" Euulll sayang....."
suara panggilan menggema dari pintu depan, Boss berdecak sebal karena tamu yang tak diundang datang ke rumahnya dan pasti akan mengganggu waktu santainya bersama sang istri.
" Uncle.." sahut Noeul yang ingin bangkit dari tidurannya tetapi di tahan oleh Boss
" Kau harus banyak istirahat baby.." ingatkan Boss, karena meskipun Noeul diijinkan pulang dari rumah sakit, tetapi sosok cantik itu tetap diharuskan untuk istirahat total
" Boss benar, kau tiduran saja Eul. Ini Uncle bawakan es krim dan juga buah." Noeul berbinar mendengar kata es krim
" Phi..." mohon Noeul pada suaminya dengan wajah memelas andalannya
" Ok, hanya satu saja." kalau istrinya sudah bertingkah imut seperti itu, tak ada lagi yang bisa Boss lakukan selain menyerah
" Yey..." sorak Noeul senang karena diijinkan makan es krim
" Makasih Uncle Tong." Tong mengangguk dan tersenyum melihat keponakan iparnya senang
Ternyata tak hanya Tong yang datang ke rumah Boss dan Noeul hari ini. Tetapi hampir seluruh keluarga mereka datang.
Ini seperti acara tahunan dimana semua keluarga berkumpul, hanya saja kali ini semuanya berkumpul untuk merayakan kebahagiaan Boss juga Noeul. Walaupun yang menjadi alasan kebahagiaan itu masih seukuran biji kacang merah.
Semua orang berebut melihat hasil usg Noeul setelah si cantik mengeluhkan kembali hasilnya yang tak terlihat apapun selain hanya berwarna hitam.
" Ya kan Uncle, dokternya memang tak beres. Yang benar saja Eul sudah membayar mahal tapi tak ada gambar apapun, hanya warna hitam semua." omel Noeul dan Tong mendengarkan dengan seksama, sementara yang lain memutar bola matanya malas
" Iya, kalau begitu nanti Uncle akan hubungi dokter kenalan Uncle. Kita akan periksa lagi disana." semua orang juga terkejut dengan jawaban Tong yang menanggapi keluhan Noeul
Ternyata keduanya satu server, begitulah isi pemikiran yang lain.
Tak terasa hari pernikahan kakak Noeul sudah digelar hari ini. Kandungan Noeul yang sudah menginjak bulan ketiga pun membuat semua orang begitu memperhatikan si cantik. Pasalnya kehamilan Noeul bisa dikatakan memerlukan perhatian khusus, sosok cantik itu masih sering mengalami mual parah dan juga kehilangan nafsu makan.
Hal itu membuat semua keluarga menjadi pusing karena berat badan Noeul yang harusnya bertambah justru masih berada di angka tetap.
" Baby.. Kau mau duduk dulu?" tanya Boss yang tak ingin istrinya kelelahan
" Ya phi." Noeul duduk sendiri meskipun semua tamu undangan masih berdiri karena saat ini kakaknya baru saja memasuki altar dengan sang ayah yang menuntunnya
Suasana khidmat yang terjadi pada upacara pernikahan berbeda dengan saat resepsi dilangsungkan.
Karena kini, semua orang tengah menatap takjub dua orang yang menyanyi juga menari seperti di dunia mereka sendiri.
Kedua sahabat itu menyumbangkan sebuah lagu berjudul 'Cupid' dengan versi mereka sendiri.
Boss dan Fort hanya bisa tersenyum juga geleng-geleng kepala melihat istri mereka yang sudah mode gila jika disatukan. Sedangkan Pawat, Win dan Type tersenyum kikuk juga mengusap dada melatih kesabaran sebanyak mungkin melihat Noeul dan Peat yang sudah menggila di panggung sana.
" Boss, panggil istrimu setelah ini. Jika tidak dia masih akan lanjut lima lagu nanti," Type meminta Boss untuk membawa Noeul turun
" Iya Fort kau juga, jika tidak mereka akan menyita perhatian untuk pemilik pesta malam ini." Nue juga datang dan menasehati menantunya
" Baik pa.." sahut Boss dan Fort
Dan benar saja, begitu lagu cupid yang mereka bawakan memasuki bagian akhir. Peat juga Noeul mengangkat tangan kembali seolah akan melanjutkan ke lagu berikutnya, tetapi untungnya Boss juga Fort sedikit lebih cepat menghentikan istri mereka.
" Baby sudah, kasihan debay nanti dia terganggu karena bunanya berisik." Boss memberi pengertian Noeul untuk mau berhenti
" Oh iya phi.." Noeul mengangguk dan terkikik geli
" Sayang ayo, aku lihat disana ada dessert enak." Fort mengalihkan perhatian sang istri pada makanan manis kesukaannya
" Mana phi? Ayo cepat!" Peat menarik tangan suaminya turun dari panggung dan menuju ke tempat dessert yang dikatakan sang suami
" Mereka benar-benar deh.." Win menghela nafas melihat kelakuan adik dan juga sahabat adiknya itu
" Hahaha.. Biarkan saja sayang." untungnya sang suami hanya maklum saja dengan kelakuan adik juga sahabat yang kadang bisa dibilang ajaib
Hingga acara resepsi berakhir kini kedua keluarga besar akan menginap di hotel yang juga menjadi tempat resepsi.
" Dad, Pa, Phi.. Aku ijin pamit dulu ke kamar ya, Eul sudah lelah itu." Boss pamit dan menunjuk istrinya yang sudah tinggal seperempat persen stay
" Iya, kau bawa Eul istirahat." Sahut sang ayah yang tak tega anaknya sudah hampir tertidur di kursi tamu
" Kau sudah mendapat kunci kamarmu Boss?" tanya sang kakak ipar
" Aku sudah memesan presidential suite phi," jawab Boss mengangguk
" Hei.. Aku yang menikah hari ini, kenapa kamarnya yang lebih mewah dari punyaku?!" keluh Win tak terima
" Sudah, kau juga istirahat sana sayang. Boss cepat bawa Eul, kasihan dia." Type menengahi anaknya yang sepertinya masih akan melakukan perdebatan panjang, sedangkan si cantik sudah sangat mengantuk duduk disana
" Ya pa.." Boss menghampiri Noeul dan mengangkat tubuh istrinya dalam gendongannya
Mereka juga seperti pasangan pengantin baru yang menikmati malam pertama mereka di hotel, sama seperti waktu pernikahan mereka dulu.
Usia kandungan Noeul sudah memasuki bulan kelima dan perutnya sedikit membuncit meskipun masih belum begitu terlihat.
Noeul juga sudah tak lagi mengeluh ketika mendapat foto hasil usg dari dokter kandungannya setiap kali memeriksakan kandungan.
Sang dokter dengan ramah dan penuh kesabaran menjelaskan proses pembentukan wujud bayi hingga sempurna pada calon orang tua baru itu.
Boss juga menyempatkan setiap bulannya menemani Noeul memeriksakan kandungan ke rumah sakit, hingga terkadang kehadirannya justru membuat para ibu hamil menatapnya sambil mengusap perutnya, berharap anak yang mereka kandung akan sedikit mirip dengan wajah tampan Boss. Sungguh pemikiran yang lebih aneh dari Noeul.
" Phi.." Noeul memanggil suaminya dari lantai bawah
" Ya baby," balas Boss dan turun dari lantai atas ruang kerjanya
Boss memindahkan kamarnya juga Noeul ke lantai bawah, agar istrinya itu tak kelelahan harus naik turun tangga. Dan juga agar Boss tak terlalu khawatir jika sesuatu yang buruk bisa saja terjadi pada sang istri kalau harus naik turun tangga setiap hari.
" Phi.. Ayo ke rumah Pa Pete." ajak Noeul pada suaminya
" Aoo.. Katanya tadi hanya ingin di rumah saja baby?" Boss ingat betul, tadi pagi dirinya bertanya pada sang istri ingin pergi kemana karena weekend, tetapi sang istri justru bilang hanya ingin di rumah saja dan Boss mengiyakan
" Debay baru minta sekarang daddy.." Noeul menirukan suara anak kecil yang terdengar begitu menggemaskan
" Ok, aku akan bersiap dulu. Baby tunggu disini saja." Noeul mengangguk dan menunggu sang suami bersiap, dalam artian Boss menyiapkan semua perlengkapan milik Noeul untuk di bawa ke rumah sang papa
Mulai dari ponsel, powerbank, dompet yang hanya berisi kartu,masker dan juga inhaler.
" Ayo sayang! Astaga!!" Boss menarik nafas dalam dan tersenyum mendapati istrinya tertidur di sofa karena menunggunya
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
NAUGHTY BABE
FanficCuma kisah BossNoeul yang bersatu karena perjodohan😁 Ni story yg bkin mood booster bgt buat aqu dan untungnya dia masih stay di tempat laeennn🙈🙈(terhura sndiri aqu)