Kalah

1.2K 105 5
                                    

Lee dong wook menyerahkan bocah yang masih ia gendong pada ruby yang ternyata adalah ibunya

"June apa yang terjadi kenapa kamu lama? Mommy menghawatirkanmu...." Ruby memeluk june dan menciumi anak itu

"Akh aku pikir ia baru saja terkunci di dalam toilet, dan maaf jika aku harus merusak properti kantormu karena aku mendobarak pintu toilet yang macet" ucap lee dong wook sambil tersenyum karena june juga sudah berhenti menangis

"Kamsahamnida tuan lee sudah menyelamatkan anakku, soal pintu tidak usah di pikirkan" ucap ruby tersenyum

"June ucapkan terimakasih pada ahjussi yang sudah menolongmu" ucap ruby pada june

"Kamsahamnida ahjusshi karena sudah menolong june" ucap june sambil membungkuk

"Sama-sama jagoan" ucap lee dong wook mengelus rambut june

"Akh baiklah aku pamit dulu, aku rasa tim ku sudah menunggu terlalu lama" ucap lee dong wook membungkuk kearah ruby

"Sekali lagi terimakasih....." ucap ruby yang melihat lee dong wook sudah berlalu dari hadapannya

Lee dong wook berbalik dan mengangguk kemudian pria itu melambaikan tangan kearah june dan ruby

Ruby dan june kembali keruangan dengan bergandengan tangan

"Ali pintu kamar mandi tolilet pria rusak hubungi staf untuk membereskannya" ucap ruby yang mendudukan diri di sofa

"Hah apa yang terjadi? Kau baru saja menghancurkan tolilet pria?" Tanya alison

"June tadi terkunci dan tuan lee mendobrak pintunya untuk mengeluarkan june dari sana" jawab ruby

"Lee dong wook? Dari elite entertainment? Yang tampan dan berkarisma itu?" Tanya alison dengan wajah berbinar

"Yakkkkkk, jangan katakan kalau kau menyukainya, akan ku katakan pada kekasimu nanti" ancam ruby

"Aku juga menyukainya, dia pria baik yang terlihat matang, bukan begitu?" Irene menyambar

"Kalian berdua.... Haisssss" ruby menggeleng

"Tapi tuan songkang juga begitu manis, kenapa visual pemimpin elite entertainment tidak ada yang gagal, mereka berdua membuat hatiku bergetar" irene berkata sambil terkekeh

"Bagaimana jennie? Apa kau tidak terkesan dengan salah satu dari kedua pria itu? Atau hatimu masih terkunci pada si brengsek itu?" Tanya alison penasaran

"Lee dong wook, ya dia baik karena sudah menyelamatkan june dan pria itu menggendong june dengan penuh kasih sayang aku bisa melihat dari sorot matanya" ucap ruby kembali mengingat kejadian itu

"Ciyeeeeee" ejek rose

"Diam kalian......" bentak ruby namun wajahnya sudah memerah seperti kepiting rebus

.
.
.

Jam sudah menunjukan pukul sembilan malam, lisa melihat ruangan jisoo yang sudah kosong ia mengambil jas dan kunci mobil di laci meja kerjanya untuk segera pergi meninggalkan perusahaan

Lisa menyusuri gelapnya malam melihat lampu-lampu kota dan lalu lalang kendaraan yang masih terlihat ramai, namun hatinya merasa begitu sepi

Ia mengubah haluan yang seharusnya mengarah ke mansion menjadi ketempat yang sudah lama tidak ia kunjungi

RED HOUSE....

Lisa memarkirkan kendaraanya dan masuk kedalam red house, dentuman musik terdengar begitu ramai di telinganya sejenak mengusir rasa kesepiannya

Semua orang tentu tau siapa yang baru saja melangkahkan kaki kedalam, sang raja yang pergi sepertinya sudah kembali dari medan perang dan membawa kabar kekalahannya

Seulgi tertawa kearah lisa, menyambut sahabatnya dan memeluknya

"Kau terlihat seperti raja yang kalah perang" ucap seulgi

"Tutup mulutmu" ucap lisa kesal

"Mau minum? Dan duduk di sofa favoritmu?" Tanya seulgi yang sangat hafal dengan kebiasaan lisa dulu

Tanpa aba-aba lisa berjalan menuju spot favoritnya, pelayan segera menyambangi lisa dan meletakan beberapa minuman di depannya tak lama kemudian seulgi datang untuk menemani bosnya

"Badai apa yang membawamu kesini?" Seulgi penasaran apa yang sebenarnya terjadi pada lisa, tidak mungkin jika tidak terjadi sesuatu lisa mau menyambangi tempat ini

"Tidak ada aku hanya ingin minum" ucap lisa datar sambil menyesap minumannya

Sedikit banyak tentu seulgi tau masalah apa yang sebenarnya menimpa lisa dan ruby dari istrinya irene namun ganjil rasanya jika tidak mendengarnya langsung dari mulut lisa langsung

Namun seulgi sedikit menahan diri untuk tidak bertanya lebih banyak sebelum si manoban lebih dulu membuka mulutnya jika tidak bisa di pastikan kalau lisa akan pergi dan menghindar jika memaksakan untuk menjawab pertanyaan yang tidak ia sukai

"Kau pasti sudah mendengarnya dari irene lalu kenapa harus bertanya lagi padaku" ucap lisa

Itu dia kata-kata yang ingin di dengar seulgi baru saja meluncur dari bibir si manoban

"Aku ingin mendengar dari versimu, karena terkadang wanita suka berbeda pandangan dengan kita" ucap seulgi

"Aku tidak tau harus bagaimana lagi menghadapi ini semua, aku hanya tidak ingin menyakiti ruby terus menerus maka aku berfikir untuk melepaskannya" lisa berkata sambil terus menenggak alkohol di hadapannya

"Selama masih bisa di perbaiki kenapa harus dilepas?" Seuli heran pada sikap sahabatnya

"Memangnya ada jaminan kalau aku tidak akan menyakiti ruby lagi di kemudian hari? Mungkin saja jika aku melepaskannya akan ada pria yang lebih baik dariku yang tidak akan pernah menyakitinya" jawab lisa

"Jika kau hanya diam saja dan tidak berusaha maka itu akan terjadi lagi, sekarang semuanya tergantung pada dirimu sendiri, coba pikirkan lagi ide mu itu, biar bagaimanapun kalian sudah bersama selama delapan tahun itu bukan waktu yang sebentar dan ada june diantara kalian" seulgi mencoba menasehati sahabatnya menepuk pundak lisa dan meninggalkannya untuk merenungi kata-kata yang ia berikan

Club semakin ramai karena besok adalah akhir pekan, beberapa selebritis dan idol terlihat belalu lalang di club exclusive itu

Seorang selebritis yang sedang naik daun karena membintangi drama queen of tears sedang menghabiskan waktu di red house bersama rekan-rekannya, mereka duduk di sebelah sofa yang diduduki oleh lisa

Sesekali kim ji woon melirik kearah lisa, namun lisa tidak merasa jika wanita di sebelahnya memperhatikaanya, ia hanya ingin terus menyesap minumannya tanpa memperdulikan apapun

To be continue...

AfterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang