why you say the bad words?" Rafael mengernyitkan dahinya
"Hmm.. sorry. " Saka menutup mulut menggunakan kedua tangannya.
Rafaels menggelengkan kepalanya sebagai respon gemasnya pada Saka.
"Rafa stoppp!!!" Teriak Saka seraya menunjuk stand thai tea dipinggir jalan.
Seketika Rafael menghentikan laju mobilnya dan menatap heran pada Saka.
"We were in dangeraous if you ask me to stop like that Saka" ucapnya."Sorry. But, I want to drink thai tea" Saka menunjuk nunjuk kearah gerai thai tea tersebut.
Rafael menundukkan kepalanya dan sedikit memajukkan agar dapat melihat gerai itu dengan jelas.
"Its fine? Saur or sweet?" Tanyanya lalu menatap Saka. Jujur saja ini jarak yang begitu dekat."Ss..sweet" balas Saka terbata bata.
"Okay, lets try it" Rafael mematikan mesin mobilnya dan turun terlebih dahulu.
Sementara Saka kini memegangi Dadanya yang sedang berdegup kencang.Rafael memberi kode dengan tangannya agar Saka lekas turun dan mengikutinya.
Saka paham dan turun mengikuti Rafael."Iya thai teanya kakak, mau bera.." seketika ucapan perempuan itu terhenti ketika melihat Rafael dengan topi hitam miring dihadapannya.
"Excuse me, I want to order 2 thai tea please" ucap Rafael sambil menatap menu menu lain yang berada di dinding .
"RAFAEL??!! AKHHHH!! RAFAELLL!!!" teriak perempuan itu sambil lompat lompat kegirangan.
Melihat moment itu, seketika Rafael selangkah mendekat pada Saka yang dari tadi hanya berdiri didekat banner disamping gerai.
Rafael terkejut dan juga mungkin mentalnya agaknya terguncang sedikit."Boleh minta photo?" Tanya perempuan itu dan keluar dari sisi gerainya menghampiri Rafael.
Rafael yang belum mengiyakan ajakan perempuan tersebut hanya bisa menatap Saka dengan tatapan pasrahnya.
Lagi lagi Saka menghela nafasnya.
"Maaf mbak, kita haus nih. Kita mau beli minum nih mbak, boleh mbak?" Ucap Saka diakhiri dengan senyuman ramah tamah nya"Oiya iya mbak maaf mbak, abisnya Rafael ganteng banget sih. Aduh kan saya jadi seneng mbak" ucap perempuan itu yang kembali pada posisinya dan membuat thai tea pesanan Rafael dan Saka.
"Dont angry to me, cuz ma face" gumam Rafael seraya menyenggol lengan Saka dengan sikunya.
"What? Why?" Tanya Saka yang kurang paham maksud Rafael
"Cuz im so handsome, I cant handle it anymore. Everyone, I mean the girls always ask me to take a picture with them." Jelas Rafael.
Saka mengngangakan mulutnya seakan tercengang dengan ucapan Rafael yang kali ini sungguh diluar dugaannya.
"Why? Im talkin the truth" lanjutnya lalu tersenyum.
"Oke mbak mas ini thai teanya. Yang punya Rafael ada ekstra teh nya ya mbak, awas ketuker. Terimakasih" ucap perempuan itu yang sedari tadi terus menerus menatap Rafael tanpa berkedip.
Saka menyerahkan uang dan juga mengambil thai tea tersebut
"Makasih mbak" ucapnya kemudian langsung pergi menuju mobil yang dikuti oleh Rafael.Tak habis pikir olehnya. Tadi di tempat bakso, sekarang di tempat thai tea. Mengapa banyak sekali fans Rafael.
"Hmm..its good. I like it! But, I cant drink this everyday. Its to sweet" ucap Rafael.
"Next time I'll give you Jamu" balas Saka
Tampaknya kian hari Rafael akan semakin melokal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rafael Struick - Secret Love (FINISHED)
Fanfiction☆Cerita ke 1 Jarang tersenyum, sedikit berbicara. seakan Ia hanya menggunakan tatapan matanya sebagai sarana untuk menyampaikan semuanya. namun terkadang melemparkan candaan kecil. iya, hanya sekedar candaan. who is him? We overdue? - Rafael Janga...