"Mencintaimu ialah penghargaan yang luar biasa."
Bukankah desahanku itu nikmat bagimu, Tuan? Lantas mengapa kau jahit mulutku?
Terus saja mengambil dalih cinta sebagai pagar dari gelombang nafsu!
Terus saja kau salahkan desahanku,
tapi kau timang...
Ada yang teriak, tapi tak menjalar Ada yang menangis, tapi air mata tak digelar Ada yang berbisik, tapi mulut tak melalar Ada yang tersenyum, tapi nyatanya merenung bak mobil tanpa solar
Apakah angin tidak memberitahu? Ini teriakan, tangisan, bisikan batin untukmu, Guru Hatiku yang biasanya selalu membahu Pecah kaca bening ini tatkala menahan perihnya robekan rindu Detik dan menit merusak garis candu
Aku telah kehilangan waktu bersama beliau-beliau yang ternama Masa kamu juga akan ikut mengela Masa kamu tega melihatku terlena Hatiku selalu membuang runtuhan nista, membangun rasa percaya untukmu yang selalu kusambut suaranya.
Aku sudah sering dikecewakan Arghh! Rasanya tertekan ketika kamu ikut memberiku cambukan Kemarilah dan tetaplah singgah dengan sungguh atas pribadi yang pantas diterapkan Bukankah dirimu sendiri yang bilang bahwa riangmu terhiasi dengan apa yang aku lakukan.
Kamu bukan sekedar guru yang memberiku makna atas pelajaran wajib yang tertera dalam lembaran putih itu Namun, sebagai pena terindah yang berhasil mengukir ceritaku seperti Ratu Terkadang, aku juga berpikir Apakah kesetiaanmu sengaja dibalut dulu dengan batu? Apakah itu caramu mengartikan perjuangan cinta dalam kobaran waktu
Sisi lain berkata, aku bisa menerima tujuannya Namun, cobalah tengok alasannya! Bayangkan saja bagaimana rasanya jika yang selama ini menjadi pahlawan tiba-tiba malas untuk berjuang dan malasnya tidak dilawan! Apa itu tidak mengusik ketentraman?
Kamu ialah guru yang sekalian menjadi kawan Menjadi bagian dari mulutmu ialah sebuah keindahan yang sedikitbpun tak ada keraguan Maaf aksaraku mungkin terangsang kejam dan menghinakan Namun, aku mempertahankan kepedulian atas apa yang kamu ajarkan.
Selamat hari guru Raja Hatiku, harapan indah nan berkah semoga ditautkan untukmu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.