Wanna Be Yours

Dear Bella

Dear Bella.

-Sam

Untuk sahabat kecilku, sekaligus kekasihku. Terimakasih, terimakasih karena telah menerima cintaku. Aku bahagia, meskipun aku tidak pernah yakin jika kamu juga mencintaiku.

Kemarin adalah hari terakhir aku bisa melihatmu, dan hari terakhir kamu masih menjadi milikku. Sebelum hari ini tiba. Hari ini di mana kamu benar-benar pergi, kamu benar-benar tiada. Hari di mana kamu sudah bukan lagi milikku, dan aku sudah tidak bisa melihatmu. Hari ini aku benar-benar hancur. Aku sangat hancur saat melihat dirimu mulai dimasukkan ke liang tanah itu. Tapi, lagi dan lagi aku bahagia dengan rasa sakit ku.

Entah rasa apa ini, tapi aku suka saat rasa sakit ku mampu membuatmu bahagia. Aku bahagia karena aku bisa memakamkan-mu di samping makam cinta pertamamu. Aku bahagia karena kamu bisa kembali ke dalam pelukan kekasihmu. Aku bahagia karena kamu akan bertemu dan menjadi kekasihnya Carey lagi, di kehidupan yang lain.

Bella, sampai kapanpun aku akan selalu mencintaimu. Ini rasanya seperti rasa cintamu untuk Carey. Namun bedanya, Carey juga sangat mencintaimu. Sedangkan aku, aku bahkan sampai saat ini belum mengerti apakah kamu benar-benar mencintaiku atau tidak.

Dulu aku pikir, cinta bisa hilang begitu saja saat sang dicinta itu telah tiada. Namun ternyata aku salah, kamu benar Bella, habisnya cinta pada satu orang itu benar adanya. Cintaku benar-benar habis di kamu, aku tidak tertarik lagi dengan apapun yang ada di dunia ini. Rasanya hampa, dan seolah tidak memiliki tujuan untuk hidup.

Bella, jika aku bisa, aku ingin mengatakan bahwa aku tidak menyesal menghabiskan cintaku hanya di kamu. Menghabiskan sisa hidupku hanya untuk mencintaimu.

Aku harap cintaku bisa ikut terkubur saat aku mati. Di kehidupan selanjutnya, meskipun kita bukan lagi sepasang kekasih. Tapi aku harap kamu tidak pernah lupa, bahwa sahabat kecilmu ini sangat mencintaimu.

Rasa sakit yang indah ini, akan terus membekas di dalam ingatanku.