✰✰✰✰✰✰✰
16:56
Langit yang awalnya biru dengan matahari yang tepat di atasnya kini berubah menjadi langit orange sore yang indah.
"Thorn"
"Hm? kenapa kak?"
"Kenapa sekolahmu libur terus sih?"
"Umm... entahlah, Thorn pun tak tau. Coba tanya Solar"
"Udah, tapi jawabannya sama kayak jawabanmu"
"Oh, ngomong-ngomong yang lain udah mau pulang, ya?"
"Iya, sebentar lagi juga sam-"
"Assalamu'alaikum, kami pulang"
"Wa'alaikumsalam"
"Eh?... kak Ice kenap-"
"Aku masuk (ke kamar) dulu" ucap Ice lalu kemudian beranjak dari sana.
"... kak Ice kenapa?" bingung Thorn.
Yang lain saling melirik.
"... tadi..." Blaze perlahan angkat bicara.
"Bentar aja ceritanya, lebih baik kalian bersih-bersih dan ganti baju dulu sana" suruh Halilintar.
"Ah, kak Hali ada benarnya, yuk kita masuk ganti baju dulu" ucap Gempa dengan sedikit gelagapan sambil mendorong pundak Taufan dan Blaze untuk naik ke atas (kamar).
"....."
"Mereka kenapa sih?" heran Halilintar sambil menatap bingung ketiga adiknya yang sudah menaiki tangga.
"Entahlah, Thorn pun tak tau" balas Thorn dengan kedua bahunya yang diangkat.
"Mereka siapa?" tanya Solar yang baru saja ke luar dari lab-nya.
"Itu... yang lain udah pulang cuman agak beda aja" jawab Thorn, sedikit murung.
Salah satu alis solar mengernyit bingung, "maksud dari kata beda itu apaan?"
"Sikap. Taufan ngga secerewet biasanya, Blaze juga ngga seceria kayak biasanya, Ice juga tadi kayak luka-luka gitu, dan Gempa kayak nyembunyiin sesuatu" jelas Halilintar panjang lebar.
"Wah, kak Hali detail banget merhatiinnya Thorn aja ngga sadar, Thorn cuma sadar dengan kondisi kak Ice. Kak Hali peka banget!" ucap Thorn dengan binar di manik zamrud-nya.
"Ooh ternyata selalu merhatiin toh, kirain beneran cuek" tambah Solar.
"Apaan sih, tentu saja aku selalu merhatiin kalian semua"
"Yelah~"
"Beneran kok!"
"Emangnya siapa yang bilang 'ngga bener'?"
KAMU SEDANG MEMBACA
STORY [ON GOING]
RandomSLOW UP/UP TAK MENENTU Maybe this story is a little 'cringe' -------------------------------------- Prolog-8 telah direvisi Menceritakan tentang keseharian Halilintar dan usahanya untuk mendidik adik-adiknya agar tidak menjadi pribadi yang buruk. T...