Kesepian

1.3K 107 3
                                    

Pukul sembilan malam lisa baru saja tiba di kediamannya, kosong dan sepi sudah pasti hal itu yang pertama kali ia rasakan ketika mengginjakan kaki kedalam rumahnya, lisa melangkah ke dapur untuk mengambil air putih ia memang melihat beberapa makanan yang terdapat di meja makan namun entah kenapa itu tidak menarik perhatiannya, mencium aromanya saja lisa enggan berlama-lama berada di dapur itu

Ia melangkahkan kaki ke kamarnya, berjalan ke walk in closet menggambil selembar piyama dan handuk kemudian masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, lima belas menit kemudian ia keluar, mengambil ponsel dan merebahkan tubuhnya di ranjang yang terasa begitu kosong dan dingin

"Haisss, sepi sekali" lisa menggerutu sambil menatap ponselnya membaca beberapa notifikasi dan membalas beberapa pesan, ia berjauhan dengan sahabatnya sudah pasti tidak banyak yang bisa lisa lakukan di new zealand, biasanya jika ia merasa kesepian lisa bisa menghampiri kang seulgi di red house untuk sekedar minum beberapa gelas alkohol yang bisa merilis rasa lelahnya namun tak banyak yang bisa lisa lakukan di negara ini karena ia memang tidak mengenal siapapun dan saat ini lisa benar-benar merasa sendirian dan kesepian

Lisa kembali ke walk in closet ia melepaskan piyama berganti pakaian dengan tshirt dan celana jeans mengambil kunci motor yang belum pernah ia gunakan selama ia berada di new zealand mencoba memanaskan kepalanya yang begitu dingin memikirkan rasa kesepian yang tengah melandanya

Brummmm....

Lisa memarkirkan motornya didekat pintu masuk bar yang tak jauh dari kediamannya melangkah masuk ke dalam bar yang tidak terlalu ramai karena ini bukanlah akhir pekan tentu orang-orang hanya menghabiskan waktu sebentar untuk melepaskan penat dari pekerjaan mereka

Lisa duduk di salah satu kursi bar dan memesan segelas whisky, ia mulai menyesap minuman yang seketika membakar tenggorokannya namun memberikan kehangatan dan ketenangan dalam dirinya, lisa kini bisa menikmati musik yang mengalun tanpa melepaskan genggaman tangan dari gelas minumannya memainkan bongkahan es batu yang berada di dalam gelas

Hingga ia mendengar tertawa kecil seorang wanita dari samping kanannya yang sedari tadi diam-diam memperhatikan tingkah laku lisa, lisa yang sudah sedikit mabuk tersenyum kearah wanita itu

"Hai..." ucap lisa mencoba menegur wanita yang duduk disampingnya

"Ya..." wanita itu balik tersenyum pada lisa

"Sendirian?" Ucap lisa lagi ia sambil memperhatikan wanita itu

"Apa kamu melihatku dengan seseorang?" Wanita itu kembali tertawa sambil menyesap minumannya

"Aku lisa..." lisa mengarahkan tangganya pada wanita itu

"Kenny..." wanita itu mengarahkan tangganya pada lisa dan menjabatnya

"Cantik", gumam lisa dalam hatinya, tak di pungkiri lisa belum terlalu mabuk, ia jelas menyadari kecantikan wanita yang sedang duduk disampingnya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Cantik", gumam lisa dalam hatinya, tak di pungkiri lisa belum terlalu mabuk, ia jelas menyadari kecantikan wanita yang sedang duduk disampingnya itu

"Kamu sering kesini?" Lisa mulai membuka obrolan

"Tidak kebetulan aku lewat dan aku pikir aku sedang membutuhkan alkohol, kamu sendiri?" Ucap kenny

"Um ini pertama kalinya aku kesini karena tempatnya tidak terlalu ramai, aku tidak bisa tidur jadi memutuskan untuk kesini dan meminum alkohol berharap sesampainya dirumah aku bisa tertidur" lisa kembali berucap

"Oh...Oke lisa aku duluan, sepertinya aku sudah cukup" kenny tersenyum pada lisa dan hendak berpamitan

"Akh ya aku juga harus kembali kerumah" ucap lisa ia berdiri melangkahkan kaki keluar dari bar sementara kenny hanya mengaguk mendengar penjelasan lisa kemudian ia juga melangkahkan kaki untuk pergi dar bar itu

Sesampainya di parkiran lisa memakai helmnya dan mulai menyalakan motornya, kenny sedikit membuka kaca mobil porsche nya untuk menyapa lisa

"Motor yang keren, bye lisa" kenny terkekeh menatap lisa yang sudah berada diatas motornya dan ia melambaikan tangan kearah lisa

"Bye kenny" lisa juga melambaikan tangan pada kenny yang sudah lebih dulu berjalan di depannya

Lisa melajukan motornya menjaga jarak dengan mobil kenny karena ternyata mereka berjalan di arah yang sama, tak butuh waktu lama hanya sepuluh menit untuk sampai ke dalam komplek perumahan elit yang lisa tempati bersama ruby dan ternyata kenny memang mengarah ketempat yang sama, atau mungkin selama ini mereka memang bertentangga, bisa jadi

"Oh dia tetanggaku" lisa terkekeh, kemudian melambai kearah kenny yang ternyata masih memperhatikan keberadaan lisa

"Kuharap dia tetangga yang baik" kenny tersenyum ia mematikan mesin mobilnya dan melangkah masuk ke kediamannya

Karena dirasa cukup mabuk lisa sampai ke dalam kediamannya, ia buru-buru masuk kedalam kamar dan membaringkan tubuhnya karena enggan berganti pakaian, ia menarik selimut hingga kebatas lehernya sambil berharap ia bisa tertidur dengan nyenyak setelah menenggak beberapa gelas alkohol di bar tadi

Rumah itu memang menyimpan beberapa alkoloh dan anggur dalam lemari penyimpanan namun apa bedanya jika lisa harus meminum mereka sendirian yang ada ia hanya menambahkan rasa kesepian dalam dirinya, itu sebabnya lisa memutuskan untuk mencari suasana berbeda di dalam bar

To be continue...

AfterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang