Chapter 3

3.6K 184 5
                                    

Beberapa menit sebelumnya

Seorang perempuan mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, tiba-tiba ada segerombolan orang yang menghentikannya secara tiba-tiba dan memblok jalannya, lalu beberapa orang itu menghampirinya dengan mengetok kaca mobilnya.

"Woy, buka! Atau gue pecahin nih kaca mobil lo" ucap salah satu orang itu

Dengan wajah ketakutan dan panik dia berusaha menghubungi teman-temannya tapi nihil tidak ada yang mengangkat telpon darinya, dia hanya bisa berdoa dalam hatinya.

Tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang masih menggunakan helm fullface yang menghampiri orang-orang itu, terjadilah perkelahian yang sangat sengit antara laki-laki dengan segerombolan orang itu.

"Siapa laki-laki itu, dia lawan 5 orang loh" gumamnya karena dia khawatir terhadap laki-laki itu

Tak berselang lama perkelahian itu berakhir dan orang-orang yang mengganggunya tadi kabur.

Lalu dia keluar dari mobilnya untuk menghampiri dan mengucapkan terima kasih kepada laki-laki itu, tak lama dia kaget ketika laki-laki itu berbalik.

"Loh kamu" ucap perempuan itu

"Lu kan yang waktu di stasiun itu, iya kan?" Ucap laki-laki itu

"Iya itu aku, kamu udah tolongin aku lagi untuk kedua kalinya, makasih banyak yah" ucap perempuan itu, ya perempuan itu ada shani

"Oh iya sama-sama, tenang santai aja lagian gue kebetulan lewat sini tadi" ucapnya

"Hmm, sekali lagi makasih yah. Oh iya kita belum kenalan" ucap shani sambil mengulurkan tangannya

"Iya kenalin nama gue gitara, nama lu siapa?" Ucap gitara

"Nama aku shani" ucap shani

"Salam kenal yah" ucap gitara sambil tersenyum ke arah shani

Shani yang melihat itu tiba-tiba wajahnya memerah menahan saltingnya, lalu melepaskan uluran tangannya itu dan menunduk karena malu.

"Oh iya, gue cabut duluan yah dan lu hati-hati pulangnya" ucap gitara

"Iya makasih yah" ucap shani

Gitara pun berjalan menuju motornya dan langsung meninggalkan shani yang masih diam dan salting karena dia bertemu lagi dengan laki-laki yang menolongnya yang bernama gitara.

"Aduh, ko jantung gue berdebar gini yah pas tadi deket sama dia, untung aja dia gak liat muka gue merah nahan salting, ah mami shani seneng banget" gumamnya

Akhirnya shani langsung masuk ke mobilnya dan melajukan mobilnya untuk segera pulang ke rumahnya.

Skip

Gitara sudah sampai dan masuk ke rumahnya lalu berjalan menuju ke dapur karena bundanya ada di dapur dan menyimpan belanjaanya di atas meja.

"Bun, ini belanjaannya kakak simpen di atas meja yah" ucap gitara

"Oh iya sayang, makasih yah" ucap ayana

"Kakak ke atas dulu ya bun" ucap gitara

"Iya ka, nanti jangan lupa turun yah buat makan malam" ucap ayana

"Iya bunda" ucap gitara dan dia pamit untuk menuju kamarnya

Disisi Shani

Dia sudah sampai dan langsung masuk kedalam rumahnya, disana sudah ada mami dan papinya shani yang sedang bersantai di ruang tv.

"Assalamualaikum, shani pulang" ucap shani

"Walaikumsalam" ucap mami dan papinya

"Tumben kamu baru sampe sayang?" Ucap maminya

Secret LeaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang