Tetangga

1.2K 99 1
                                    

Lisa melihat arlojinya pukul sepuluh malam, ia sengaja menghabiskan waktu di kantor karena percuma saja jika ia pulang tepat waktu, ia hanya akan menemukan dirinya sendirian didalam rumah, tentu lisa tidak akan bisa tertidur dengan mudah tanpa memeluk ruby

Untuk membunuh rasa sepinya, ia kembali menyambangi bar yang tak jauh dari kediamannya, tentu alkohol bukan hal yang baik untuk di minum setiap harinya, namun lisa merasa cara yang ia pilih adalah cara yang termudah saat ini

Lisa menggulung lengan kemejanya dan melepaskan jas yang melekat ditubuhnya sedari pagi kemudian meninggalkannya di dalam mobil, ia masuk kedalam bar dan duduk di posisi favoritnya dengan minuman yang sama whiskey cola

Ia menyesap minuman yang ada ditangannya memejamkan mata sembari menikmati house musik yang diputar di bar itu hingga ada tepukan lembut di pundaknya yang membuat ia kembali terjaga

"Hey...Lisa" ucap gadis itu

"Oh hai kenny, baru datang?" Lisa tentu mengenal kenny, wanita yang ia kenal kemarin malam di bar itu yang ternyata adalah tetangganya

"Ia, kamu sudah lama?" Kenny duduk di sebelah lisa dan memesan minuman yang sama

"Belum aku baru saja tiba, apa setiap hari kamu kesini?" lisa melihat kenny yang masih rapih dengan make up yang melekat pada wajahnya

"Tidak, aku hanya sedang kesepian" lisa terkekeh sambil menyesap minumannya

"Oh tetangga yang kesepian" kenny terkekeh menatap lisa

"Kamu sendiri kenapa kesini? Apa kamu juga kesepian?" Lisa bertanya

"Seharian bekerja di depan kamera membuatku pusing dan lelah, lagian aku juga hanya tinggal sendirian dirumah itu" jawab kenny

"Biar ku tebak, kamu bekerja sebagai model?" Melihat perawakan kenny dan kecantikannya lisa dengan mudah bisa menebak apa profesi kenny

"Ya bisa dibilang begitu, kau sendiri?" Kenny tersenyum pada lisa

"Aku membuka perusahaan konstruksi" jawab lisa

"Lalu kenapa kamu kesepian, bukanya kamu sudah menikah? Dimana istrimu?" Kenny bertanya, sejak mengenal lisa ia memang memperhatikan cicin yang melingkar di jari manisnya

"Dia sedang sibuk dengan karirnya" ucap lisa yang enggan membahas istrinya lebih jauh

"Oh... karir memang menjadi penghambat dan masalah bagi sebagian hubungan, kamu sudah lama menikah?" Kenny bertanya

"Lima tahun" lisa menjawab

"Kamu sudah makan lisa? Kamu meminum alkohol cukup banyak apa tidak masalah?" Kenny melihat lisa dengan tiga gelas kosong whiskey di depannya

"Astaga aku melupakan makan siang dan malamku" lisa hanya terkekeh ia memang sudah sedikit mabuk namun ia tidak merasa lapar saat ini

"Mampirlah kerumahku aku akan memasakana makanan untukmu, ayo" ucap kenny yang sudah berdiri dari kursinya

Lisa mengeluarkan beberapa lembar dolar dari dompetnya untuk membayar minuman mereka kemudian ia berjalan mengikuti kenny

"Apa kamu bisa membawa mobilnya lisa?" Kenny bertanya pada lisa, ia khawatir jika tetangganya itu sudah mabuk dan akan mencelakai dirinya apabila ia memaksakan diri untuk berkendara

"Bisa, tenang saja... ayo kau duluan" ucap lisa yang langsung masuk ke mobilnya dan mengikuti mobil kenny yang sudah berjalan didepannya, sepuluh menit kemudian mereka berdua sampai di komplek perumahan, lisa memarkirkan mobilnya di belakang mobil milik kenny

Duug
Duug

Lisa keluar dari mobilnya dan masih mengekori kenny dibelakangnya

"Silahkan masuk" kenny mempersilakan lisa untuk masuk kedalam rumahnya

"Akh rumah yang rapih, kamu menatanya sendiri?" Lisa bertanya, ia memperhatikan interior rumah yang kenny tempati

"Ia aku melakukannya sendiri, menyesuaikan seleraku, duduklah sebentar aku hangatkan masakannya" ucap kenny yang langsung membuka kulkas dan mengeluarkan makanan yang sudah siap untuk dihangatkan

Lisa mendudukan dirinya di salah satu kursi dapur dan masih memperhatikan interior dapur yang indah, selera kenny cukup bagus ia pandai memadukan warna dan material

"Lisa makanlah, maaf jika kamu tidak menyukainya aku hanya bisa memasak ini untukmu, namun lebih baik kamu memakannya dan tidak membiarkan perutmu kosong" ucap kenny ia meletakan mashed potato dan salmon steak yang pagi tadi ia masak di meja makan

"Akh ya terimakasih kenny" ucap lisa yang baru saja merasakan perih pada perutnya, mau tidak mau lisa menyantap makanan itu, jika tidak mungkin besok ia akan jatuh sakit karena tidak makan dengan baik hari ini

Seketika lisa merasakan kesedihan, matanya berkaca-kaca sambil menyantap makanan yang kenny sajikan, mengapa orang lain di sekelilingnya begitu memperhatikannya

"Lisa apa rumah tanggamu bermasalah?, entahlah tapi aku merasa jika kamu tidak bisa mengurus dirimu dengan baik" kenny memberikan lisa lembaran tissue ia melihat mata lisa yang berkaca-kaca

Lisa tidak bisa menutupi kesedihannya ia mengambil tissue dari tangan kenny dan mengusap kedua matanya

"Rumah tanggaku baik-baik saja, tetapi istriku lebih mementingkan karir dibanding keluarganya, aku sudah sering membahasnya bahkan tidak jarang kami berselisih karna itu tapi aku tidak bisa mengatur apa yang ia cintai bukan" ucap lisa lemah, ia merasa malu harus membaginya dengan kenny yang bukan siapa-siapanya

To be continue...

AfterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang