ten: mas Fajar pulang

166 46 0
                                    

REVISI

Suara ketukkan tangan menemaniku disepinya malam ini, aku menatap lurus jalanan komplek yang sepi, hanya ada beberapa orang saja.

Kalian tau aku sedang apa?

Jawabannya:

"Masih nungguin Dipta?"

Aku menoleh, mas Agam datang dan duduk disebelahku. Ia mengambil gorengan diatas meja warung babeh.

"Dipta katanya gak pulang, dia males pulang." Ucap mas Agam.

Aku mengernyit, lalu menoleh kembali kearah jalan komplek. "Mas," aku menoleh kearah mas Agam yang baru saja akan melahap gorengan namun terhenti karna panggilanku.

Dia memasukkan gorengan itu dan bertanya sedikit tak jelas padaku. "Apwa?"

"Mas Agam tau, kalau mas Dipta sama mas Tio berantem?"

Ku tatap wajah pria itu, tampaknya dia terkejut. Mas agam pun menghabiskan dulu makanan dalam mulutnya baru menjawab pertanyaanku.

"Tau,"

"Kenapa bisa?" Tanyaku tak sabaran.

"Itu... masalah cewek." Jawab mas Agam.

Aku tidak puas dengan jawaban itu. Memangnya, siapa yang mereka rebutkan? Apa, mas Dipta menyukai pacar mas Tio? Atau, mas Tio menyukai mantan terindah mas Dipta?

"Oh iya, mas Agam bilang, mas Dipta gak pernah pacaran. Kemarin aku kok ketemu sama mantannya mas Dipta?"

Ku lihat raut wajah mas Agam tampak keheranan, lho? Oh iya, mas Dipta bilang, mereka pacaran backstreet. Aku lupa.

"Mantan?"

"Iya, kata mas Dipta, namanya Helga."

Aku terkejut ketika mas Agam menepuk nepuk dadanya, dia tersedak karna mendengar jawabanku. Segera ku ambilkan segelas air minum, dan memberikannya pada mas Agam.

Ku tepuk tepuk pelan punggungnya, setelah mereda, mas Agam pun menatapku dengan mata melebar. "Helga?!"

Aku mengangguk.

"Kata si Dipta itu mantannya?!" Tanyanya dengan heboh.

Sekali lagi, aku mengangguk sedikit takut karna sekarang mas Agam menatapku dengan mata melotot.

"Seriusan namanya Helga?!"

Aku mengangguk agar meyakinkan. Mas Agam pun meneguk minumannya dan menatapku, dia tampak masih tak percaya.

"Mau tau gak, Helga siapa?" Tanya mas Agam padaku.

"Boleh, emang siapa mas?"

"Dia sepupu-nya Tio. Mas baru tau, ternyata Helga mantannya Dipta. Jadi, yang Tio ceritain semalem sama mas itu si Dipta." Mas Agam mengangguk anggukkan kepalanya.

"Nah, kamu nanyakan kenapa Tio sama Dipta berantem? Kata Tio, dia marah gara gara si Dipta bikin Helga cemburu sampe nangis nangis. Bahkan, Helga juga diputusin pacarnya karna Helga ketauan masih gagal move on."

Aku terdiam, jadi, mereka masih sama sama belum bisa melupakan? Kok aku sedih ya mendengarnya? Kayak, dicubit gitu hatiku. Ck.

"Ouh,"

Mas Agam menatapku. Aku menunduk, haaahh, sudah lama tidak merasakan sakit hati, dan ini pertama kalinya aku merasakan sakit hati lagi. Rasa ini yang paling ku hindari.

Apakah aku menyukai mas Dipta? Kenapa rasanya sakit sekali mendengar penjelasan mas Agam. Seperti, tidak terima mendengar fakta itu.

"Eh, siapa tuh, Wi?"

Challenge in December || END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang