Prolog

5.5K 533 52
                                    

Inget, plagiat bukan hanya sebatas tulisan sama. Plagiat bisa mencatok ide dan asal cerita yang di tulis dalam alur berbeda.

Tertulis di kertas hukum sayang, berani plagiat? Kawa gak akan segan pake pihak lain jika masih kecolongan^^

Sebelumnya Kawa mau memberitahu soal buku ini. Buku ini tak akan fokus pada perjalanan alur asli, kenapa? Bosen alurnya gitu gitu Mulu bang:(

Mau yang beda, jadi kalian gak akan bisa nebak alur selanjutnya meski masih terendus alur aslinya.

Disini kita juga akan lebih fokus pada perjalanan berat penuh petualangan, tawa dan tangis dari Emen yang pasti bakal penuh misteri menarik yang harus kita kuak bersama! Usia emen jelas sudah lebih dari 20 tahun ya, dan terus bertambah mengikuti alur cerita

Jadi jangan lupa vote nya Minna (⁠っ⁠˘̩⁠╭⁠╮⁠˘̩⁠)⁠っ
.
.
.

Die guillotine zal zeker mijn einde betekenen

Bukankah musik itu terlalu kencang? Suara tawa dan keramaian dari jalanan kota yang ramai benar-benar memenuhi pendengaran. Rasanya pusing jika harus hidup di tempat dimana banyak orang bodoh yang berpikir hidup hanya untuk kesenangan semata tanpa usaha lebih untuk mendapat kesuksesan.

Mereka berfoya-foya di masa muda lalu menangis di masa tua, menyalahkan takdir padahal mereka sendiri yang tak mau berusaha.

Jika ada yang menyinggung itu, mereka pasti akan berkata bahwa kau enak! Kau di anugerahi dengan otak pintar dan jenius! Kau berbeda! Aku berbeda. Kau di cintai takdir, sementara aku tidak.

Lantas apa mereka pikir kami tak berusaha?

Mendengar dan membayangkannya saja sudah membuat muak. Rasanya mual, seperti habis menelan kain pel kotor yang habis di gunakan untuk mengelap muntahan busuk. Bahkan wajah jijik tak dapat di sembunyikan.

Pada akhirnya hanya orang bodoh yang menyalahkan takdir tanpa mau berusaha untuk bangkit.

Tenggelam dalam keramaian yang mulai terasa sunyi dalam pikiran, ia pun mulai membuka matanya kembali, sosok pria dari abad 21 itu mengernyit mendapati tubuhnya mengapung dalam keranjang yang di arungkan ke aliran sungai.

Netra safir bagai berlian dengan bintang putih di bagian tengahnya itu tampak melirik ke arah langit, mencoba mengingat semuanya baik-baik.

'ah benar, aku dibuang setelah lahir oleh bidan itu.'batin si kecil tanpa merubah banyak ekspresinya yang terkesan apatis. Toh pemikirannya itu simpel, jika ia mati, ia akan pergi ke tempat lain. Toh regresi bukan genre yang asing baginya.

Surai pirang tipis di kepalanya berkibar oleh angin malam yang membuat tubuh rapuh miliknya menggigil kedinginan. Ia hanya bayi laki-laki, baru lahir beberapa saat lalu, dan kini ia mengapung seperti popok bayi di sungai dingin di tengah malam yang begitu sunyi.

Hanya ada bulan dan bintang yang menemaninya, seolah menangisi kondisinya dan ingin menemaninya melewati malam dingin yang menyebalkan.

'sial, padahal aku ini pria modern dari abad 21. Setidaknya berikan aku nasib lebih baik, menjadi saudara Mikey sepertinya lebih baik dari nasibku ini'batin jiwa kecil itu. Ah, benar juga. Dia memang seorang inkarnasi dalam dunia ini. Entah apa yang membuatnya terjebak dalam novel yang ia baca sebelumnya, tapi ia kini terjebak dalam wujud bayi kecil tak berdaya.

Tak cukup sampai disitu, ia malah harus terjebak sebagai karakter yang tak pernah dijelaskan sebelumnya. Ia lahir sebagai saudara kembar dari Claude De Alger Obelia. Tapi alih-alih ikut di bawa ke istana bersama ibu dan saudara kembarnya, ia justru di buang oleh bidan yang membantu persalinan ibunya.

Mungkin bidan itu takut, matanya saja tak sempurna dan terlihat aneh dengan bintang putih di bagian tengah pupilnya. Atau memang bidan itu suruhan permaisuri raja yang takut posisi Anastacius semakin goyah karena kelahiran dua pangeran lain disaat bersamaan dari rahim seorang rakyat biasa. Anak itu tak menyalahkan siapapun, hanya membatin mengapa ia harus melewati hal diluar nalar seperti ini? Apa salahnya? Apa maksudnya? Mengapa ia tak bisa mengerti apa yang terjadi padanya?

Sapphire blue - WMMAP x Male Reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang