5

744 36 2
                                    

Pernikahan Noeul dan juga Boss tinggal kurang satu minggu lagi, dan pria tampan itu bahkan sudah sering berkunjung ke rumah calon istrinya setiap hari sebelum berangkat ke kantor dan saat akan pulang ke rumahnya sendiri.

Tharn dan juga Pawat merasa tak suka menerima kehadiran calon menantu dan juga calon adik iparnya.

Dua pria beda generasi itu nampak kompak menjauhkan Noeul dari jangkauan Boss. Dengan alasan menyelamatkan Noeul sebelum terkontaminasi.

Seperti saat ini, tadi Boss memang pulang lebih awal dari kantornya. Dan ingin menghabiskan waktu dengan Noeul di rumah saja menonton kartun kesukaan sosok cantik calon istrinya itu.

Tetapi niatnya harus sedikit terkendala karena kepulangan ayah mertua dan juga kakak iparnya yang tak berselang lama setelah kedatangan Boss.

Dan kini mereka berdua nampak memonopoli Noeul dan menjauhkan sosok cantik itu yang tadinya duduk di sebelah Boss.

" Kalian belum sah, jadi jangan dekat-dekat." ucap Tharn beralasan menjauhkan anak bungsunya dari "perebut anakku"

" Betul." tambah Pawat membenarkan ucapan sang ayah

Noeul menatap heran ayah dan juga kakaknya yang selalu mewaspadai calon suaminya itu, sebenarnya mereka ini kenapa seperti menghalangi dirinya dan juga Boss untuk dekat.

" Kalo Daddy dan juga Phi seperti itu, lalu bagaimana nanti saat aku dan Phi Boss akan berbulan madu?" tanya Noeul yang membuat Tharn juga Pawat terkejut, Boss justru tersenyum senang karena setidaknya Noeul mempunyai niatan berbulan madu dengannya

" Eul... Kau masih kecil, tak usah dulu bulan madunya. Kita tunda saja dua tahun lagi." Tharn memeluk tubuh anak bungsunya, dirinya benar-benar tak rela anaknya akan dimiliki pria lain

" Benar Eul, kau tahu kau bisa sakit kalau kau bulan madu sekarang.." Noeul mengernyit heran

" Memang kenapa phi?"

" Ya, karena Boss pasti akan memakanmu." ucap Pawat memandang sinis Boss yang hanya menampilkan senyum tipis

" Memang Phi Boss kanibal? Dasar phi ini.." Noeul menggelengkan kepalanya mendengar ucapan sang kakak yang selalu aneh

Boss bisa melihat bagaimana keluarga dari calon istrinya itu begitu menyayangi si bungsu di keluarga mereka.

Terbukti dari bagaimana cara mereka memperlakukan Boss yang seakan akan menjadi perebut kesayangan dalam keluarga calon mertuanya itu, andai Boss tahu bahwa memang itulah yang calon mertua juga calon kakak iparnya itu pikirkan.

Mungkin Boss akan segera membawa Noeul menjauh sesegera mungkin, agar bisa memiliki sosok cantik itu menjadi istrinya.

" Kau belum menonton video yang dikirimkan Win?" tanya Pawat yang kali ini heran

" Oo.. belum sempat phi, memang bagus ya? Bagaimana kalau kita tonton sekarang saja?" usul Noeul dan Pawat mencegahnya

" Hei.. Tidak!"

" Memang video apa Pat?" tanya Tharn yang tak mengerti video apa untuk Noeul

" Euummm... itu dad, video.. euumm..." Pawat ragu untuk mengatakannya

" Apa?" tanya Tharn ulang

Boss ikut penasaran video apa yang harus ditonton calon istrinya itu. Dan kenapa pula kakak iparnya itu seolah ragu mengatakan judul videonya.

Ataukah itu berisi film terbaru yang kakak iparnya itu lupa judulnya.

" Video bagaimana malam pertama yang benar dad.." cicit Pawat lirih

" Gila kamu!! Eul, ambil ponselmu sekarang!" Tharn berdiri dan membentak putra sulungnya

Noeul terkejut mendengar perintah ayahnya, dirinya berlari secepatnya menuju kamar dan mengambil ponselnya.

Type yang mendengar suara keras suaminya hingga ke dapur, berjalan mendekati suaminya yang sedang berdiri dan terlihat marah pada si sulung.

" Ada apa phi?" tanya Type yang melihat Pawat menunduk

" Ini dad." Noeul terengah dan menyerahkan ponselnya

Tharn membuka ponsel si bungsu dan mencari video yang dimaksud Pawat. Ada lebih dari sepuluh video dan Tharn langsung menghapus semuanya tanpa tersisa.

" Jangan menyuruh adikmu mengirimkan ini lagi pada Eul." Tharn memperingati putra sulungnya dengan penuh penekanan

" Dan kau Boss, Aku memang mengijinkanmu menikahi Eul. Tapi jangan harap kamu bisa menyentuhnya sebelum aku mengijinkan hal itu." peringat Tharn pada Boss dan Boss hanya tersenyum miris

Type kini mengerti apa yang sedang terjadi. Memang mereka selalu melindungi Noeul dan suaminya saat ini memang masih tak rela si bungsu menikah lebih awal di banding kakak kakaknya.

" Yang sabar ya.." ucap Type pada calon menantunya yang hanya bisa menganggukkan kepala mendengar kalimat perintah dari ayah mertua

Sungguh ironi memang, memiliki tapi tak bisa dimiliki seutuhnya.

Noeul hanya terdiam melihat kejadian yang baru saja terjadi, dirinya hanya bisa bertanya dalam hati tentang video apa yang kakaknya kirimkan sebenarnya hingga mengundang amarah sang ayah.

Untungnya, Noeul sudah membackup video tersebut ke dalam laptop miliknya tanpa sepengetahuan ayahnya. Lagipula sang ayah tak bertanya dan hanya meminta ponselnya, jadi bukan salah Noeul kalau dirinya penasaran.

Aku akan menontonnya nanti saja kalau sudah senggang, hihihihi...








" Hiiiiiii... film apaan ini?" Noeul menutup dirinya dengan selimut miliknya dan matanya mengintip sedikit dari balik selimutnya yang membelit tubuhnya

Film yang seharusnya tak dilihat oleh Noeul pun kini sosok itu nikmati sendiri. Hanya saja Noeul melihatnya dengan bersembunyi di balik selimutnya.

Adegan di depannya lebih mengerikan daripada film horor maupun action kesukaannya.

Dan kenapa pula di film itu mereka bisa menikmati menggigit satu sama lain, bukankah itu menyakitkan pikir Noeul heran.

" Eul.. Phi pinjam laptopmu seben.." ucapan Pawat terhenti saat melihat gundukan selimut yang dia yakini berisi tubuh adiknya dengan layar laptop di depannya yang menampilkan adegan suatu film sedang di putar

" Shiaa!!!" Pawat mengumpat dan segera menutup laptop milik adiknya itu

" Eul, bagaimana kamu masih mempunyainya?" tanya Pawat yang kini rasa takut mejalar ke sekujur tubuhnya

" Oo.. Aku sudah menyalinnya di laptop phi." jawab Noeul enteng

" Phi.. kenapa sih phi menyuruhku menontonnya, lagipula film apaan itu? mereka hanya saling menggigit satu sama lain dan berteriak." Pawat membekap mulut adiknya

" Sssttt.. Diam Eul, kalau daddy tahu kau menontonnya.. Bisa tamat phi," Pawat tak ingin dirinya dihukum karena Noeul ternyata sudah menonton film yang di kirim Win tempo hari atas rekomendasi dari Pawat

" Mmmmhh.. mmmmmhhhh... mmmmmm...( Phi, lepas dong..)" Neoul memberontak dalam bekapan sang kakak yang masih sibuk dengan pemikirannya sendiri

" Sudah, sini laptopmu kakak sita. Nanti kakak kembalikan kalau sudah kakak hapus." Pawat meraih laptop Noeul dan segera membawanya keluar dari kamar Noeul

Pawat berlari secepat yang dia bisa dan masuk kembali ke dalam kamarnya setelah mengunci rapat pintu kamar miliknya.

" Hah.. Hah.. Hah..." desahan nafas Pawat yang terengar seolah tengah melaksanakan lari maraton antar dunia saja

" Aku harus segera meghapusnya." Pawat dengan segera menghapus semua video yang ada di laptop milik Noeul tanpa tersisa










TBC

NAUGHTY BABETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang