1

1.4K 93 6
                                    

Telah direvisi sebanyak 70%

✰✰✰✰✰✰✰

Pagi telah tiba, menampakkan sang surya yang mulai muncul perlahan dari arah timur, disertai dengan kicauan burung-burung yang terdengar indah di atas cakrawala

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi telah tiba, menampakkan sang surya yang mulai muncul perlahan dari arah timur, disertai dengan kicauan burung-burung yang terdengar indah di atas cakrawala.

Di dalam kamar bernuansa merah hitam, terlihat sosok pemuda yang sedang tertidur pulas.

Wajahnya terlihat damai dengan warna kulitnya yang putih pucat, pipi tirus, hidung mancung, bulu mata yang lentik, kantung mata yang agak menghitam, disertai bibir dengan warna merah muda pucat.

Tok

Tok

Tok

Ketukan terdengar dari luar kamar bernuansa merah hitam itu, membuat sang pemuda yang tengah tertidur pulas itu sedikit terganggu dengan suara ketukan tersebut.

Tok

Tok

Tok

Setelah ketukan itu terdengar lagi, pemuda yang tertidur pulas itu kini mulai tersadar dari tidurnya sambil membuka netra-nya dengan perlahan.

Netra-nya telah sepenuhnya terbuka, menampilkan iris berwarna merah ruby yang indah.

Ia bangun dari tidurnya lalu beranjak dari ranjangnya sambil berjalan dengan gontai ke arah pintu kamarnya.

Ceklek

Pintu terbuka, menampakkan pemuda dengan raut yang terlihat ramah di wajah rupawannya.

"Selamat pagi, kak Hali" sapanya dengan nada ramah disertai senyuman hangatnya.

"Pagi. Ada apa, Gem?" sapa Halilintar balik disertai pertanyaan di kalimat akhirnya.

"Sarapan sudah siap, yang lain juga udah nunggu kakak di bawah" jelas Gempa dengan nada yang masih terdengar ramah dengan senyuman yang tak kunjung luntur di wajahnya.

"Ooh. Kau duluan saja, aku mau cuci muka terlebih dahulu."

Mendengar jawaban dari Halilintar, Gempa kemudian hanya mengangguk singkat sebagai jawaban lalu beranjak pergi dari situ.

Melihat sang adik telah pergi, Halilintar kemudian kembali ke dalam kamarnya dan menuju ke arah kamar mandi yang letaknya memang sudah berada di kamar untuk mencuci wajahnya.

★ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ★

Setelah mencuci wajahnya, Halilintar kemudian berjalan menuruni anak tangga satu persatu menuju ke meja makan (dapur) untuk sarapan bersama para saudaranya.

STORY [ON GOING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang