Halo para readers sekalian aku cuman mau bilang, terimakasih telah membaca cerita ini dan aku juga ingin meminta tolong untuk menekan tombol vote atau komen jika suka dengan cerita ini, soalnya vote dan komen dari kalian itu penting loh untuk aku, agar setidaknya aku bisa lebih semangat lagi buat nulis ceritanya, dan untuk yang telah menekan vote pada ceritaku aku cuman mau bilang terimakasih banyak sama kalian, oke sekian dari saya, terimakasih karena telah mau membaca pesan dari saya dan terimakasih juga atas pengertiannya para readers sekalian ( ◜‿◝ )♡.
Have a nice day guys ✨
Silahkan lanjut membaca👇🏼👇🏼👇🏼Telah direvisi sebanyak 10%
✰✰✰✰✰✰✰
"Kak Hali itu..." jeda Taufan lama pada perkataanya.
Saudaranya yang lain pun nampak menunggu dengan penasaran pada lanjutan kalimatnya.
"Kalian tau, kenapa kak Hali nyuruh kita buat nunggu dia di mobil?" tanya Taufan.
Saudaranya yang lain (kecuali Gempa) pun menggeleng pada pertanyaan Taufan.
"Itu karena udah pastinya dia mau beli kopi sama mi secara diam-diam tanpa sepengetahuan kita, makanya nyuruh kita buat nungguin dia di dalam mobil" jelas Taufan.
Mereka (kecuali Gempa) yang mendengar itu hanya mengangguk bersamaan sambil ber'oh'ria.
"Ooh... iya juga ya, kok aku gak kepikiran" ucap Blaze heran pada dirinya sendiri.
"Heh! siapa dulu dong" ucap Taufan bangga.
"Untung kak Upan sadar, aku juga awalnya heran, kok kak Upan tumben banget mau nemenin kak Hali, dan setelah ku pikir lagi, ternyata ini toh maksud kak Upan" jelas Gempa.
"Tapi, kak Hali kasihan juga, sih" ujar Thorn yang terlihat sedih.
"Kenapa?" tanya mereka berlima heran.
"Kak Hali kan udah lama banget gak minum kopi sama makan mi, jadi dia pasti sedih karena gak bisa makan makanan kesukaannya, kalian juga tau kan sebagaimana sukanya kak Hali dengan kopi dan mi?" jelas Thorn panjang lebar.
"Kalau dipikir-pikir itu ada benarnya juga, sih. Tapi kan ini juga demi kebaikan diri dia sendiri" balas Solar.
"Haish... aku jadi gak tega, tapi apa boleh buat" ucap Taufan yang nampak bimbang.
"Sudahlah, ayo bereskan ini dulu terus tidur, ini sudah malam, gak baik kalau tidur terlalu malam" nasihat Gempa.
"Oke!" jawab mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
STORY [ON GOING]
RandomSLOW UP/UP TAK MENENTU Maybe this story is a little 'cringe' -------------------------------------- Prolog-8 telah direvisi Menceritakan tentang keseharian Halilintar dan usahanya untuk mendidik adik-adiknya agar tidak menjadi pribadi yang buruk. T...