12

668 33 2
                                    

Bibi Jen membawa pulang lima buah test pack dengan berbagai merek yang berbeda dan memberikannya pada majikannya.

Type meminta Noeul untuk mencoba memakai alat tersebut dan menunggu si bungsu dengan perasaan berdebar di depan pintu kamar mandi.

Noeul membaca petunjuk yang tertera pada kertas pembungkus alat seperti lidi yang sudah dia keluarkan dari bungkusnya. Ada berbagai model, Tak hanya yang seperti lidi yang Noeul coba.

Noeul mencobanya pada tiga alat yang berbeda, ada yang berbentuk seperti termometer dan juga berbentuk kotak kecil lucu.

Setelah selesai Noeul segera membawa ketiga alat yang dia coba pada papanya.

" Ini pa.." Noeul menyerahkan ketiganya pada Type

Type memejamkan matanya sebentar lalu mengintip pelan hasil pada alat yang diserahkan Noeul.

" Aaaaaa...." jerit Type membuat Noeul dan Bibi Jen terkejut bersamaan

" Ada apa pa?" tanya Noeul yang tak mengerti kenapa papanya berteriak seperti orang gila

" Eul.. Kau hamil sayang.." jerit Type memeluk tubuh si bungsu yang masih mencerna ucapan papanya

" Ja-jadi ada debay disini pa?" Noeul mengusap lembut perutnya yang masih rata tak percaya, dirinya secepat ini di beri kepercayaan untuk merawat buah hatinya bersama sang suami

Kerja keras bercocok tanam sang suami akhirnya membuahkan hasil, tak sia-sia rasa lelahnya karena selalu dibuat bekerja pagi dan malam oleh sang suami.

" Ayo, kita periksakan kandunganmu sayang. Biar lebih akurat." ucap Type dan Noeul mengangguk

Keduanya pergi bersama ke sebuah rumah sakit guna memeriksakan kandungan Noeul.




Boss mendapat panggilan dari papa mertuanya saat dirinya tengah menjalani rapat bersama investor asing di perusahaan miliknya.

" Boss, kau bisa pulang sekarang?" tanya sang papa dari seberang sana

" Memang ada apa pa?" tanya Boss yang memang jadwalnya hari ini sedikit padat

" Neoul memintamu segera pulang, dia menangis dari tadi dan tak kunjung berhenti." jawab papa mertuanya dengan nada cemas

" Baik pa, Boss pulang sekarang." Boss menutup sambungan ponselnya

" Tonnam, beritahu Bright untuk segera kembali ke Thailand sekarang juga." Boss meminta sekertarisnya untuk memanggil salah satu orang kepercayaan Boss yang saat ini tengah menghandle proyek perusahaan Boss di luar negeri

" Baik Tuan." jawab Tonnam mengikuti perintah bosnya

" Dan, sekarang lanjutkan meetingnya. Aku harus pergi, ada keadaan darurat." Tonnam tak bisa berkata apapun selain menuruti perintah bosnya itu

Jadilah Tonnam yang harus melanjutkan acara meeting penting bersama sang klien asing itu. Untung sudah setengah jalan, jadi dirinya tak begitu kesusahan menghandlenya.

Salahkan saja bosnya yang setelah menikah jadi suka sibuk dengan urusan darurat yang Tonnam duga itu menyangkut urusan ranjang.

Boss memasuki rumah mertuanya dengan tergesa dan juga wajah panik. Bahkan telinganya bisa menangkap suara isakan yang terdengar lirih seperti suara istrinya.

Type yang melihat wajah panik Boss merasa tak tega meminta menantunya itu untuk pulang tergesa, tetapi si bungsu setelah dari rumah sakit tak mau berhenti menangis dan Type sudah kehabisan akal untuk membujuk Noeul agar berhenti menangis.

" Boss, itu urus istrimu. Tadi papa dan Noeul baru saja dari rumah sakit memeriksakan Eul..." Belum selesai Type mengatakan alasannya membawa Noeul periksa, Boss segera menghampiri Noeul yang duduk di sofa dengan tisu berhamburan dimana-mana

NAUGHTY BABETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang