Telah direvisi sebanyak 50%
✰✰✰✰✰✰✰
Sore hari telah tiba, menampakkan para kendaraan yang berlalu lalang di jalanan, dan orang-orang yang sibuk dengan kegiatannya masing-masing.
Cakrawala terlihat indah dengan warnanya yang orange, sang surya juga sudah nampak ingin tenggelam dari arah barat.
Burung-burung beterbangan dengan berkelompok secara bersamaan di atas cakrawala, ditemani dengan angin sore yang terasa hangat.
Terlihat seorang pemuda bernetra gold yang berjalan santai sambil menikmati indahnya sang alam di sore hari.
Pemuda itu-Gempa tampak berjalan santai di pinggir jalan yang bertujuan untuk pulang ke rumahnya.
Ia terlihat sedang membawa beberapa kantong belanjaan yang berisi dengan bahan-bahan makanan yang telah habis di rumahnya.
Gempa Pov
Saat aku sudah sampai di depan pintu rumah, ku putar knop pintu dengan perlahan, lalu berjalan masuk ke dalam rumah.
Di sana terdapat kak Hali, Ice, dan Thorn. Terlihat mereka sedang duduk di atas sofa panjang sambil menonton TV, uh bukan mereka sih, hanya Thorn yang menonton TV.
Kak Hali duduk di tengah-tengah antara Ice dan Thorn sambil memainkan ponsel pintarnya.
Thorn sedang bersandar pada bahu kak Hali sambil memangku mangkok yang berisi keripik kentang dengan mata yang melihat ke arah TV.
Dan Ice yang sedang tidur dengan paha kak Hali sebagai bantal kepalanya sambil memeluk boneka pausnya.
Gempa Pov End
"Assalamu'alaikum... Um, kak Hali apa kakak tau di mana kak Taufan, Blaze, dan Solar berada?" tanya Gempa pada Halilintar saat tidak melihat tiga saudaranya yang lain.
"Waalaikumsalam. Eh, kak Gempa udah pulang?" tanya Thorn berbasa basi pada Gempa.
"Kalau kakak belum pulang pasti kakak ngga ada di sini sekarang, Thorn" jelas Gempa pada Thorn yang ucapannya hanya di balas dengan kekehan singkat.
"Waalaikumsalam, Gem. Taufan lagi di kamarnya, Solar lagi di lab-nya, dan Blaze lagi mandi. Emangnya kenapa, Gem?" jelas Halilintar dengan pertanyaan di akhir kalimatnya.
"Ooh gitu ya... engga kok kak aku cuman mau ngasih barang yang mereka titip. Nih Thorn bibit bunga matahari yang kamu titip" ucap Gempa sambil menyodorkan kantong yang berisikan bibit bunga matahari pada Thorn.
"Wiii, makasih kak Gemmm" ungkap Thorn senang sambil mengambil kantong yang disodorkan Gempa padanya.
"Iya, sama-sama" balas Gempa sambil mengacak-acak rambut Thorn dengan gemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
STORY [ON GOING]
RandomSLOW UP/UP TAK MENENTU Maybe this story is a little 'cringe' -------------------------------------- Prolog-8 telah direvisi Menceritakan tentang keseharian Halilintar dan usahanya untuk mendidik adik-adiknya agar tidak menjadi pribadi yang buruk. T...