18

372 18 1
                                    

" Phi!!!"

Dor

Dor

Dor

Bright, Boss dan Saifah terkejut dengan suara tembakan yang terdengar berulang juga panggilan Noeul diantara tembakan tersebut.

Dan juga salah seorang penjahat berhasil memukul punggung Boss bersamaan dengan suara tembakan tersebut.

" Hei brengsek!! Katakan, siapa yang menyuruh kalian!" suara penuh dengan amarah terdengar dari sosok cantik yang biasanya terlihat rapuh

" Tuan, bisakah anda membawa istri anda pulang saja?" salah seorang polisi menghampiri Boss yang baru saja mendapatkan perawatan pada luka di punggungnya, yang untungnya tak seberapa parah

" Baby.." panggil Boss dan Noeul menoleh melihat suaminya, dimata Noeul suaminya terlihat rapuh dan tak berdaya seolah suaminya baru saja melalui peperangan yang panjang hingga menghabiskan semua tenaga dan hidupnya

" Phi.. Kau tak apa? Apa masih sakit?" tanya Noeul memeriksa perban suaminya

" Tak apa, sedikit saja." jawab Boss yang justru memicu kembali amarah Noeul

" Hei kalian cepat katakan! Atau mau aku tembak milik kalian itu, hah!!" para penjahat yang sudah mendapat hadiah timah panas di masing-masing kaki mereka bergetar ketakutan mendengar ucapan Noeul

" Maaf.. Kalau seperti ini, kami tak bisa melakukan penyelidikan." ucap seorang polisi yang juga bergidik ngeri melihat di balik paras cantik yang terlihat lemah itu tersembunyi sosok kejam dan menakutkan

" Kenapa? Aku menembak mereka bukan di tempat yang vital, jadi mereka masih bisa berbicara." ucap Noeul yang memang benar, tetapi tetap saja. Siapa yang akan mengaku jika ditodongkan pistol tepat di depan wajahnya

" Baby.. Ayo pulang, punggungku sedikit sakit. Aku ingin berbaring." Boss mengeluhkan sakit dan Noeul yang tak tega akhirnya mengangguk, membawa suaminya istirahat kini lebih penting

" Awas kalau kalian tak mau bicara! Aku potong milik kalian lalu aku berikan pada buaya." dan para penjahat itu akhirnya pingsan karena kalimat yang menakutkan

" Sepertinya aku tak akan mengganggunya lagi, Dia menakutkan!" Bright merasakan bulu kuduknya berdiri karena mendengar ucapan Noeul

" Betul phi, istri kakakku ternyata turunan mafia." tambah Saifah

Kedua pria tampan itu mengekor di belakang Noeul dan Boss pulang ke rumah mereka.



Kini rumah Boss penuh dengan keluarga besar Boss juga Noeul. Mendengar penyerangan yang terjadi pada Boss juga Noeul membuat semua keluarga besar khawatir.

Mereka semua khawatir dengan sosok cantik yang tak seharusnya mengikuti suaminya itu. Tetapi justru yang mereka khawatirkan dalam keadaan baik-baik saja, dan Bosslah yang sedikit mengalami cedera di punggungnya.

" Daddy.. Apa daddy yang mengajarkan Eul menggunakan senjata?" tanya Boss pada mertuanya, karena Noeul begitu ahli memakai senjata api itu, terbukti dari Noeul yang bisa melukai para penjahat di bagian kaki tanpa ada yang meleset di tempat lain

" Bukan, tapi kakeknya. Karena Eul merupakan anggota terkecil dan terlihat rapuh, kakeknya yang mengajarkan Eul menggunakan senjata api untuk melindungi dirinya sendiri." jelas Tharn, dirinya sekarang sedikit lega karena ayahnya dulu yang mengajarkan Noeul memakai senjata api kini anak bungsunya itu bisa melindungi dirinya sendiri, bahkan melindungi suaminya

" Daddyyyy..." panggil Noeul dari atas kamarnya yang berjalan turun menghampiri keluarganya yang lain

" Ya sayang.."

NAUGHTY BABETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang