Kesepian

2.2K 170 0
                                    

"Aku memikirkan ucapan appa tentang adiknya june" lisa melepaskan bathrobenya dan memakai piyama yang sudah disediakan oleh ruby

Kini keduanya sudah berada di dalam kamar tidur mereka, ruby yang sudah selesai lebih dulu naik keatas kasurnya dan melihat ipad miliknya untuk mengecek beberapa email penting

"Sayang? Kamu mengabaikanku" lisa mengerutkan alisnya melihat ruby yang begitu serius memandangi ipad miliknya, lisa berjalan untuk mengambil laptop miliknya yang masih tertinggal di dalam tas kerjanya, ia naik kekasur dan mulai mengerjakan pekerjaanya di samping ruby yang masih serius dan tidak menjawab pernyataan lisa

"Aku dengar sayang, soal adik june aku belum memikirkannya" ruby memakai kacama bacanya dan kembali menatap ipad miliknya

"Seandainya june bisa tinggal dengan nuna nya pasti dia tidak akan seperti itu, mungkin dia hanya kesepian, appa yang terlalu berlebihan" ruby kembali berkata pada lisa yang kini juga fokus didepan laptop miliknya

"Hmmm.. kita berdua anak tunggal seharusnya  tidak masalah bagi june seandainya kamu tidak bekerja dan hanya mengurus june dirumah" lisa berkata, ia dan ruby adalah anak tunggal namun keduanya tidak pernah merasa kesepian karena sang ibu tidak bekerja dan selalu menemani mereka hingga lisa dan ruby dewasa

"Ck, sejak kapan kamu jadi bagian dari patriarki" ruby sedikit tersinggung dengan kata-kata lisa ia meninggikan kalimatnya

"Aku bukan bagian dari patriarki aku hanya mengatakan karena itu yang terjadi pada kita, eomma mu dan mommy ku juga tidak bekerja dan memilih mengurus kita" lisa merendahkan kalimatnya ia hanya memberi contoh tentang apa yang sudah ia alami

"Jadi sekarang kamu melarang aku berkarir? Mengurus june dan mengurusmu? Melahirkan anakmu? Dan melayanimu diatas ranjang, begitu? " ruby kembali meninggikan kata-katanya mendengar perkataan lisa yang semakin membuat ruby emosi

"Astaga ruby, pelankan suaramu june sedang tidur di sebelah" lisa bangkit dan berpindah ke meja kerjannya

Lisa merasa perkataanya tidak salah, mereka memiliki harta yang lebih dari cukup bahkan berlebihan, apa lagi yang istrinya cari karena keuntungan lisa dengan perusahaanya berkali-kali lipat dari pada usaha yang istrinya jalani saat ini

Ruby yang melihat lisa beranjak pergi ke meja kerjanya memilih untuk mematikan ipadnya dan meletakannya diatas nakas kemudian menghampiri lisa dan meletakan kedua tangganya di hadapan suaminya

"Jadi sekarang kamu sudah menjadi pria patriarki dan tidak suka melihat seorang istri yang mencintai karirnya?" Ruby bertkata di hadapan lisa yang masih sibuk dengan laptopnya

"Aku bukan patriarki oke, aku juga tidak pernah melarangmu berkarir dan menghabiskan waktu bersama teman-temanmu untuk berpesta dan memakai pakaian minim, aku hanya ingin june tumbuh tanpa kekurangan kasih sayang dari kedua orang tuanya, aku minta maaf" lisa sedikit menyindir istrinya karena selama ini ia sudah diam dan mengikuti kemauan ruby bahkan tidak sedikit lisa melihat foto-foto ruby yang sedang mabuk dan berpesta bersama teman-temannya berkeliaran di sosial media

Ruby terkekeh, mengapa suaminya malah melebarkan masalah sementara yang mereka bahas dari awal adalah anak mereka

"Oh sekarang kamu juga mendikteku untuk tidak memakai pakaian sexy? Padahal kamu tau teman-temanku sebagian besar gay dan lesbian" ruby kembali membela dirinya untuk membalas perkataan suaminya

"Aku minta maaf, sebaiknya jangan di teruskan pembahasan ini, lupakan saja" lisa menyerah, ia tidak ingin ruby semakin marah, lisa akan membiarkan ruby melakukan apapun yang ia suka

Pembahasan masalah mereka menggantung begitu saja tanpa jalan keluar, lisa memilih memunggungi istrinya dan ruby juga melakukan hal yang sama, lisa kelelahan setelah kepulangannya dari swiss dan ruby juga tak kalah lelah ia juga baru saja kembali dari paris

.
.
.

Tanpa obrolan atau kecupan selamat pagi ruby dan lisa melewati sarapan pagi mereka yang dingin hingga june yang melihat keanehan pada kedua orang tuanya mencoba berbicara

"Mom dad, apa kita jadi liburan?" June bertanya kepada kedua orang tuannya sambil memakan sereal yang di sediakan maid untuknya

"Y-ya tentu mau kemana? Pantai? Pegunungan? Atau taman hiburan?" Lisa menjawab pertanyaan june sambil memotong sandwich yang tersaji di piringnya

Ruby yang memang tidak pernah memasak mempercayakan makanan yang keluarga itu konsumsi pada maid dan chef yang khusus datang ke mansion milik mereka setiap harinya

"Mom" june bertanya pada ruby, pasalnya hanya lisa yang menjawab sedangkan ruby memilih diam dan memakan sarapan miliknya sebelum ia tersentak pada panggilan sang anak

"Ya tentu kita akan berpesiar bukan?" Ruby menjawab karena yang terpikirkan olehnya saat ini adalah lautan yang tenang dan terumbu karang yang bagus

"Yessss" june sangat senang mendengar kata berpesiar

"Ayo mommy bantu june bersiap" ruby mengandeng tangan june dan meninggalkan lisa sendirian

Sepertinya perang dingin dalam keluarga kecil itu masih akan berlanjut

To be continue....

AfterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang