Suara Noeul yang berteriak membuat semua orang terkejut dan berlari ke taman belakang rumah Boss.
" Dia yang mendorongku! Dia yang membunuh bayiku!!" teriak Noeul, Win terkejut begitupun dengan yang lain yang baru saja sampai tak jauh dari keduanya
" Euull.. A-apa maksudmu?" Win bergetar mendengar pernuturan adiknya
" Dia-dia yang membuatku kehilangan bayiku.. huuuu, huuuu," Noeul menangis menutup wajahnya dengan kedua tangannya
Bayangan hari itu masih terus terngiang di ingatannya.
Boss berjalan mendekat dan mengambil alih tubuh istrinya ke dalam pelukannya.
" Apa maksud dari ucapan Eul, Win? Dia siapa yang Eul maksud?" Tharn tak sengaja membentak anak keduanya, mendengar Noeul akhirnya mau berbicara kejadian hari itu tentu tak di sia-siakan sang ayah
Win masih bungkam, menutup mulutnya rapat. Dirinya masih syok dengan ucapan yang Noeul berikan padanya.
" Phi Drake Dad, Dia mengkhianati phi Win. Dan dia juga yang mendorongku membentur dinding. hiks, hiks, hiks.." Boss mengepalkan tangannya, dirinya sudah mencoba bertanya apa yang terjadi hari itu tetapi Noeul saat itu terus menutup mulutnya rapat
Lalu sekarang kebenarannya diluar yang semua orang duga.
" Maaf Phi, meskipun Phi Drake suami Phi Win tetapi Boss akan tetap membuat perhitungan dengannya." ucap Boss menahan amarahnya
" Tak perlu, aku yang akan menyeretnya kesini!" Pawat bergegas keluar dan mencari adik ipar kurang ajarnya
Tangis Noeul berangsur melemah dan jatuh tak sadarkan diri dalam pelukan suaminya.
" Baby.. Hei baby.." Boss mengguncang tubuh Noeul pelan, membuat atensi semua orang teralihkan pada tubuh tumbang Noeul dalam gendongan suaminya
Win menangis melihat adik yang dia sayangi harus mengalami kemalangan karena orang yang dia cintai. Mungkin memang harusnya Win menerima saja perjodohan sang ayah dulu dan meninggalkan seseorang yang menyakiti hatinya.
Mungkin saja saat ini yang akan berada di posisi Noeul adalah dirinya. Mungkin saja dirinya juga akan bahagia seperti Noeul yang dicintai oleh suaminya meskipun mereka berawal dari sebuah perjodohan.
Mungkin.. Mungkin.. Dan Mungkin.. Kata-kata itu terus merecoki pikiran Win.
" Kau tak akan bisa menggantikannya nak, semua pilihanmu. Kau hanya perlu memperbaikinya sekarang." Type seperti tahu apa yang anaknya itu pikirkan, dirinya tak ingin terlalu menyalahkan Win tetapi semua memang pilihannya sendiri. Dan kini Win harus menerima resiko dari pilihannya.
" Pa... hiks, hiks, hiks... Aku melukai adikku dan juga keponakanku sendiri.." Win menangis dalam pelukan sang papa, dengan Tharn berdiri di samping keduanya
Tharn merasa gagal sebagai seorang ayah kini. Ujian untuknya berdatangan secara bersamaan dan menyakiti kedua buah hatinya.
Pawat menyeret tubuh Drake dan melemparnya ke hadapan adiknya Win juga keluarganya.
" Sayang.. Tolong maafkan aku, Aku tak sengaja saat itu." Drake memeluk kaki panjang istrinya dan memohon agar istrinya mengampuninya
" Brengsek!!" Pawat mengusak rambutnya kasar, rasanya membuat wajah suami adiknya itu babak belur belumlah cukup
Win memejamkan matanya dan kembali melihat Noeul yang masih terbaring tak sadarkan diri di sofa ruang tamu rumahnya.
" Mari kita berpisah. Kau harus mempertanggung jawabkan perbuatanmu pada adikku." ucap Win dengan nada tenang, yang di yakini semua orang hal itu pastilah berat
" Sayang.. sayang.. Aku janji, aku tak akan mengulanginya lagi.." Drake masih percaya kalau cinta istrinya begitu besar padanya, terbukti Win yang selalu memaafkan dirinya ketika berselingkuh di belakangnya saat mereka masih sepasang kekasih dulu
" Boss.. Bereskan urusanmu dengannya, mulai sekarang dia bukan suamiku. Buat dia menyesal sudah menyentuh adikku!" Win menghempas tangan Drake yang tadi memeluk kakinya dan berjalan menjauh untuk berada di samping Noeul
Boss mendekat dengan rahang mengeras dan membabi buta menyerang Drake, pria itu kembali mendapatkan bogem mentah dari suami Noeul hingga tak sadarkan diri.
" Fah, bawa dia dan buat dia mendekam di penjara selama sisa hidupnya." Saifah adik Boss mengangguk dan menyeret tubuh tak berdaya dengan luka lebam juga darah keluar dari pandangan Boss, jika tidak bisa dipastikan orang itu akan mati saat ini juga
" Bright, hancurkan semua bisnis keluarganya. Pastikan mereka tak akan memiliki apapun lagi selain airmata." Boss memerintah Bright yang baru saja datang bersamaan dengan Pawat yang menyeret tubuh Drake
Bright mengangguk mengerti, dirinya sudah hafal kalau sifat Boss akan menakutkan jika berani mengusik miliknya.
" Maafkan Phi, Eul.. Maafkan Phi.." Win mengusap wajah adiknya yang kini pucat
Adiknya pasti melalui kesakitan yang hampir sama dengannya, hanya saja dirinyalah yang menjadi penyebab kesakitan adiknya.
Sudah beberapa minggu semenjak kejadian Noeul tak sadarkan diri kembali, kini sosok cantik itu mulai terlihat sedikit sehat.
Wajahnya sudah tak lagi pucat dan juga Noeul sudah mulai aktif seperti sebelum dirinya kehilangan bayinya.
" Peeaaattttt!!" teriakan Noeul menggema di rumah orang tua Peat
Hari ini ada acara makan malam di rumah Peat untuk merayakan kehamilan Peat.
" Euullll!!!" jawab Peat tak kalah heboh menggema
" Mereka sudah kembali ternyata," Nue tersenyum melihat anaknya juga anak temannya kembali menjadi gila jika disatukan
" Ya Nu, aku sudah merindukan senyum anakku. Kuharap setelah ini hanya akan ada senyum di bibirnya." Type senang melihat perubahan si bungsu yang sudah mulai bisa kembali menata hidupnya
Proses perceraian Win juga berjalan lancar karena bantuan Bright, orang kepercayaan Boss yang iba dengan nasib kakak ipar sahabatnya itu.
Bisnis keluarga Drake benar-benar dihancurkan oleh Boss tanpa tersisa, bahkan sosok yang menjadi pelakor di antara rumah tangga kakak iparnya itu juga tak luput dari amukan Boss.
Boss bahkan membuatnya harus meninggalkan Thailand karena dihujat oleh banyak orang akibat perselingkuhannya.
" Ini, aku bawakan dessert kesukaanmu." Noeul menyerahkan sekotak dessert manis pada sahabatnya
" Ah makasih Eul." ucap Peat berbinar
" Sayang, kau tak boleh makan ini lagi na.. Ingat kata dokter, kurangi makan makanan manis." Fort mengambil alih kotak dessert pemberian Noeul
" Aoo phi.." rengek Peat cemberut
" Tenang saja phi, itu aku memintanya untuk memakai gula kadar rendah dan khusus untuk Peat yang suka manis tapi tak boleh makan yang manis. Baik kan aku..." Peat berhambur ke pelukan Noeul
" Kau memang yang terbaik ai Eul.." Noeul tersenyum mendapat pelukan dadakan dari Peat
"Makasih Eul.." Fort tersenyum pada Noeul yang mengangguk dalam pelukan istrinya
" Sudah, ayo kita nikmati makanannya." Nue meminta semuanya untuk mengambil makanan yang sudah tertata rapi di meja
" Siap paa!!" sahut Noeul dan Peat paling keras
Kedua makhluk cantik juga manis itu selalu membawa keceriaan di manapun mereka berada. Sudah cukup air mata yang harus dilalui salah satunya, kini semua orang berharap waktu yang mereka lalui akan terus dengan canda dan juga tawa seperti ini.
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
NAUGHTY BABE
FanfictionCuma kisah BossNoeul yang bersatu karena perjodohan😁 Ni story yg bkin mood booster bgt buat aqu dan untungnya dia masih stay di tempat laeennn🙈🙈(terhura sndiri aqu)