5

701 59 2
                                    

Telah direvisi sebanyak 20%

✰✰✰✰✰✰✰

✰✰✰✰✰✰✰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

09:02

Pagi telah tiba memperlihatkan sang surya yang bersinar terang di atas cakrawala, dihiasi dengan awan-awan putih yang indah dan disertai kicauan para burung yang menjadi pelengkap untuk pagi yang indah.

Di kamar Halilintar

"Kak Hali, ayo bangun~" ucap sang netra sapphire ---Taufan sambil menarik lengan Halilintar.

"Berisik!" kesal Halilintar sambil menepis kasar tangan Taufan yang menarik lengannya.

"Wow santai bang, kami cuman mau bangunin kok" jelas Blaze.

"Un, bener tuh, ayo bangun kak" ucap Thorn.

"Urghh... gamau aku masih ngantuk, kalian ke luar aja" tolak Halilintar ngantuk sambil menenggelamkan wajahnya ke dalam bantal.

"Gamau juga, sebelum kak Hali bangun" ujar Blaze.

"Terserah" ucap Halilintar tidak peduli.

Mereka bertiga sedang berada di kamar sang sulung atau yang biasa kita sebut Halilintar, kali ini mereka bangun lebih awal dan memilih untuk membangunkan (mengganggu) Halilintar.

Mereka sudah mengetahui atas kepergian Gempa untuk mengerjakan tugas kelompoknya, mereka bisa tau karena Gempa menempelkan sebuah kertas di depan kulkas.

Flashback On

07:21

Terlihat seorang pemuda bernetra hijau zamrud dengan rambut yang acak-acakan keluar dari kamarnya.

Ia menuruni anak tangga satu persatu dengan gontai (masih ngantuk).

Saat sudah sampai di dapur, dia ingin membuka kulkas untuk mengambil air, namun terhenti kala melihat satu selembar kertas yang tertempel di kulkas itu.

Saat sudah sampai di dapur, dia ingin membuka kulkas untuk mengambil air, namun terhenti kala melihat satu selembar kertas yang tertempel di kulkas itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
STORY [ON GOING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang