1.Surviving

3.2K 458 52
                                    

Atas bawah?

____

Kalau di pikir lagi, selama beberapa tahun terakhir, (m/n) memang hidup sendiri. Sebuah keajaiban ia masih bisa bertahan hidup sampai sekarang tanpa ada seorangpun yang menjaganya. Ia hidup dengan berburu dan berteman dengan alam. Memanfaatkan sihirnya untuk bertahan hidup sejak ia masih bayi hingga sekarang.

Meski ia pernah berkata bahwa ia ingin mati, hidup juga tak peduli, nyatanya ego manusianya masih memiliki dominasi kuat dalam dirinya. Mau separah apapun, mau seputus asa apapun, manusia pasti memiliki secuil rasa takut untuk mati dengan cara paling menyakitkan yang pernah mereka pikirkan. Dan (m/n) mengalaminya.

Kini ia berjalan memasuki hutan, kaki mungilnya tak pernah mengenakan alas kaki bahkan terlihat kasar dan penuh bekas luka. Rose yang tadi memaksa ikut tetap ada di sampingnya. Gadis kecil itu berjalan dengan riang dan antusias.

"Dimana rusa itu?! Kenapa tak segera muncul?"Rose mendengus, mengembungkan pipinya kesal sembari berkacak pinggang. Memang cukup lama mereka berjalan menyusuri hutan, tapi tak satu ekorpun rusa terlihat di mata mereka.

Rose sih tak terlalu peduli, iya, jika itu berarti takkan mengusik makan malam (m/n). Rose hanya khawatir jika anak di samping nya tak mendapat buruan, maka itu berarti ia akan menahan lapar untuk malam ini.

Rose kan tidak tega melihat bocah yang ia jodohkan dengan kakaknya harus kelaparan di malam yang hampa!! 'kak Felix, selamatkan Cinderella mu kak!'batin Rose dengan mata berkaca-kaca melihat wajah apatis (m/n) yang di penglihatannya terlihat seolah tengah tersenyum lapang dada dan pasrah jika harus tak makan.

'Oh (m/n) ku yang malang, tenang saja. Jika kau tak mendapat rusa hari ini, aku akan mengambilkan makan malam milik kak Felix. Toh pasangan saling berbagi. Biarkan saja kakak yang kelaparan, asal kau jangan.'batin Rose menggebu-gebu. Sepertinya ia senang dan sangat antusias dengan ide perjodohan absurd ini. Dasar adik durhaka dan calon ipar berbakti.

(M/n) melirik anak perempuan itu dan mengernyit dengan keringat dingin bercucuran 'apa lagi yang ada di pikiran piyik merah ini?'

Gini amat nasib jadi gelandangan di intilin anak polos berkedok Mak comblang Abal abal_-"

"Sepertinya kita tak akan mendapat rusa hari ini"Rose membelalakkan matanya "(m/n) jangan patah semangat! Kita cari lagi!"ucap gadis itu penuh semangat

(M/n) yang melihatnya sampai kembali mengernyit. Kenapa malah Rose yang bersemangat disini? Anak itu pun akhirnya menghela nafas panjang, menggeleng pelan sebelum akhirnya menarik tangan Rose yang tersentak "mau kemana?"

"Ke sungai dan melemparmu kesana, tentu tidak bodoh! Kita cari ikan!"ucap (m/n) seraya menoleh dan tersenyum ke arah Rose yang terbelalak dengan mata berbinar-binar 'ih manis banget, cocok deh sama kak Felix' nih anak siapa yang mau nge ruqyah?

Keduanya pada akhirnya berjalan menuju sungai kecil di sana, (m/n) yang pertama masuk ke dalam air dan memegangi tangan Rose yang melompat setelahnya. "Hati hati lady, bukankah lebih baik kau menunggu saja?"

"Tidak! Aku akan ikut denganmu!"ucap Rose

Tawa riang gadis kecil itu terdengar, dalam sekejap ia makin melupakan semua etiket bangsawan yang ia punya dan langsung melompat ke dalam air sungai yang dangkal. Tak peduli jika itu akan membuatnya basah, tak peduli jika penampilannya takkan terlihat anggun lagi, ia hanya ingin berada di samping (m/n) pada setiap langkah yang ia lalui.

Netra miliknya bergulir, penuh binar antusias saat ia mendapati banyak ikan berenang menjauh darinya. Dengan cepat Rose berlari, menciptakan cipakan air yang membasahi gaun miliknya. Ia berusaha menangkap ikan-ikan itu dengan kedua tangan mungilnya meski terlihat kesulitan ia tak menyerah begitu saja.

(M/n) terdiam menatap anak kecil itu dan menggeleng pelan sembari terkekeh kecil. Yah, bukankah hidupnya terasa tak terlalu buruk? Tak perlu dinding giok istana, tak perlu kilau emas, tak perlu mandi kekayaan, cukup kesederhanaan dan satu orang yang tetap berada di sampingnya. Ia cukup bersyukur sekarang.

Tangan kecil Rose berhasil menangkap seekor ikan, ia menunjukkannya dengan antusias pada (M/n) "lihat! Aku berhasil menangkapnya!" Ikan itu menggelepar, tampak putus asa di tangan si kecil yang memeganginya dengan kuat.

(M/n) mengangguk pelan, matanya melirik air sungai dan menandai seekor ikan besar yang berenang menjauh darinya. Dengan gerakan cepat, anak itu menggunakan sihirnya, menusuk tubuh ikan itu dan mengangkatnya ke udara. Itu berhasil membuat Rose makin terpukau oleh dirinya.

Tak cukup satu, (m/n) terus melakukan hal yang sama hingga akhirnya ia berhasil menangkap 5 ekor ikan gemuk yang kini melayang di udara.

"Sudah cukup, ayo bakar mereka"ucap (m/n) berjalan keluar dari sungai, ia membantu Rose naik dan membiarkan bocah itu duduk di atas batu sungai sembari melihatnya yang tengah menciptakan api dari kayu dan sihir yang ia miliki.

Menusuk ke enam ikan termasuk tangkapan milik Rose, (m/n) tampak fokus pada sihirnya, tak membiarkan sedikit bagian pun gosong dari ikan-ikan yang di tangkap oleh mereka.

"Hebat! (M/n) memang jenius sihir, jangan-jangan kau Saintess ya?! Karena kau hebat dan jenius!"ucap Rose berbinar-binar saat sihir (m/n) di gunakan untuk mengeringkan pakaian mereka yang basah.

"Apa lagi itu? Tidak, aku memang bertahan dengan sihir. Jika tidak aku pasti sudah mati sejak pertama kali lahir"ucap anak itu menyerahkan ikan yang matang pada Rose. Ikan itu segar, jadi tak perlu bumbu tambahan karena dagingnya saja sudah manis secara alami.

(M/n) juga mengambil satu ikan miliknya, mulai meniup itu dan memakannya sedikit demi sedikit. Pipinya mengembung lucu saat mengunyah daging ikan itu, dengan rona tipis di pipinya saat matanya mulai terlihat berbinar. Mungkin insting anak anak dalam dirinya mulai kumat, dan dengan segera ia mengembalikan ketenangannya.

Rose juga memakan ikannya, mereka berdua menikmati hidangan sederhana itu sampai kenyang. Rose yang mengantuk mulai terlelap di samping (m/n) yang duduk di sampingnya. Anak itu tampak memikirkan sesuatu, menyentuh rambut merah Rose yang tampak begitu lembut lalu menghela nafas panjang. 'bocah aneh' batin (m/n) menghela nafas panjang.

Ia hanya rakyat jelata, sekalipun darah kekaisaran mengalir pada dirinya, itu tak merubah nasib buruknya. Sudah dibuang, menjadi gelandangan bahkan si miskin yang tak punya apa apa. Ia sebenarnya heran kenapa Rose mau mengekorinya dan berlari mengejarnya dari belakang. Padahal jika di pikir, kasta mereka sangat jauh. Ia hanya rakyat setara budak, banyak orang menatapnya jijik. Tapi Rose, dia adalah seorang lady meski bukan dari keluarga bangsawan kelas tinggi. Setidaknya ia tetap Lady.

Bagaimana Lady lugu (yang ingin menjodohkannya dengan seorang kesatria masa depan) mau berlari mengejarnya yang setara budak tak berharga?

"..... ngomong-ngomong soal budak.."gumam anak itu bergeming sembari menatap ke arah langit dengan binar yang sulit di ekspresikan.

".....bukankah di era ini perbudakan adalah sesuatu yang normal?"gumamnya sekali lagi sebelum akhirnya menghela nafas panjang dan menggeleng pelan. "Apa yang aku pikirkan? Jika Claude menjadi raja, pasti itu akan berubah, tapi tunggu, apa yang ku harapkan dari tiran itu?"

TBC

Fun Fact!

(M/n) sebelum masuk isekai adalah seorang pria yang mempunyai kebiasaan menenggelamkan diri pada pekerjaan. Seorang Workaholic yang lebih mencintai kerja daripada tubuhnya sendiri. Makannya pemikiran (m/n) disini itu lebih maju (wohiya, orang dari masa depan) dan pemikiran modern itu yang nyentil perasaan dia waktu lihat ada budak dan rakyat yang terzolimi:(

Maklum, sarjana hukum bang, tapi waktu SMA ambil kursus sosiologi🙏🏻

Berarti seandainya emen yang jadi raja, Obelia bakal lebih maju?  Yah, emang di antara Anastacius, Claude dan (m/n) disini, memang (m/n) yang paling cocok duduk di tahta apalagi dengan pemikirannya yang jauh lebih maju dan memiliki ingatan tentang banyak hal di dunianya dulu, jelas jika di ambil skala kualitas, (m/n) itu pewaris tahta terbaik. Tapi apalah daya jadi gelandangan dikit gak ngaruh😩

Penting ada calon ipar ekhem, yang senantiasa menemani.

Tapi seandainya di suruh milih Claude atau Felix, emen pasti milih Harem 😔

Jangan lupa vote nya Minna (⁠。⁠ŏ⁠﹏⁠ŏ⁠)

Sapphire blue - WMMAP x Male Reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang