8

640 62 9
                                    

Telah direvisi sebanyak 20%

✰✰✰✰✰✰✰

✰✰✰✰✰✰✰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

00:02

Kini pertengahan malam telah tiba, cakrawala pagi yang awalnya terang benderang dihiasi dengan cahaya sang surya kini telah terganti dengan cakrawala malam yang dihiasi dengan cahaya sang chandra dan bintang-bintang.

Saat ini semua orang tengah berada di alam bawah sadarnya masing-masing, menikmati indahnya dunia mimpi.

Tapi tidak semua orang. Kini terdapat dua pemuda yang sedang di ambang sebuah kayu yang tertutup rapat.

"Psst... kakak yakin?" tanya pemuda yang bernetra hijau zamrud pada pemuda di sampingnya.

"Psst iya aku yakin, soalnya tadi kak Gem dari sini tapi ngga ngunci nih pintu" jawab dan jelas pemuda bernetra orange.

"Psst ooh gitu, yaudah buka pintunya" ujar si netra hijau zamrud.

"Psst oke" balas si netra orange.

Krieett

Kedua pemuda tadi membuka pintu kamar Halilintar dengan perlahan dan hati-hati.

"Psst, wah akhirnya, udah lama Thorn ngga ke kamar kak Hali, iyakan kak Blaze?" tanya Thorn di akhir kalimatnya.

"Psst aku setuju padamu Thorn" jawab Blaze.

"Psst itu kak Hali kan? dia udah tidur" tanya Thorn memastikan.

Halilintar nampak sedang tidur dengan damai di atas ranjangnya dengan posisi menghadap mereka berdua.

"Psst iya aku tau" balas Blaze.

"Psst itu tau kok malah ke sini? kita mau ngapain emangnya?" tanya Thorn lagi.

"Psst aku mau ditemenin tidur sih sebenarnya, tapi maunya sama kak Hali" jelas Blaze dengan niat sebenarnya mengapa ia ke sini bersama Thorn.

"Tck, apalah kak Blaze" decak Thorn yang sedikit jengkel dengan kakak orange-nya ini.

"Hehe... sorry, kalau kamu ngga mau yaudah balik sana"

"Ngga usah, Thorn mau ikutan juga aja" ucap Thorn yang sudah terlanjur berada di kamar Halilintar.

"Okelah kalau gitu, yuk" ajak Blaze sambil melangkah ke arah Halilintar.

Mereka berdua pun sudah berdiri di sisi ranjang Halilintar.

"Shh... panas" ungkap Blaze saat meletakkan punggung tangannya di dahi Halilintar.

"Un, bener kak, kayaknya demam kak Hali naik deh" balas Thorn saat menggenggam telapak tangan Halilintar.

STORY [ON GOING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang