9

759 41 0
                                    


Suasana meriah pesta pernikahan kembali tersaji di dalam pandangan Noeul, dirinya kini berdiri di tengah pesta pernikahan Peat, sahabat baiknya yang juga teman masa kecilnya.

Berbeda dengan Noeul yang nampak menikmati pesta Peat dengan nyaman, di ujung sana tepatnya keluarga Noeul. Sang kepala keluarga dan juga putra sulungnya tengah menatap satu target buruan mereka yang rasanya ingin mereka culik lalu tenggelamkan ke dasar lautan.

Boss mengabaikan tatapan tajam yang terasa membakar punggungnya karena ayah mertua juga kakak iparnya tak henti menatapnya seperti ingin menguliti seluruh tubuhnya.

Semua berawal dari ucapan Noeul yang begitu antusias akan pergi berbulan madu setelah menghadiri pesta pernikahan Peat.

Ayah juga kakaknya nampak syok berat dan menentang keras keinginan Noeul untuk berangkat bulan madu segera, harusnya Noeul berbulan madu satu tahun atau dua tahun lagi menurut keinginan sang ayah.

Tetapi Noeul bersikeras ingin pergi dan juga suaminya sudah memesan hotel, jadi akan terasa sia-sia jika dirinya tak jadi pergi. Apalagi bulan madu merupakan impian semua pengantin yang baru saja menikah.

" Baby.. Bagaimana kalau kita pamit lebih dulu dan setelahnya kita bisa bersiap untuk berangkat." Boss bertanya pelan tepat di telinga sang istri agar semakin memancing kemarahan ayah mertua juga kakak iparnya

" Boleh phi.." jawab Noeul yang sudah tak sabar akan pergi berlibur

Boss merengkuh pinggang istrinya dan berjalan menuju pasangan pengantin yang hanya berbeda hari dengannya.

" Peat, aku pulang dulu ya.. Aku harus bersiap, setelah ini aku akan pergi honeymoon.." pamit Noeul disertai wajah yang bersinar penuh senyuman

" Aoo.. Kau tak mau menungguku?" tanya Peat yang baru tahu rencana honeymoon Noeul sekarang

" No. Kau bisa pergi dengan suamimu. Ya kan phi.." Noeul menatap suaminya yang tersenyum tampan padanya

" Tentu baby.." Boss membalas ucapan istrinya yang menatapnya dengan menggemaskan

" Kau curang.." rengek Peat dan Noeul tertawa kecil

" Phi, jaga istrimu dan bawa dia pergi setelahnya." Noeul berucap pada Fort




" Eul, ingat pesan papa kan?" tanya Type mengingatkan anak bungsunya dan Noeul mengangguk sebagai jawaban

" Bagus."

" Eul, Kau harus mengabari Daddy begitu kau tiba. Dan juga kau jangan membuat anakku kesakitan." Tharn menatap sayang anak bungsunya lalu beralih menatap tajam menantunya

" Ya Dad." ucap Noeul juga Boss bersamaan

Boss akhirnya bisa merasa lega setelah berhasil membawa istrinya memasuki jet pribadinya dan mereka akan menuju ke tempat honeymoon mereka sesuai pilihan Noeul.

" Baby.. Apa kau lelah?" tanya Boss yang melihat istrinya sudah menyamankan posisinya berbaring di ranjang yang ada di dalam jet pribadinya

" Ya phi, aku masih lelah sekali." ucap Noeul yang mulai memejamkan matanya

Boss sebenarnya ingin melakukan hal lain bersama istrinya tetapi melihat nafas istrinya yang sudah berangsur teratur menandakan Noeul sudah tertidur, Boss mengurungkan niatnya itu.

Sepertinya mencoba hal baru di atas udara kali ini belum menjadi keberuntungannya, Boss akan melakukannya saat mereka sudah sampai ke tempat tujuan.

Dua belas jam lima puluh lima menit berada di udara membuat tubuh Noeul lebih terasa lelah, dirinya bahkan malas untuk berjalan sekarang.

NAUGHTY BABETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang