Perlakuan

1.4K 119 2
                                    

"Ck, kenapa kamu tau seleraku" lisa terkekeh suzy memang pandai memasak, dan ia selalu belajar menciptakan masakan yang sesuai dengan selera lisa, tapi itu dulu ketika mereka masih bersama

"Aku masih menghafalnya, sudah pesan?" Suzy bertanya pada lisa

"Belum, kau saja... aku ikut, kita buktikan apa kamu masih mengingatnya?" Lisa tertawa ia menantang suzy untuk memesan makanan

Suzy tanpa ragu mengangkat tangganya memanggil pelayan untuk mencatat pesanan mereka

"Miso ramennya dua porsi yang satu dengan esktra chili oil, telurnya jangan setengah matang, tanpa daun bawang dan potongan wortel, shishamo dan uni dua porsi, minumnya ocha hangat, terimakasih" suzy berucap kemudian menyerahkan buku menu kembali pada pelayan

Lisa terkekeh menatap suzy yang masih hafal dengan makanan favorit lisa, sementara suzy hanya tersenyum menatap lisa

"Kita tidak pernah sempat untuk berbicara banyak karena kamu hanya mengantar dan menjemput na bi, baru kali ini kita punya kesempatan berbincang" ucap lisa

"Aku menjaga perasaan ruby, aku takut dia berprasangkan yang bukan-bukan tentangku, menerima na bi sebagai bagian dari keluarga kalian saja aku sudah sangat bersyukur, na bi tidak kehilangan sosok seorang ayah yang ia dapatkan darimu" suzy tersenyum, sebenarnya ia ingin berbincang dengan lisa, namun ia menyadari statusnya dan sudah seharusnya ia menjaga jarak dengan lisa

"Ruby tidak pernah berprasangka buruk tentang kita, dia memahami, dan ia juga sudah menggangap na bi adalah anaknya juga, jangan khawatir" lisa senang dengan sikap ruby yang memang menyayangi na bi dengan tulus

"Ya aku mengerti, tapi aku hanya menjaga agar semuanya baik-baik saja tanpa ada masalah lisa" ucap suzy

"Terimakasih, bagaimana bisnismu? belakangan kamu sering membawa na bi ke australia, apa daddy membuka perusahaan disana?" Lisa bertanya

"Ya aku membeli beberapa property disana makanya aku sering berkunjung kesana, dan teman daddy membuka perusahaan ia mengajak daddy untuk bekerjasama mengembangkan bisnisnya" suzy menjawab sambil membersihkan sumpit dan sendok yang ada di meja kemudian ia meletakannya di mangkuk lisa

Lisa memperhatikan apa yang suzy lakukan, wanita itu masih memperlakukan lisa seperti dahulu, ia melayani lisa dengan baik, seketika lisa membayangkan jika ruby yang melakukannya tentu ia akan merasa sangat bahagia dan di hargai sebagai seorang suami

"Oh ya, malam ini ruby akan pergi ke LA, mungkin sore ini ia akan berangkat, dan june mengatakan ingin ikut na bi ke korea, ia sudah meminta izinku jadi maaf jika june nantinya merepotkan" ucap lisa sambil menyantap makananya

"Tidak masalah, june sudah aku anggap sebagai adik na bi, dan aku sebisa mungkin memberikan perlakuan yang sama pada mereka berdua kamu tidak usah khawatir" ucap suzy

.
.
.

"June, na bi, mommy pergi dulu oke, baik-baik di korea, cuppp" ruby menghampiri june dan na bi ia membawa beberapa koper dan menyerahkannya pada alison

"Mommy tidak menunggu daddy?" June berucap sambil menatap ibunya

"Mommy sudah memberitahu daddy tadi siang, mommy akan terlambat jika menunggu daddy" ruby berucap sambil melihat arlojinya tak lupa ia berpamitan pada eomma dan appa kim yang menunggu kedatangan lisa ataupun suzy

Ruby berlalu meninggalkan kediamannya, masuk kedalam mobil yang akan membawanya ke bandara menuju LA menggunakan privat jet milik lisa

"Jen apa tidak masalah meninggalkan anak-anak dan suamimu? Kasihan mereka jika kamu selalu meninggalkannya" ucap alison yang berada di dalam mobil, ia duduk di depan dan membiarkan ruby sendirian di belakang

"June akan ke korea bersama na bi, paling hanya lisa dan kedua orang tuanya di new zealand, dan anak-anak juga masih libur satu minggu lagi, jadi aku pikir tidak akan menjadi masalah, aku juga sudah mendapat izin dari lisa" ucap ruby, ia tidak ingin merubah jadwalnya lagi karena ia sudah merubahnya satu kali ketika ia dan lisa berlibur, ruby tidak ingin mengecewakan brand yang sudah menjalin kerjasama dengannya bertahun-tahun

Alison tidak bisa banyak berkomentar jika soal pekerjaan ruby memang selalu totalitas dalam mengerjakannya, alison hanya kasihan terhadap lisa dan june karena ruby kerap meninggalkan mereka selama berhari-hari

"Ali apa rose sudah menghubungimu? Katanya dia akan bergabung dengan lableku?" Ucap ruby yang masih memperhatikan ipadnya ia sedang melihat konsep foto yang dikirimkan oleh fashionstylish dari brand calvin klein

"Sudah dia bilang minggu depan akan ke new zealand menemuimu" ucap alison

"Ali lihat, ini konsep yang calvin klein kirim untuk pemotretan besok" ruby menunjukan ipadnya pada alison

"Jen kau yakin? Apa ini tidak berlebihan?" Alison mengerutkan dahinya ketika melihat konsep yang calvin klein kirim dimana ruby hanya mengenakan pakaian dalam

"Ck, ali ini sebuah seni, ini keren ali... lihatlah, jangan memandangnya sebagai sesuatu yang vulgar hanya karena aku mengenakan pakaian dalam" ucap ruby

"Ya itu bagus tapi bagaimana jika lisa tidak menyukai istrinya yang hanya mengenakan pakaian dalam dan berbaring di ranjang?" Alison sedikit menghawatirkan rumah tangga ruby dan lisa

"Aku yakin lisa akan mendukungku, seharusnya ia bangga, istrinya begitu sexy padahal sudah melahirkan anaknya, bukan begitu" ruby meyakinkan alison

"Ck, terserah kau saja" allison hanya bisa menggelekangkan kepalanya awalnya ia tidak menyangka jika ruby menerima kontrak dari calvin klein sabagai model pakaian dalam mereka, namun ruby adalah ruby yang begitu keras kepala dan tidak ada satupun orang yang bisa membantah keinginannya

To be continue...

AfterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang